"Terlihatlah bodoh, namun diam-diam kau menyimpan banyak karya. Dari pada banyak berkicau namun nyatanya kau tidak memiliki apa-apa"
-Greenpeanute-
•••
"Gaby? Lo ngapain main comberan? Kaya gak punya kerjaan aja sih? Kalo gak punya, kerumah gue aja, cucian kotor gue numpuk di kamar!" ucap Gezza, terkikik geli.
"Kamu pikir aku pembantu?!" ucap Gaby, tetapi masih fokus pada ember air di depannya.
"Iya, pembantu. Pembantu pribadi gue lebih tepatnya," ucap Gezza.
Gaby menoleh kebelakang. "Eh! Gezza, kamu habis jogging ya? kok enggak ngajak aku sih?" bukannya menjawab pertanyaan Gezza, Gaby malah balik bertanya.
"Iya abis jogging. Pengen sih ngajak lo, tapi setelah gue pikir-pikir, ngajak lo sama aja gue jadi pengasuh balita. Rewel! Ribet! Bikin pusing!" jawab Gezza. Cowok itu ikut berjongkok di samping Gaby.
Gaby berdecak sebal. "Kamu tuh yang rewel. Orang kalo lapar ya makan, lah kamu malah teriak, Mama lapaaar! dasar manja!" ejek Gaby membalas Gezza.
"Nah! Di situ istimewanya perempuan. Memanjakan kaum laki-laki, apalagi kalo udah jadi suami. Beuuh! Dapat pahala!" ucap Gezza antusias.
"Gezza?" panggil Gaby.
"Apa sayang," jawab Gezza sembari terkekeh.
"Kamu bisa diem gak? Jentik-jentik nya jadi sembunyi karena denger suara jelek kamu," ucap Gaby setengah berbisik.
Gezza melogo. "Allahu Akbar. Jadi lo dari tadi jongkok di sini, cuma karena jentik-jentik?" tanya Gezza.
"Iya Gezza ganteng, kamu diem dulu ya. Nanti kalo aku enggak dapat jentik-jentik, kamu yang aku kasi ke Kuno," ucap Gaby mengancam Gezza dengan mangacungkan jaring kecilnya.
"Kasi aja! ntar gue tinggal panggil Momo biar dia makan tuh Si kuno, kurang normal! Ikan cupang jelek!" balas Gezza tak mau kalah.
"Coba aja kalo berani! Momo Si kucing jelek itu bakalan aku goreng! Barengan sama ikan asin yang sering dia curi!"
"Wah nantangin!" seru Gezza.
Cowok itu berdiri, dan langsung menendang ember yang berada di pinggir comberan hingga air dalam ember itu berserakan ke jalanan beserta jentik-jentik, hasil budidaya Gaby. Ember itu sengaja di buat Gaby supaya ada jentik-jentik di sana.
"Hem! Mamam tuh jentik-jentik!" setelah mengucapkan itu, Gezza langsung berlari kencang menghindari Gaby yang mengejarnya.
"Gezza! Kurang manis kamu!" Gaby meneriaki Gezza yang terus berlari menghindarinya.
Gezza terus berlari mengitari komplek perumahan mereka. "TOLOONG! BAPAK, IBUK, SAYA MAU DICULIK SAMA GABY! KATANYA MAU DIJADIIN MAKANAN IKAN CUPANG! SAYA TAKUUT. HAHAHA!" Gezza berteriak kegirangan.
Gaby mengambil beberapa batu kecil yang ada di pinggir jalan, dan berlari mengejar Gezza sambil melempari cowok itu dengan batu yang ia pungut tadi.
"Rasaain! Terima lah iniii!" seru Gaby terus melempar batu pada Gezza.
"Gak kena, gak kena! Wleee!" Gezza mecibir ke arah Gaby yang sedang kesal.
Gaby terus mengejar Gezza dengan amarah yang menggebu-gebu.
***
"Udah dong, jangan ngambek sama gue. Kalo lo ngambek, gue becanda sama siapa dong? Masa minta Mama beliin monyet, kan mahal," ucap Gezza.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU
Teen FictionBanyak orang yang terluka karena mencintai. Mereka bersedih, lalu dengan mudah jatuh cinta pada orang baru, dan melupakan seseorang yang telah menyakitinya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang Gabriella, dia tetap mencintai Gezza walaupun lelaki...