SEWINDU -15- Double hurt

643 79 18
                                    

"Enggak ada manusia yang terlahir bodoh. Hanya saja dia tidak seberuntung manusia lain yang bisa sukses dengan cara yang mudah"

-Greenpeanute-

♡♡♡

"Gezza... ayo... plisss!!! Satu aja, yang warna pink, dia itu kiyyutt banget Za," Gaby terus menarik lengan kemeja sekolah Gezza, untuk kembali ke tempat Ibu-ibu penjual anak ayam warna warni.

Gezza tetap tak menghiraukannya, ia terus berjalan "Gezza ayo, nanti keburu di ambil orang ayamnya!" ucap Gaby, masih membujuk.

Gezza berhenti, hingga kepala Gaby terhantuk kebahunya "Lo tuh bego banget sih! Udah SMA masa mau beli ayam buat anak-anak. Lagian kalo lo beli tu ayam, sama aja lo masukin dia ke neraka!" ucap Gezza.

Gaby mengkerut kan kening, kayak lipetan lemak di perut Pak Jamal, kang Bakso komplek "Kok ke neraka?" tanya nya bingung.

"Iya lah, misalnya, lo beli dia dari ibuk itu, terus otomatis dia terpisah dong dari temen-temennya. Terus kalo dia mau ngobrol gimana? Kan lo kagak ngerti bahasa ayam," Gezza menjelaskan secara asal. Semoga aja bayi dugong ini ngerti.

Mata Gaby berubah jadi sendu, lalu ia menunduk "Iya juga ya, Gezza bener, kalo Gaby beli, nanti dia jadi sendirian, terus kalo Gaby pergi sekolah, dia kesepian gak bisa ngobrol," ucap Gaby merasa bersalah.

Gezza menahan tawanya "Nah itu lo tau. Udah jangan minta beli mereka lagi. Kasihan kan tersingkir dari kawanan," ucap Gezza, lalu menarik tangan Gaby untuk kembali berjalan.

Namun, Gaby masih diam dan membatu di tempatnya "Kenapa lagi?" tanya Gezza setengah jengkel.

Gaby menunduk "Anak ayam itu gak punya Mama kan Gezza, pasti sedih, kasihan ya, tapi dia masih punya banyak teman yang senasib sama dia. Sedangkan Gaby udah gak punya Mama, sendirian, terus banyak yang benci lagi," ucap Gaby tersenyum getir, lalu mengusap matanya yang basah. Masih dengan menunduk.

Seketika seluruh syaraf dalam tubuh Gezza berdesir nyeri. Bahkan Gadis di depannya ini membandingkan hidupnya dengan seekor anak ayam.

***

"Boleh nambah Gak?" tanyanya dengan tatapan penuh harapan.

Gezza mengangguk "Iya, tambah aja, sekalian lo pesen sama gerobaknya, terus lo bawa pulang!" ucap Gezza.

"Kalo aku pesen sama gerobaknya, entar kang siomay dagang pake apa?" tanya Gaby bingung.

Gezza menghembuskan napas lelah "Pake jet nya Syahrinai! Udah sana pesen, gondok juga gue lama-lama berinteraksi sama lo!" Gerutu Gezza. Lalu Gaby pergi memesan satu Siomay lagi.

Gezza menatap Gaby yang begitu ramah dan dekat dengan pedagang Siomay itu, bahkan mereka baru kenal, tapi Gaby sangat mudah berbaur dengan mereka.

Flashback on

"Papa!" teriak Gezza kegirangan saat Papanya melempar bola basket ke padanya.

"Gezza, jangan capek-capek banget ya, kamu baru sembuh demamnya," teriak mamanya yang sedang duduk memperhatikan suami dan anaknya.

Gezza yang saat itu baru memasuki TK, berjalan menuju Mamanya "Ma, tadi Eja belajar nyanyi sama Buk guru," ucapnya sambil duduk di pangkuan Ibunya.

"Oh ya?" Ibunya memasang ekspresi specless "Coba nyanyi, mama mau denger," ucapnya lagi.

🎶 Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa...

Setelah selesai bernyanyi, ibu Gezza memeluknya dengan erat seraya mencium keningnya.

SEWINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang