"Tersenyum dan menikmati semua yang ada adalah cara bahagia tanpa harus mengorbankan apapun."
•••
"Gab ini tujuan kita mau kemana?" tanya Gezza saat mereka sudah berada di depan mol ternama di Jakarta.
Gaby berpikir sejenak. "Ke time zone aja gimana?" ucap Gaby memberi usulan.
"Oh, lo mau main time zone? Ya udah ayo!"
Gezza menggenggam tangan Gaby naik ke lantai atas menggunakan eskalator.
Sengaja Gezza menggandeng tangan Gaby, bukan karena ingin terlihat romantis, melainkan karena Gezza takut Gaby akan terlepas dan hilang dalam mol sebesar ini.
"Bentar gue isi saldo kartu game nya dulu, Lo tunggu di sini aja jangan kemana-mana!" ucap Gezza mengingatkan.
"Iya bawel!"
Setelah beberapa menit, Gezza kembali dengan kartu yang sudah terisi saldo.
"Ayo, lu mau main apa?" tanya Gezza saat berada di depan Gaby.
"Umm, main ambil boneka itu aja gimana?" tunjuk Gaby pada mesin berbentuk kotak dan terdapat banyak boneka di dalamnya.
Gezza menggeleng. "Enggak, jangan yang itu. Buang-buang saldo aja. Cari mainan lain!" ucap Gezza.
Gaby memberengut sebal "Emang kenapa? Kan boneka nya lucu-lucu. Mana tau pas kita yang coba dapat kan? Rezeki mana ada yang tau Za." jelas Gaby.
"Pokoknya enggak. Itu penipuan, mending lo beli boneka langsung aja." ucap Gezza.
"Tapi kan Gaby-"
"Udah! Jan ngebantah bisa gak sih?" tanya Gezza geregetan.
"Iya deh!" ketus Gaby, berjalan mengentak kan kakinya.
Gezza mengejar Gaby yang sedang merajuk. "Jangan gambek juga dong, nanti gue beliin lo boneka di luar, oke?" ucap Gezza memberikan penawaran.
"Janji ya?" Gaby menatap Gezza penuh pengharapan.
"Iya janji. Sekarang Lo mau main apa? Itu mau gak?" tunjuk Gezza pada permainan kuda-kudaan yang sedang di duduki oleh balita.
"Emang aku bisa duduk di sana? Kan itu buat balita." ucap Gaby polos.
Gezza terkekeh pelan "Bisa kok, badan Lo kan kecil, gak bakalan patah, percaya sama gue." ucap Gezza dengan wajah menahan tawa.
.
.
."Asiikkk loh tadi! Ayo Gezza kita main lagi!" rengek Gaby manja, sambil menarik lengan baju Gezza.
"Gak!" jawab Gezza galak.
Bagaimana tidak, rencananya ingin menjahili Gaby kini menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.
Flashback on...
Tadi saat Gezza tengah merekam aksi konyol Gaby menaiki kuda mainan dengan ponselnya, menarik perhatian beberapa orang.
Ada yang tertawa geli, ada yang menatap aneh, ada yang menghujat seperti netijen Indonesia, dan ada juga yang teriak kegirangan, mengatakan jika Gezza dan Gaby adalah Couple goals.
"Apanya yang Couple goals, orang gue sama pacar gue sableng kaya gini dibilang goals. Couple out kali ah!" Batin Gezza terkekeh geli.
Sampai ada seorang Abang-abang menegur Gezza yang sedang asik merekam aksi Gaby.
"Mas, itu pacarnya ya?" tanya pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU
Teen FictionBanyak orang yang terluka karena mencintai. Mereka bersedih, lalu dengan mudah jatuh cinta pada orang baru, dan melupakan seseorang yang telah menyakitinya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang Gabriella, dia tetap mencintai Gezza walaupun lelaki...