2

29K 1.7K 28
                                    

~Enjoy it guys~

Setelah Dafa keluar dari ruang kerja Andre, saat itu lah Nadia memasuki ruangan itu.

"Gimana mas?" Tanya Nadia menghampiri Andre setelah menutup pintu.

"Dia ngerokok sama bolos les." Jawab Andre menatap Nadia.

"Ya Allah." Ucap Nadia kaget.

"Dia di skors tiga hari kan sama sekolahnya?" Tanya Andre.

"Keterangan di suratnya begitu." Jawab Nadia.

"Dalam tiga hari ini aku akan hukum dia. Mungkin besok aku harus kerja tapi dua hari kedepannya aku akan di rumah." Ucap Andre.

"Jangan terlalu keras dengan Dafa." Lanjut Nadia.

"Aku hanya mendidik." Balas Andre.

"Aku ke kamar Dafa dulu." Pamit Andre dengan mengecup kening istrinya.

✖✖

Andre membuka pintu kamar anaknya dapat di lihat Dafa berada di balkon kamarnya. Padahal ini sudah jam larut malam.

"Dafa masuk." Ucap Andre. Dafa pun menoleh dan segera masuk ke kamarnya.

"Duduk!" Perintah Andre menyuruh Dafa duduk di pinggir ranjangnya sedangkan dia duduk di kursi belajar milik anaknya.

"Kenapa hanya merokok tapi bisa di skors?" Tanya Andre menatap anaknya.

"Dafa ngajak temen-temen." Jawab Dafa menundukkan kepalanya.

"Terus?"

"Ngerokok di rooftop sekolah waktu jam kosong."

"Apa teman kamu juga di skors?"

"Hanya dapat poin pelanggaran."

"Kenapa bolos les?"

"Dafa.."

"Kenapa?"

"Nonton pertandingan basket."

"Ada lagi yang kamu langgar?" Tanya Andre.

"Tidak." Jawab Dafa dengan mengangkat kepalanya.

"Sekarang tidur. Besok jangan keluar rumah." Ucap Andre. Segera Dafa naik ke ranjangnya dan tidur.

"Ayah sayang Dafa." Lanjut Andre dengan mengecup kening anaknya.

"Dafa sayang Ayah." Balas Dafa tersenyum ke ayahnya.

Kebiasaan Dafa dari kecil, sebelum tidur ia akan di kecup oleh ayah atau bundanya. Dan sampai sekarang jika ayah dan bundanya belum mengecup keningnya ia tak bisa tidur.

Andre pun mematikan lampu kamar anaknya saat Dafa sudah terlelap dan menutup pintu.

✖✖

Esoknya, Dafa keluar dari kamarnya untuk sarapan.

"Bunda maafin adek." Ucap Dafa dengan memeluk pinggang Nadia yang sedang memasak di dapur.

"Jangan peluk-peluk bunda." Balas Nadia. Memang anaknya saat ini memeluknya.

"Bunda masih marah sama adek?" Tanya Dafa dengan melepas pelukannya.

"Enggak. Ini bunda lagi masak jangan ganggu dulu."

"Iya iya." Lanjut Dafa dengan berjalan mengarah ke meja makan.

Drttt
Drttt

Diambil handphone berwarna hitam itu di saku celana milik Dafa menekan tombol hijau, menerima panggilan dari temannya.

Dasva|END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang