32

6.4K 518 46
                                    

Masih inget sama cerita ini?

Atau

Udah lupa karena kelamaan update?

Maaf ya aku harus nyelesain beberapa urusan kemarin~

Semoga ceritanya tidak mengecewakan....

Pastikan untuk membaca narasi, karena ciri khas dalam ceritaku menyelipkan sebuah fakta tersembunyi di dalam narasi👍 oke?

~Enjoy it guys~

Dafa berada di ruang baca milik Andre yang ada di lantai tujuh sejak 1 jam yang lalu. Ya, setelah Leon memutuskan untuk pulang, laki-laki itu memilih pergi ke ruangan yang terpenuhi oleh banyak buku yang disusun pada rak kayu super besar. Duduk di sofa empuk warna merah beludru dengan kedua kaki yang ia luruskan dan taruh di atas meja kayu persegi.

Di tangannya ada buku tebal yang sedang ia baca, sedangkan di rak kecil samping kanannya ada 2 buku lainnya yang berniat akan dibaca. Matanya terlihat fokus pada deretan huruf yang ada di buku itu, memastikan untuk tidak melewatkan satu kata dan memastikan hal-hal penting terserap di otak pintarnya.

Sekedar informasi, sekarang Dafa ingin mencari tahu seluk beluk kota Las Vegas. Meskipun ia sudah meminta bantuan pada Leon, setidaknya laki-laki itu bertekad untuk mencari fakta yang lebih detail dan mungkin saja bisa menemukan solusi.

Tangannya sibuk melingkari beberapa poin penting dengan spidol merah yang ia pegang sejak tadi. Menandai beberapa kalimat yang menurutnya penting dan berpengaruh.

✖✖

Cklek

Suara pintu itu berhasil membuat Dafa menoleh pada sumber suara, menunggu siapa yang membuka pintu besar yang berjarak lumayan jauh darinya. Sesaat ia tersenyum saat melihat Nadia yang berjalan menghampirinya dengan sebuah hoodie warna maroon yang ada di lengan kirinya. Dengan buru-buru ia menutup buku yang tadi ia baca, lalu meletakkan pada rak kecil di sampingnya bertumpuk dengan 2 buku tebal lainnya.

"Kenapa disini hm?" Tanya Nadia lembut dengan mengusap pelan rambut anaknya.

"Pingin aja." Jawab Dafa tersenyum dengan kepala mendongak melihat Nadia yang berdiri di hadapannya.

"Dipakai hoodienya." Ucap Nadia dengan memberikan hoodie yang tadi ia bawa lalu menyerahkannya pada Dafa.

"Bunda ngapain disini?" Tanya Dafa disaat sela-sela kegiatan memakai hoodienya.

"Jemput anak nakal yang udah buat ayah sama bunda panik." Jawab Nadia dengan mencubit gemas pipi anaknya.

"Bun ah udah sakit, bunda ihh." Rengek Dafa dengan kedua tangan berusaha melepaskan kedua tangan bundanya.

"Kenapa nggak pamit sama maid atau bodyguard?" Tanya Nadia dengan duduk dihadapan Dafa.

"Maaf." Kata Dafa dengan menundukkan kepalanya. Ah, tolong sekarang ia dalam masalah besar.

"Ayah marah besar ke mereka karena lalai jaga kamu." Ucap Nadia kembali mengingat kemarahan suaminya saat mereka tadi tidak menemukan anak tunggalnya dikamar dan berakhir mengeluarkan amarahnya kepada semua orang bawahannya.

"Iya adek salah." Balas Dafa mengakui kesalahannya.

"Ayo ke bawah, ayah udah nunggu." Ucap Nadia beranjak berdiri.

"Ayah marah sama adek ya." Lirih Dafa menatap Nadia.

Ayolah, astaga satu masalah belum selesai dan sekarang ia mendapat masalah dari orang tuanya?! Demi Tuhan, ini bukan perpaduan yang bagus.

Dasva|END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang