Hari ini Sara berangkat sekolah dengan perut yang kosong dan wajah yang sendu.
"Sara" panggil Reyhan dari belakang Sara.Sara menoleh kebelakang.
"Lo baik-baik aja kan?" Tanya Reyhan memastikan.
"Seperti yang Lo lihat" jawab Sara seadanya.
"Baguslah kalau begitu" ujar Reyhan lalu mengikuti langkah Sara.
"Eh bukannya Sara gak suka ya sama Reyhan?tapi kok malah dekat gini sih" sindir seorang siswi
"Masalah sama Lo apa?" Tanya Sara sambil menuju siswi yang menyindirnya tadi.
".." siswi tadi terdiam takut melihat Sara.
"Shut up your fucking mouth girl,jangan main-main sama gue" bisik sara pelan pada siswi itu yang membuat siswi tersebut kaget dan pucat.
"Udahlah Ra,kuy ke kelas" ajak Reyhan.
Sara pun berjalan kembali.
"Morning Saranghae" sapa Melly dan Sonya girang.
"Too my cute pig" jawab Sara cengengesan.
"Kok jalan sama Reyhan sih,kan aku jadi potek begini" dramatis Melly.
"Gue udah jadian sama dia" ujar Reyhan sambil tersenyum manis.
"APA?JADIAN?" teriak Melly dan Sonya kuat sehingga mereka menjadi pusat perhatian.
"Seriusan Ra?" Tanya Sonya pada Sara.
"Hmm.." gumam Sara.
Karena merasa kurang yakin dengan jawaban Sara, Melly menghampiri Reyhan.
"Reyhan my honey bunny...
Lo jadian sama Sara?" Tanya Melly."Hooh" jawab Reyhan.
"Sonya kita dapat PJ nih" ujar Melly bahagia.
"PJ?" Tanya Sara bingung
"Iya Pajak Jomblo,ya jadi Lo berdua harus traktir gue dan Sonya makan" jawab Melly.
"Kalau gue gak mau?" Tanya Reyhan.
"Gue akan beritahu semua orang kalau ternyata Reyhan anak baru sekolah ini telah berpacaran dengan Sara velonita Navrie" ancam Melly.
"Silahkan" jawab Reyhan santai.
"Oke gue bakalan tulis digrup sekarang juga" ujar Melly sambil mengeluarkan handphone nya lalu mengetikkan sesuatu disana.
"Oke,Lo semua bisa check di grup sekolah kita" seru Melly.
Karena merasa penasaran,Sara pun membuka grup sekolahnya.
"Hari ini telah dikabarkan bahwa Reyhan anak baru disekolah kita ini resmi berpacaran dengan Sara Velonita Navrie" seperti itu lah yang dituliskan Melly.
Dan tak lama kemudian muncullah berbagai komentar dan cacian dari grup sekolah yang berasal dari kakak kelas maupun teman seangkatan nya.
Sara pacaran sama Reyhan yang ganteng itu?so impossible.
What?Sara punya pacar?demi apa pasti Reyhan bakalan putus sama dia dalam waktu dekat ini.
Aduh bisa jadi bucin si Sara.
Kasihan banget si Reyhan jadi pacar Sara, mendingan sama gue.pintar,cantik,baik gak kayak Sara.
Dan banyak lagi komentar serta cacian yang dituliskan dari teman maupun kakak kelasnya.
"Cukup Mel.Seharusnya Lo gak perlu buat kayak gini,lihat sekarang semakin banyak masalah yang harus gue hadapi" ujar Sara dengan tatapan datar dan dingin kemudian keluar dari kelas sambil membawa tasnya.
Kepergian Sara membuat sekelas terdiam dan tak berani mengikut campuri urusan Sara.
"Mel,Lo harus tanggung jawab.
Lo gak mau kan kalau misalnya Sara semakin dibenci sama satu sekolah ini" seru Sonya"Seharusnya gue gak salah dong" belas Melly.
"Gak salah gimana?" Tanya Sonya heran bagaimana cara berpikir sahabatnya yang satu ini.
"Ya secara gue kan disuruh sama Reyhan" jawab Melly.
"Reyhan gak nyuruh lo.Reyhan hanya mengatakan silahkan,bisa jadi Reyhan juga marah sama Lo" ujar Sonya.
"Reyhan,Lo marah sama gue?" Tanya Melly pada Reyhan
"Gak" jawab Reyhan datar sambil menatap handphonenya dengan serius.
"See, bahkan Reyhan saja gak marah sama gue" ujar Melly bangga.
"Reyhan gak bakalan marah karena dia gak bakalan terusik dengan masalah ini,tapi sara yang menanggung semuanya" jelas Sonya.
"Gue perduli?intinya gue gak salah disini" ujar Melly.
"Terserah.Tapi gue pastikan Lo bakalan nyesal gak lama kemudian" jawab Sonya kemudian keluar dari kelas untuk mencari Sara.
***
Sonya berjalan menuju tempat pelarian Sara jika dia memiliki suatu masalah.
Sonya melihat Sara duduk dipojok ruangan sambil menenggelamkan wajahnya di lutut.
Sonya berjalan mendekati Sara dan mensejajarkan tingginya dengan sara.
Sonya mendengar suara isakan yang sangat pelan namun memilukan.Sonya menepuk bahu sara pelan.
Sara tidak menoleh.
Sonya tau jika Sara dalam keadaan terpuruk sekarang."Sara,gue tau Lo lagi terpuruk banget" ujar Sonya pelan.
Namun Sara tak menjawab."Kalau Lo pengen cerita,gue ada disisi Lo setiap Lo butuh gue" ujar Sonya menenangkan Sara.
"Gue udah suruh Melly buat minta maaf sama Lo,tapi Melly gak mau dan dia bilang ini semua bukan kesalahan nya" seru Sonya.
"Tapi Melly bersikeras kalau dia gak mau minta maaf sama Lo" lanjutnya.
"Tapi Lo tenang aja Ra,gue tetap disini" seru Sonya.
"Nah sekarang Lo tatap gue,jangan malu Ra" suruh Sonya.
Sara pun menatap wajah Sonya.
Wajah Sara sangat berantakan.
Mata merah dan berair, hidung merah."Jangan lemah Ra,Lo itu kuat" Semangat Sonya.
"Sonya" panggil Sara.
"Hem?" Jawab Sonya.
"Lo janji kan gak bakalan ninggalin gue?" Tanya Sara.
"Gak bakalan" jawab Sonya dengan mantap.
"Gue pengen cerita sama Lo" seru Sara.
"Gue bakalan dengar" ujar Sonya.
"Son,Vera masuk rumah sakit.
Gue ditinggal dirumah sendirian.
Semua hanya perduli dengan keadaan Vera tapi tidak ada yang perduli dengan gue son" ujar Sara."Biasanya Lo gak pernah nangis jika masalah seperti itu" heran Sonya.
"Gue gak ada masalah dengan itu Son.
Gue lagi marahan sama William.
Dia marah sama gue karena gue ketemu sama Reyhan ditaman dekat rumah gue" jelas Sara."Kenapa William marah?" Tanya Sonya.
"Dia bilang gue gak perduli dengan keadaan Vera saudara kembar gue sendiri,terus maksud mereka ninggalin gue,nyakitin gue itu yang namanya perduli Son?" Tanya Sara.
Sonya menangis mendengar betapa kelamnya masa remaja sahabat nya ini.
Sara tidak menangis,dia hanya berkata dengan sendu dan menatap lurus ke depan dengan tatapan datar,dingin dan sendu.
Namun dengan tatapan yang seperti itu membuat hati Sonya tergores."Dan gue heran kenapa William bersikap seolah-olah dia membenci gue, padahal selama ini dia yang mendorong gue buat terus maju" seru Sara.
"Lo yang sabar Ra,semua pasti ada balasannya" ujar Sonya sambil memeluk Sara.

KAMU SEDANG MEMBACA
SARAVERA [COMPLETED]
Fiksi RemajaSara terlalu kuat untuk remaja seusia nya. Selalu serba salah? Saudara yang tak acuh? Dianggap sebagai pembawa sial? Percayalah! Sara tidak menginginkan itu semua. Sara pikir penderitaan nya hanya sampai disitu saja. Bahkan lelaki yang di cintai ny...