4

20K 1.3K 42
                                    

~Enjoy it guys~

Motor ninja milik Dafa memasuki kawasan rumahnya, berhenti di dalam garasi yang cukup luas dengan beberapa kendaraan lainnya.

"Assalamualaikum." Salam Dafa memasuki rumah.

"Waalaikumsalam." Sahut Nadia menghampiri sang anak.

"Gimana kabar tante Mira?" Tanya Nadia saat Dafa selesai mencium telapak tangan kanannya. Mereka berjalan menuju ruang keluarga dengan Nadia memeluk lengan kiri milik Dafa.

"Kecapean kata Kevin. Tadi adek nggak sempat jenguk langsung sama Leon, soalnya takut ganggu." Jawab Dafa mendudukkan dirinya di sofa warna putih disusul Nadia di sebelahnya.

"Syukurlah kalau cuma kecapean seenggaknya nggak parah." Ucap Nadia.

"Ayah belum pulang bun?" Tanya Dafa.

"Belum. Kenapa, kangen?" Tanya Nadia dengan menggoda anaknya.

"Enggak, cuma tanya aja." Jawab Dafa dengan mengambil remote tv yang berada di atas meja.

"Adek makan dulu." Ucap Nadia menggingatkan.

"Makan di sini ya." Pinta Dafa yang dibalas anggukan oleh sang Bunda. Nadia pun berdiri menuju ke arah dapur untuk membawakan makanan.

"Makan yang banyak." Tutur Nadia dengan memberikan nampan berisi lauk pauk dan minum yang dibalas anggukan oleh Dafa.

✖✖

"Assalamualaikum." Salam Andre memenuhi ruangan.

"Waalaikumsalam." Sahut Nadia berjalan menuju ke arah suaminya.

"Dafa sakit?" Tanya Andre saat mendapati anaknya tertidur di sofa ruang keluarga. Sepasang suami istri itu duduk tidak jauh dari keberadaan sang anak. Tidak biasanya Dafa itu tidur di tempat selain kamarnya kecuali sakit.

"Enggak. Tadi habis makan terus ketiduran." Jawab Nadia dengan membenarkan letak selimut di tubuh Dafa.

"Kenapa enggak di bangunin? Nanti masuk angin." Ucap Andre.

"Liat aja tidunya nyenyak gitu. Aku enggak tega banguninnya." Jawab Nadia.

Enghh

Lenguhan itu membuat dua orang yang di sana menoleh kearah anaknya. Perlahan mata itu terbuka dengan tangan mengucek kedua matanya dengan tubuh berusaha duduk dari tidurnya.

"Ayah." Sapa Dafa saat menyadari keberadaan ayahnya lalu mencium telapak tangan sang ayah.

"Kenapa enggak tidur di kamar?" Tanya Andre.

"Tadi ketiduran habis makan." Jawab Dafa. Bukan tanpa alasan kenapa Andre mengajukan pertanyaan yang sama seperti bertanya kepada istrinya tadi. Andre hanya selalu ingin anaknya itu untuk jujur.

"Dafa." Ucap Andre dengan menatap serius ke anaknya sedangkan Dafa pun merasakan aura ayahnya yang mendadak berubah perlahan menundukkan kepalanya.

"Ya?" Jawab Dafa dengan kepala yang terangkat sedikit.

"Dafa besok di antar ya ke sekolah." Bukan, itu bukan suara ayahnya melainkan bundanya. Dafa menatap bundanya dengan tatapan tak mengerti.

"Kenapa?" Tanya Dafa.

"Kamu nurut sama ayah sama bunda kan?" Tanya Andre dengan beralih duduk di sebelah anaknya.

"Tapi kenapa?" Tanya Dafa lagi menuntut untuk orang tuanya menjawab pertanyaannya.

"Adek udah enggak mau nurut sama bunda?" Tanya Nadia dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Bunda bukan gitu. Tapi kenapa tiba-tiba?" Tanya Dafa dengan mengenggam kedua tangan milik bundanya.

Dasva|END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang