YUKS BANTU KOMEN DAN VOTE DISETIAP PART.
SARAVERA
By: Devilasky"Saat aku sudah sadar dari pingsan. Aku melihat tubuh Sara berlumuran darah. Awalnya Aku kira itu darah orang yang melabrak,tapi setelah Aku melihat Dia jatuh pingsan,Aku bertanya pada penjaga UKS. Kenapa Sara berlumuran darah seperti itu?" kata Vera. "Mereka mengatakan kalau Sara didorong dan mengenai benda-benda yang ada di gudang tersebut." lanjut Vera.
"Hah?" cengo mereka.
Vera mengangguk.
"Aku juga bertanya siapa yang membawa Aku ke UKS" ujar Vera. "Mereka mengatakan siswa yang mengantarkanku ke UKS. Aku juga tidak tahu siapa dia?" lanjut Vera.
"Jovian bingung,kenapa kemarin Sara terlihat baik-baik saja,tidak ada terlihat luka ditubuhnya."
Heran jovian."Iya Pa,Mama juga heran,kok bisa ya?" tanya Zeffany.
💥💥💥💥💥
William berjalan menaiki tangga sambil membawa makanan dan minuman ke kamar Sara.
"Tok...tok...tok"
"Sara...dek,buka pintunya" panggil William dari luar kamar.
"Sara!buka pintunya!" suruh William sambil mengetuk pintu kamar Sara.
Karena Sara tak kunjung menjawab, William mencoba membuka pintu kamarnya dan ternyata tidak dikunci. William pun masuk kedalam kamarnya. William meletakkan nampan berisi makanan dan minuman tersebut diatas meja belajar Sara. William sama sekali tidak melihat Sara dikasur dan kamar mandi. William berjalan menuju balkon kamar Sara,dan ya,William melihat Sara melamun duduk di lantai,wajahnya yang dia tumpukan diatas lututnya,dan sampai sekarang pun dia tidak menyadari kehadiran William disini.
"Hei Sara,kok melamun sih?" tanya William pada Sara,tapi dia tak kunjung sadar dari lamunanya.
"Hei...!" William memegang kedua bahu Sara dan Dia pun tersadar dari lamunannya.
"Eh,Kakak? kok Kakak bisa ada disini? Kakak sudah lama disini?" tanya Sara.
"Kakak belum lama disini,Kakak kesini bawain kamu makan sama minuman,Kakak tahu kamu pasti sangat lapar kan?" tanya William.
"Iya" jawab Sara sambil mengangguk.
"Ya sudah kamu makan ya!" suruh William
"Iya kak" jawab Sara.
Setelah selesai makan William meletakkan piring dan gelas yang digunakan Sara ke atas meja. William tahu ada yang ingin Sara katakan padanya.
"Kak" panggil Sara.
"Hm..." jawab William.
"Ada yang ingin Aku katakan" kata Sara gugup.
"Apa yang ingin Kamu katakan?" tanya William.
"Ada sesuatu yang ingin Aku katakan. Tapi kakak harus janji, kalau Aku sedang bercerita, Kakak harus mendengar kan ceritaku terlebih dahulu,janji?" pinta Sara
"Iya, Kakak janji" jawab William.
"Kemarin Aku mengalami sedikit kecelakaan,tapi Kakak tenang saja, sekarang Aku sudah baik-baik saja," ujarnya. "Kepalaku berdarah, iya itu darahku,tapi yang membuat Aku bingung ada banyak darah di wajahku,Aku tidak tahu itu darah siapa?Aku juga bingung?tangan dan punggungku sedikit memar." lanjutnya.
"Ya ampun Sara,kamu terluka seperti ini kamu bilang hanya luka sedikit?" tanya William terkejut.
"Kak,tidal perlu berlebihan,buktinya Aku sudah sembuh." jawab Sara santai.
"Walaupun Kamu sudah kelihatan sembuh,tapi Kita harus konsultasi ke Dokter" balas William.
"Apakah Papa dan Mama sudah mengetahui hal ini?" batin William.
"Sara,apakah ada yang tahu mengenai kejadian ini selain kakak?" tanya William.
"Vera" jawabnya singkat.
"Kenapa jadi Kamu yang terkena surat panggilan orangtua,bukankah Kamu yang dilukai?" tanya William heran.
"Hm..." gumam Sara sebagai jawaban.
"Kak apakah Aku terlalu nakal? Apakah aku sangat memalukan buat Papa dan Mama?apakah Aku berguna?" tanya Sara dengan suara yang bergetar.
"Tidak Sara,Kamu tidak nakal, Kamu anak yang baik, Kamu tidak memalukan siapapun, dan jangan berkata bahwa Kamu tidak berguna untuk hidup, Kakak gak suka dengar Kamu berbicara seperti itu" jawab William.
"Iya Kak,hanya Kakak yang dapat mengerti perasaanku,dan tidak akan pernah membanding-bandingkan Aku dengan Vera" jawab Sara.
"Iya,Kakak sangat menyayangi Kamu, Kakak sangat menyayangi Kamu." kata William sambil merangkul Sara.
"Yasudah Kamu tidur ya,besok Kamu harus sekolah kan?Kakak besok juga akan kuliah" ujar William.
"Iya Kak,tapi..." jeda Sara.
"Tapi apa?" tanya William.
"Tapi Aku tidak ada bertanya,apakah Kakak besok kuliah atau tidak?" jawab Sara yang terlihat sedang menahan tawa.
William memasang wajah memelasnya,"Ketawa aja gak perlu ditahan-tahan!" seru William.
"Hahaha...Kak... Hahaha..." tawa Sara lepas begitu saja. "Kak William jelek banget wajahnya!" tawa Sara terbahak.
"Iya,tertawa lah Sara,Kakak suka melihatmu tertawa seperti itu,daripada Kamu diam dan cuek,Kakak rela melakukan apapaun demi kebahagiaan Kamu" gumam William.
"Terima kasih Kak,Aku sangat menyayangi Kakak" ucap Sara sambil mencium pipi William.
"Good night Kak William!" seru Sara sambil mencium pipi William lagi.
"Good night juga Sara" balas William sambil mencium pipi Sara.
.VOMENT,SHARE.GUYS
itu yang ada tanda bintang disebelah kiri bawah.tinggal disentuh doang kok.⭐️
⬇️
⬇️
⬇️

KAMU SEDANG MEMBACA
SARAVERA [COMPLETED]
Ficção AdolescenteSara terlalu kuat untuk remaja seusia nya. Selalu serba salah? Saudara yang tak acuh? Dianggap sebagai pembawa sial? Percayalah! Sara tidak menginginkan itu semua. Sara pikir penderitaan nya hanya sampai disitu saja. Bahkan lelaki yang di cintai ny...