~Enjoy it guys~
Masih di tempat yang sama, di atas ranjang maksudnya. Mata itu masih tertutup enggan untuk membuka apalagi di dukung dengan suara hujan dari luar kamar yang membuatnya semakin ingin berlama-lama berada di bawah selimut. Setelah tadi pagi ia meratapi nasib mobil yang entah bisa di ambil lagi atau tidak, Dafa memutuskan untuk mandi. Setelah mandi ia tidur sampai jam makan siang, bangun hanya untuk makan dan tidur lagi sampai saat ini. Memang apa yang bisa di lakukan saat kita di hukum, bukankah makan dan tidur adalah hal terbaik dan untuk bertahan hidup?
Hujan malam ini bisa di bilang cukup deras, maklum memasuki musim hujan. Hampir setiap hari hujan akan turun. Menumpahkan sebanyak mungkin air ke bumi yang sudah tidak bisa di tampung oleh awan.
Cklek
Pintu kamar itu terbuka di sana ada sosok Nadia, menghampiri anaknya yang masih nyaman berada di alam mimpi itu.
"Dek bangun." Ucap Nadia dengan duduk di pinggir ranjang.
Enghh
"Bun." Sapa Dafa dengan mata yang masih tertutup, menggeliat pelan lalu melanjutkan tidurnya lagi.
"Bangun, ayo makan malam." Ajak Nadia, memang sekarang sudah menunjukkan jam tujuh.
Perlahan mata itu terbuka, mengerjap menyesuaikan cahaya lampu yang ada di atasnya lalu menoleh ke arah perempuan yang ada di sampingnya, tersenyum dengan kedua tangan memeluk pinggang bundanya yang terduduk.
"Ayo bangun." Nadia tersenyum dengan mengelus lembut rambut ananknya.
"Iya." Sahut Dafa dengan melepas pelukannya dengan Nadia dan beranjak duduk.
"Ayo ayah udah nunggu di meja makan."
"Makan malam sama ayah?" Tanya Dafa, jujur ia masih belum siap jika bertemu Andre. Di akhir pembincangannya kemarin, Andre masih bersikap dingin kepadanya.
"Biasanya kan juga sama ayah." Jawab Nadia.
"Ayo." Ajak Nadia beranjak dari duduknya di susul oleh Dafa dan berjalan keluar kamar.
✖✖
Dafa berjalan di samping Nadia, dengan dua bodyguard yang bertugas berjaga di depan kamar Dafa mengikutinya. Jangan lupa jika Dafa masih berada di pengawasan bodyguard seperti perkataan ayahnya kemarin. Di sana seperti apa yang di bilang Nadia, Andre sudah duduk di kursi meja makan. Nadia duduk di sebelah kanan Andre sedangkan Dafa duduk di sebelah kiri ayahnya, berhadapan dengan Nadia.
"Dafa." Ucap Andre menatap ke arah anaknya yang menundukkan kepala.
"Ya." Sahut Dafa dengan mengangkat kepalanya menatap Andre.
"Habis makan ke ruang kerja ayah, kamu juga sayang." Ucap Andre dengan menatap Dafa lalu beralih ke Nadia. Nadia pun mengangguk.
"Iya yah." Jawab Dafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasva|END✔
Teen FictionMeskipun udah end, tetap vote ya😄 Bercerita tentang laki-laki menghadapi orang tua yang serba overprotective. Dafa Lutisva. Berteman baiklah dengannya, maka kau akan mengetahui semuanya. ❌Dilarang keras menjiplak dan meniru isi cerita dan alur. Kar...