38

5.6K 430 41
                                    

Kalau ada typo minta tolong dikoreksi ya😄

~Enjoy it guys~

Leon masuk ke dalam kamarnya. Laki-laki itu melepas jaket yang tadi ia pakai dan melemparkannya begitu saja ke atas ranjang. Kakinya ia bawa melangkah kearah meja dengan komputer berlogo apple yang tertata di atasnya.

Dini hari tadi, ia baru mendapatkan semua informasi yang lebih detail tentang Joshua. Bohong jika ia tidak kaget dengan fakta jika bukan hanya Joshua, tapi juga orang tua laki-laki blasteran itu masuk ke dalam list orang yang berbahaya.

Otaknya sedari tadi sudah mengisyaratkan untuk siaga. Memutuskan memberikan informasi yang sudah ia dapat dan memberikan kepada Dafa tentu keputusan yang harus dipikirkan matang-matang.

Terhitung sepuluh menit sejak ia sampai ke rumah setelah mengantarkan map ke Rumah Sakit dimana Dafa dirawat. Memilih untuk tidak menemui temannya dalam waktu dekat. Setidaknya setelah ia mendapatkan titik terang.

Sembari menunggu layar komputer menyala, tangan Leon terjulur ke arah dimana duplicate dokumen dengan isi yang sama persis yang ia kirimkan ke Dafa. Ia membaca setiap rentetan huruf di kertas itu dengan cermat.

Ada satu fakta, bahwa tidak semua informasi yang ia dapatkan diberikan kepada Dafa. Terdapat beberapa informasi yang Leon putuskan untuk dijaga.

Ia mengarahkan cursor mousenya ke file yang beberapa saat lalu dirinya simpan. Membuka file yang berisi sekitar 20 lembar.

Matanya menatap foto yang disertai beberapa kalimat penjelas pada lembar itu. Foto pernikahan Joshep dan Jessica, foto saat Joshua baru saja dilahirkan, foto rumah mewah mereka yang berada di Chicago, New York, Las Vegas, dan lainnya.

Kemampuan hacker Leon memang tidak perlu diragukan!

Ia mengambil handphone yang berada tepat di sebelahnya. Mengotak-atik benda persegi itu dengan begitu lihai. Mengetik keyword pada mesin pencarian.

Gotcha!

Leon berseru dalam hati saat tangannya berhasil menekan tombol Check In pada aplikasi yang ia buka. Karena sebenarnya laki-laki itu sedang melakukan reservasi hotel. Las Vegas Hotel atau disebut LV Hotel menjadi incarannya saat ini.

✖✖

Dafa dibuat terheran-heran. Sebenarnya di kehidupan sebelumnya ia hidup sebagai apa? Menjadi pangeran yang hidup di istana megah atau laki-laki biasa yang hidup berkecukupan? Kenapa hidupnya itu kekurangan keberuntungan?

Ia sadar sejak satu jam yang lalu. Double sial, karena dokter pribadinya itu mengatakan hal yang semakin ia benci.

"Dafa mengalami tekanan, mungkin memang bukan tekanan besar tapi berhasil membuat dirinya tidak sadar." Ucap Dokter Doni saat pria itu menjelaskan kondisi Dafa pada Andre dan Nadia.

"Asmanya sedikit berulah, bisa diobati dengan minum obat secara teratur dan vitamin yang sudah saya resepkan. Maag pada lambungnya juga ikut terkena imbasnya, ia harus makan satu jam sekali. Tidak perlu banyak, yang penting perutnya tidak kosong." Lanjut pria itu.

Entah kenapa perkataan itu seperti kaset rusak yang terputar di otaknya.

Oh ayolah makan satu jam sekali?!

Mau jadi apa perutnya? Terlebih bentuk tubuhnya?

Mau dikemanakan bentuk perutnya yang sixpack ini?! Huh!

Andre dan Nadia kini duduk di sofa sebelah ranjang. Sepertinya mereka memang tidak ingin meninggalkan Dafa. Tidak ingin kejadian beberapa jam lalu terulang lagi.

Dasva|END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang