~Enjoy it guys~
Entah sudah berapa kali Dafa melirik jam tangan rolex yang melingkar di lengan kirinya. Ia mengigit bibirnya dengan gugup, bagaimana tidak jika Kevin belum kembali ke kelas sampai saat ini. Bel masuk sudah berbunyi lima belas menit lalu, pelajaran pun juga sudah di mulai pada waktu bersamaan. Ia menoleh ke arah kanan dimana keberadaa Leon berada, anak itu tetap menatap lurus ke depan memperhatikan guru.Otaknya berfikir keras, kenapa kedua temannya bertengkar sampai separah ini? Bahkan Leon terlihat tidak peduli kemana hilangnya Kevin sejak pagi tadi.
"Permisi." Suara itu membuat Dafa segera menoleh ke arah pintu.
Kedua sudut bibir Dafa terangkat begitu saja saat menyadari siapa sosok yang datang, ya Kevin temannya yang sudah lama ia tunggu.
"Maaf saya terlambat masuk kelas." Ucap Kevin saat anak itu sudah berada di hadapan guru Sejarah.
"Pergi ke ruang BK saat pulang nanti." Ucap guru itu lalu di balas anggukan oleh Kevin.
"Kev." Panggil Dafa saat Kevin sudah berhasil duduk di bangkunya.
"Apa?" Tanya Kevin dengan menoleh ke belakang dimana Dafa menatapnya dengan raut khawatir.
"Lu dari mana? Kenapa baru masuk?" Tanya Dafa beruntun. Kevin menoleh ke arah Leon, anak itu tetap menatap lurus dan tidak berniat untuk mengikuti obrolan mereka.
"Ada urusan." Jawab Kevin singkat.
"Tapi Kev-"
"Daf lu nggak bisa diem? Gua nggak bisa konsentrasi." Ucapan Dafa terpotong oleh perkataan Leon yang masih tetap bernada dingin.
"Sorry." Ucap Dafa menoleh ke arah Leon lalu menutup mulutnya rapat begitu juga dengan Kevin yang kembali ke tempat semula dan fokus kepada guru yang saat ini sedang menjelaskan.
✖✖
"Le, mana handphone gua." Ucap Dafa setelah bel pulang berbunyi tiga menit yang lalu.
"Gua udah bilang nggak ya nggak." Balas Leon dengan tangan yang sibuk memasukkan alat tulisnya ke dalam tas.
"Mana gua bilang Le!" Seru Dafa tanpa sadar dengan suara keras, beruntung keadaan kelas sudah sepi jadi tidak ada yang mendengar seruan Dafa barusan.
"Kalau gua bilang nggak ya nggak, apa lu belum ngerti juga?!" Balas Leon berseru.
"Lu nggak berhak ngambil handphone gua!" Seru Dafa jengkel.
"Gua kakak lu! Apa lu nggak punya sopan santun ke gua? Mau jadi adek apa lu?!" Seru Leon semakin keras dengan muka merah menahan emosi.
Tubuh Dafa tersentak saat mendengar seruan Leon bahkan matanya juga menutup dengan rapat. Ia tidak pernah melihat Leon semarah ini sangat wajar jika laki-laki seperti Dafa takut jika di bentak oleh Leon
"Ma-maaf." Kata Dafa dengan menundukkan kepalanya.
"Cepetan pulang, pasti lu udah di tunggu." Ucap Leon dingin lalu berjalan keluar dari kelas.
Dafa mengganggukan kepalanya pelan menurut dengan perkataan temannya. Ia segera mengambil tasnya lalu berjalan keluar kelas. Setelah menutup pintu kelas yang memang nyatanya ia orang terakhir yang keluar dari ruangan itu, Dafa menoleh ke arah kiri dimana Kevin sedang berjalan dengan jarak yang lumayan jauh dari posisinya saat ini.
"Kev, lu mau ke ruang BK sekarang?" Tanya Dafa dengan menjajarkan langkahnya dengan Kevin.
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasva|END✔
Teen FictionMeskipun udah end, tetap vote ya😄 Bercerita tentang laki-laki menghadapi orang tua yang serba overprotective. Dafa Lutisva. Berteman baiklah dengannya, maka kau akan mengetahui semuanya. ❌Dilarang keras menjiplak dan meniru isi cerita dan alur. Kar...