"Sesuatu yang terlihat sederhana, namun bisa membuat jantung mu memompa lebih cepat dari keadaan normal"
Greenpeanute.-
♡♡♡
Gaby berjalan ke dalam rumah, dengan kepala tertunduk, karena Gemma sedang duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.
Hari ini Gaby pulang sedikit terlambat dari biasanya, karena pas pelajaran terakhir, guru yang mengajar di kelas Gaby mengejar target bahan ajarnya, hingga waktu pulang para siswa, sedikit terlambat dari biasanya.
"Gaby?" panggil Gemma.
Gaby yang sedang mengendap-endap, sontak mengangkat kepalanya, dan langsung berjalan menghampiri Gemma. "Maaf Pa, tadi Pak Herman guru Biologi Gaby, ngejar target materi, makanya Gaby pulang agak telat, Gaby enggak kemana-mana kok, Papa tanya aja sama Gezza," ucap Gaby cepat-cepat. Berusaha menjelaskan agar Gemma tidak marah.
Gemma terkekeh pelan. "Papa enggak marah kok," ucap Gemma mengelus rambut Gaby.
Gaby mengangguk canggung, dan kembali melanjutkan jalannya menuju kamar tanpa bersuara.
"Umm, Gaby. Nanti sore ada guru les privat yang mau datang kesini, terus jangan tidur dulu ya sayang, Papa mau makan sama kamu," ucap Gemma dengan senyum menenangkannya.
Gaby mengangguk patuh, sesungguhnya Gaby tidak mau ikut les privat, itu pasti membosankan, dan pasti gurunya killer, tapi Gaby tidak mau Papanya semakin kecewa karena nilai pelajaran Gaby yang selalu menurun.
Kata-kata Bodoh itu selalu terngiang-ngiang di kepala Gaby, hingga membuat dia kembali sedih dan rindu dengan Mamanya yang sudah meninggal.
Mama Gaby bernama Greta, wanita itu meninggal karena melahirkan Gaby. Gaby sama sekali tidak pernah melihat wujud asli dari ibunya.
Gaby hanya mengenal wanita itu lewat foto. Tidak jarang juga Gaby merasa iri dengan teman-temannya, mereka tumbuh dalam keluarga yang lengkap. Tidak seperti Gaby yang hanya punya Papa sebagai orang tua.
Dulu Gemma sangat manyayangi Gaby, pria itu tidak pernah membentak atau memarahi Gaby dengan kata-kata kasar, karena itulah Gaby merasa bahagia walaupun tidak ada seorang ibu bersamanya.
Namun sekarang, Gemma perlahan berubah. Papa yang dulunya sabar dan penyayang. Kini berubah menjadi arogan dan suka memaksa, semua itu bermula dari Papanya mengenal dan berhubungan dengan Meganita Kamoi.
Nenek sihir yang bersikap bak malaikat bila di depan Gemma. Sedangkan di belakang Gemma, dia akan menujukan sikap nenek sihirnya. Kejam, jahat, dan licik.
Pernah sekali, Gaby tidak mau menuruti apa yang Megan suruh, lalu wanita rubah itu langsung memarahin dan membentaknya dengan kata-kata pedas dan kasar.
Gaby mencoba mengadu pada Gemma, namun Si nenek sihir itu lebih dulu mencuci otak Papa Gaby, hingga Gaby lah yang dimarahi karena dituduh memfitnah tante Megan Karambol, itu panggilan dari Gaby, selain nenek sihir
***
Gaby duduk di ruang tamu, sambil menunggu guru les privatnya datang. Dalam benak Gaby, Guru yang akan mengajarnya itu, berbadan gemuk, berwajah sangar, dan pemarah.
TING TONG... TING TONG...
Gaby menoleh pada pintu yang tertutup, lalu melihat ke atas, tepatnya melirik pintu kamar Gemma. Tadi, Gemma mengatakan jika ia akan mandi.
Gaby berdiri dan membuka pintu, melihat siapa yang datang.
"Assalamuaaikum," ucap seseorang yang berada di balik pintu mengucapkan salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU
Teen FictionBanyak orang yang terluka karena mencintai. Mereka bersedih, lalu dengan mudah jatuh cinta pada orang baru, dan melupakan seseorang yang telah menyakitinya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang Gabriella, dia tetap mencintai Gezza walaupun lelaki...