Sekarang disinilah Reyhan berada.
Dimana dia menghabiskan seminggu hari-hari nya disini. Tepatnya diruangan Vera Tanpa kehadiran sosok Sara.Sudah hampir seminggu Reyhan tidak bertemu dengan Sara. Kemana gadis itu? Pertanyaan itu selalu muncul dari pikiran Reyhan.
Keluarga Sara belum sempat melaporkan kehilangan Sara.
Mereka masih mencari Sara di daerah-daerah sekitar mereka.Jovian lah yang selalu berusaha mencari gadis itu. Lalu bagaimana dengan William?. Ya william tidak memperdulikan keadaan Sara sekarang. Yang hanya dia pentingkan adalah keadaan Vera yang akan di operasi lusa.
Orangtua Sara masih berada diluar kota mengurus kantor Papa mereka.
Tentang kehilangan Sara,mereka hanya menanggapi dengan biasa,tidak khawatir.Papa dan Mama Sara berniat akan pulang hari ini,karena anak mereka, Vera akan di operasi lusa.
Mereka juga menyuruh Jovian mencari Sara setelah memperhatikan kondisi Vera.Lain dengan kondisi Sara sekarang yang sudah mulai membaik dan sepertinya dia sudah dapat pulang hari ini.Diambilnya buku berwarna dark blue nya dari atas nakas yang tak lain adalah buku diary yang selalu ia tulis belakangan hari saat dirumah sakit ini.
Dia mulai menulis buku diary nya itu dengan pena unik berbentuk gambar unicorn. Setiap kali Sara akan menulis diary nya , Sara akan meninggalkan jejak air matanya disetiap tulisannya.
"Dua hari lagi aku ulang tahun" gumam Sara.
Diambilnya handphone nya dan melihat memo di handphone nya.
' SaraVera birthday , 5april02. Always be strong girl Sara, god always bless u. You must know. Don't be sad. Always happy' begitulah kata-kata motivasi disetiap hari ulang tahunnya.Benar,Sara akan memasuki usia manisnya 17 tahun.
Sweet seventeen orang bilang.Disetiap hari ulang tahunnya, Sara meminta agar Tuhan selalu mendengar doa-doanya dan semua orang akan berubah menjadi lebih baik kepadanya.
Dulu Sara adalah sosok gadis yang sangat ceria dan lucu .Sara sangat suka mengoleksi benda-benda unik dan imut. Seperti pena beragam jenis, baju unicorn,flower crown,boneka,
bandana,novel-novel dan banyak lagi.Tapi entah kemana sekarang benda-benda itu berada. Yang Sara rasakan adalah,dia pernah memberi satu boneka Stitch nya untuk Melly, sahabatnya. Walaupun Sara sangat menyayangi boneka Stitch nya itu, dia rela memberi satu untuk Melly.
Sara mengambil sebuah gelang ukir nama diatas nakasnya.
REYSA. sedetik kemudian Sara langsung mematung ditempat.Nama itu, bukannya nama itu...
"Arghhhh....auu" Sara meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit seperti ingin pecah."Jangan kembali jika ingin menyakiti" gumam Sara.
Rasa itu kembali hadir. Rasa sakit yang sangat sulit dilupakan.
Sekelabat bayangan masa lalunya terekam dalam otak Sara. Semakin lama rasa sakit ini semakin menjadi.
Ingin rasanya Sara membanting nakas ini.Perlahan-lahan Sara memejamkan kedua matanya,lalu Sara tertidur dengan rasa sakit yang menjalar di kepala nya.
Sampai dokter Diana masuk kedalam ruangan Sara dan mencheck keadaan gadis itu. Diletakkannya telapak tangannya di kening Sara. Dokter Diana merasakan suhu badan yang sedikit panas dari Sara.
Dokter Diana pun membangunkan Sara ketika makan siang Sara sudah diantar oleh seorang perawat disini.
"Sara...ayo bangun,makan dulu" ujar Dokter diana yang berusaha membangunkan Sara.Sara pun membuka matanya.
lalu dia duduk diatas bankar nya.
"Ayo...makan dulu" kata Doktet Diana sambil menyuapkan sesendok bubur kearah Sara.Sara yang awalnya merasa canggung dan sedikit malu pun terpaksa membuka mulutnya. Sampai saat bubur nya telah habis, dokter Diana memberikan segelas air hangat pada Sara. "Nih kamu minum obatnya ya"
Seru dokter Diana sambil memberikan dua butir obat untuk berbagai macam penyakit dalam tubuh Sara.Setelah sara selesai meminum obatnya, dokter Diana menyuruh Sara untuk beristirahat kembali. Karena sore hari nanti, Sara sudah bisa kembali kerumahnya.
"ingat pesan Tante ya Ra. Jangan mengkonsumsi obat tanpa suruhan dari saya" ujar dokter Diana .
"Hmm.." jawab Sara sambil menganggukkan kepalanya pelan.
"Yasudah, tante keluar dulu ya. Besok jadwal pengoperasian ginjal Vera.
Kamu harus semangatin dia ya" seru dokter Diana."iya" jawab Sara sambil menatap lurus kedepannya.
"Nanti sore, tante akan mengantar kamu pulang" ujar dokter Diana.
Sara tidak menjawab, dia masih terus menatap lurus kedepannya dengan pikiran yang penuh dengan khayalan.
"Saya permisi" kata Dokter Diana kemudian berjalan keluar ruangan.Sara kembali memejamkan matanya,lalu kegelapan menerpa dirinya. Sara sudah tertidur.
***
Papa dan Mama Sara berada dalam perjalanan pulang. Pria dan wanita paruh baya ini, kini sedang berbicara mengenai kedua putri mereka."Pa..," panggil Zeffany, mama Sara.
"Hmm..." Jawabnya.
"Bagaimana keadaan Vera? Apakah sudah mulai membaik?" tanya Mama Sara.
"Sudah. Kini kita hanya tinggal menunggu jadwal pengoperasian saja.
Mama jangan khawatir" seru Papa sambil memegang kedua tangan Mama."Iya pa"
"Yang Papa khawatirkan sekarang adalah keberadaan Sara. Sudah seminggu dia tidak kembali kerumah.
Apakah dia baik-baik saja?" tanya Papa."Mama juga gak tahu pa, semoga saja Sara baik-baik" jawab Mama.
"Apakah dia tertekan dengan perilaku kita?" tanya Papa.
"Tidak mungkin pa. Sepertinya dia hanya iri dengan kondisi Vera, sehingga dia membuat onar agar kita memperhatikan nya." sarkas Mama.
"Aneh. Jika diperhatikan, Sara yang sekarang sangat berubah dengan perilakunya dulu. Dia terlihat lebih murung dan sedih. Tidak ada lagi prestasi-prestasi yang diraihnya. Dan sekarang dia tidak pernah lagi meminta Papa untuk membelikannya barang-barang uniknya itu." ujar Papa.
"Iya pa. Setelah mereka bebas dari kasus penculikan itu, seminggu kemudian Sara sangat berubah drastis," ujar Mama. "Pa..,Besok Vera akan operasi. Jujur Mama sangat khawatir. Lusa juga Sara dan Vera ulang tahun" lanjut Mama.
"Bicara tentang ulang tahun. Papa ingin sekali merayakan ulang tahun mereka berdua dengan sangat mewah dan meriah. Lusa,usia mereka akan genap tujuh belas tahun. Mereka harus merasakan sweet seventeen mereka" kata Papa.
"Iya pa,sudah 2 tahun kita tidak pernah merayakan ulang tahun Sara" seru Mama.
"Setiap kali kita akan merayakan ulang tahun mereka, Sara selalu pergi dan tidak pernah ikut merayakan ulang tahunnya." ujar Papa
"Aneh pa" balas Mama.
Papa sara pun hanya mengangguk samar dan kembali menatap lurus kedepan dan sesekali menatap kearah luar jendela mobil.
"Maaf tuan, kita sudah sampai dirumah" ujar supir yang membawa mereka dari bandara menuju rumah mereka.
Sorry gaes kuh..
Lama gak update..
Sebenarnya aku udah lama nulis part ini tapi gak lama-lama banget.
Aku tuh gak ada kuota.
Update ini mah berkat hotspot.Mohon doa nya ya.
Aku lagi USBN.
Diusahain update nya dua atau tiga kali seminggu.
Kalau bisa sih lebih.Makanya satu vote dan coment dari kalian itu berharga banget buat gue.
So...Vote ya please. Share ke teman-teman kalian.
OHH IYA..
BTW JANGAN LUPA BACA QUOTES DARI SARAVERA. KALIAN BISA LIHAT DI WORK AKU. VOMENT YA.
SHARE KETEMAN-TEMAN KALIAN.LOVE YOU
@Devilasky

KAMU SEDANG MEMBACA
SARAVERA [COMPLETED]
Ficção AdolescenteSara terlalu kuat untuk remaja seusia nya. Selalu serba salah? Saudara yang tak acuh? Dianggap sebagai pembawa sial? Percayalah! Sara tidak menginginkan itu semua. Sara pikir penderitaan nya hanya sampai disitu saja. Bahkan lelaki yang di cintai ny...