GAK MAU UCAPIN SELAMAT TAHUN BARU. GUE CUMA DOA YANG TERBAIK BUAT KITA SEMUA, TERSPESIAL BUAT LO YANG BACA DAN VOTMEN CERITA GUE. SEMOGA DI TAHUN INI HARAPAN DAN DOA KITA SEMUA DIKABULKAN OLEH YANG MAHA KUASA. AAMIIN :D
SELAMAT MEMBACA!
♡♡♡
Selama pelajaran berlangsung, Gaby hanya diam. Yang biasanya sering ribut dan mengoceh, hari ini Gaby terlihat lebih kalem tapi kelihatan sendu.
"Gab, lo sakit ya?" tanya Nensy.
Gaby menggeleng "Nggak kok Nen, cuma pusing dikit aja," jawab Gaby dengan senyum tipis dipaksakan.
Nensy memegang tangan Gaby "Lo kalo ada yang sakit atau apa-apa yang lo perlu bilang ke gue ya! Lo agak pucet soalnya," ucap Nensy cemas.
"Aku gak papa kok Nen, aku cuma pusing aja, hehe makasih ya," Gaby mengulas senyum tipisnya
"Lo udah makan belum?" tanya Nensy lagi. Gaby mengangguk.
"Ya udah lo tiduran aja deh biar pusing nya ilang, ngerasa aneh gue gak denger lo ribut," ucap Nensy lalu terkekeh.
Gaby pun itu terkekeh "Bisa aja kamu Nen!" ucap Gaby lalu merebahkan kepalanya ke atas meja.
Kepalanya memang pusing, matanya juga perih dan panas, dadanya sedikit sesak. Dan semua pergerakan Gaby tak luput dari tatapan satu orang, yaitu Gezza.
Cowok itu terus menatap punggung Gaby, Dia merasa kalau Gaby sakit karna bolos sampai malam dengannya.
"ITU YANG TIDUR SIAPA?" teriak Buk Boni "GABY?! BANGUN KAMU! KAMU PIKIR SAYA SEDANG MENDONGENG?! SEENAKNYA KAMU TIDUR!" bentak Buk Boni membahana.
Gaby yang dipanggil, menegakkan tubuhnya yang lemas "Maaf bu, kepala aku pusing," ucap Gaby lemah. Gezza berbalik memperhatikan Buk Boni dengan tatapan tajamnya.
"SAYA JUGA PUSING SEKARANG. TAPI SAYA TAHAN AJA! JANGAN BANYAK ALASAN KAMU! KEMARIN BOLOS, SEKARANG PUSING. KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA SEKARANG!" bentak Guru berbadan tambun itu, sontak seluruh ini kelas menatap terkejut.
Gezza berdiri menggebrak meja "Buk! Bisa ngomong baik-baik gak sih? Gak usah nge gas!" ucap Gezza penuh dengan kilatan amarah.
"SIAPA KAMU? BERANI NGELAWAN SAYA?" tantang Buk Boni menatap nyalang.
Gezza tersenyum sinis "Saya nggak ngelawan siapa-siapa Buk. Saya cuma mau bilang sama Ibuk, diusia yang sudah beranjak menuju tahap lansia, harusnya Ibuk bisa mengontrol emosi, takutnya ibu kena stroke atau serangan jantung, emang Ibuk udah bosan hidup?" ucap Gezza meledek, seisi kelas berusaha menahan tawa mereka.
Mata Buk Boni terbelalak "KURANG AJAR KAMU YA! APA ORANG TUA KAMU MENDIDIK KAMU UNTUK MENJADI ANAK YANG KURANG AJAR?" teriak Buk Boni marah.
Gezza menggeleng elegan "Bukan, orang tua saya mendidik saya dengan benar. Tapi salah satu guru di sekolah ini yang mendidik saya jadi kurang ajar. Dia seorang guru, tapi tidak bisa memberi contoh yang baik pada siswanya!" ucap Gezza menyindir Buk Boni.
"Gezza udah, Za. Aku keluar aja, jangan cari masalah. Nanti nilai kamu yang jadi imbasnya," bisik Gaby melarang Gezza melawan Buk Boni.
Gezza menatap Gaby, menujuk ke arah kursi, sebagai perintah untuk Gaby tidak berdiri "Gak! Lo jangan keluar! Tetap duduk di sana!"
"SIAPA KAMU? INI KELAS SAYA, JADI KAMU GAK PUNYA HAK MENENTUKANNYA. GABY! SILAHKAN TINGGALKAN KURSI KAMU!" seru Buk Boni lagi.
Kemarahan Gezza sampai pada puncaknya saat Buk Boni turun tangan dan menyeret Gaby berdiri dari kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWINDU
Roman pour AdolescentsBanyak orang yang terluka karena mencintai. Mereka bersedih, lalu dengan mudah jatuh cinta pada orang baru, dan melupakan seseorang yang telah menyakitinya. Namun itu tidak berlaku untuk seorang Gabriella, dia tetap mencintai Gezza walaupun lelaki...