SEWINDU -12- First Fight!

751 82 48
                                    

HAPPY READING

VOTE AND COMMENT YO GENG! :D

***

"GREYAAAA!!!" teriak Gaby saat melihat Greya yang baru saja datang di koridor.

Greya berhenti dan menatap Gaby "Apaan dah teriak-terika kaya tarsan gitu?"

Gaby berlari menghampiri sahabatnya itu "Ih galak banget sih, Gaby tuh kangen sama kamu, emang kamu gak kangen sama Gaby?" tanya Gaby dengan wajah sedih.

Greya kembali berjalan, dan diiringi oleh Gaby "Ngapain gue kangen coba? Pan tiap hari ketemuan di sekolah, cuma minggu doang kita gak jumpa," ucap Greya.

Gaby merengut "Isssh! Kamu itu gak romantis banget sih? Kita itu lagi menjalani masa- masa LDR-an sekarang. Peka dong!"

Greya menatap Gaby heran "Lo udah sembuhkan? Demam lo udah turun? Kepala lo nggak kejedot trotoar kan tadi? Atau lo habis, jilatin Bayjon airosol lagi?" tanya sambil meletakan tangan di kening Gaby.

Gaby menepis tangan Greya "Ih, lebay deh kamu, jangan lagi inget sama masa lalu. Kita itu harus move on! Gaby itu udah gede mana mungkin jilatin Bayjon!" ucap Gaby penuh semangat.

Greya terkikik geli mengingat saat dulu masih kecil, betapa paniknya dia dan Gezza, saat melihat Gaby yang tiba-tiba pucat karna menjilat cairan baygon, karna rasa penasaran Gaby akan rasa cairan itu. Gaby bahkan harus dirawat tiga hari di rumah sakit, karna keracunan.

"Udah deh flashback nya. Menatap tuh ke depan, bukan ke belakang! Kalo kebelakang namanya noleh!" ketus Gaby.

Kekehan Greya berubah menjadi tawa terbahak. Lalu melanjutkan kembali berjalan menuju kelas, dan diikuti oleh Gaby di sampingnya.

Gaby mendengus sambil mencubit pelan pipi Greya "Woi mbak Gre, aku tuh serius tau gak?!"

Greya berusaha meredam tawanya "Ya deh, lanjut dah," ucapnya dengan napas ngos-ngosan karna tertawa.

Gaby menghela napas sebelum berbicara "Sedih ya kita jadi LDR sekarang? Kita udah gak sejalan lagi," kata Gaby dengan nada sedih.

Greya mengerutkan kening menatap Gaby, menandakan jika gadis itu sedang bingung "Lo kenapa sih? Keselek mic nya Raisa ya? Dari tadi ngomong LDR mulu, kita LDR-an kenapa sih? Kita kan masih satu sekolah, atau jangan-jangan lo mau pindah ya?" Greya menatap ngeri pada Gaby, seolah dia adalah makhluk langka yang telah lama punah.

Gaby berdecak sebal "Ih, bukan! Aku mau pindah kemana coba?"

Greya mengangkat kedua bahunya "Ya kali aja gitu, lo mau pindah ke Yogya kan, tempat eyang lo," jawab Greya acuh tak acuh.

Gaby melengos Lelah "Ya kali Gre, aku disana, yang ada suruh mingkem terus, yang boleh gerak-gerak lagi," jawabnya

"Ya Resiko sih, ngapain lo jadi cucunya kanjeng," ucap Greya lalu terbahak "Eh, maksud lo kita LDR an apa sih? Kepo gue," tanya Greya, sambil menatap Gaby penasaran.

Gaby tersenyum sedih, yang terkesan Lebay bagi Greya "Kita tuh LDR an duduknya Greya. Hidup aku tuh hampa tanpa kamu di sisi aku, belajar jadi nggak semangat," ucap Gaby, dengan mata memancarkan binar sedih.

Greya tersenyum lembut, dia merangkulkan tangannya ke bahu Gaby "Ogeb, kita cuma beda kelas Kampret, lagak lo kaya kita beda kota aja dah. Gue heran deh, kok anak oon kaya lo bisa masuk Ipa sih? Apa pak Herman lagi kerasukan ya pas nulisin nama lo di daftar kelas?" ucap Greya dengan nada lembut. Namun menusuk relung hati yang paling dalam

SEWINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang