YUKS BANTU KOMEN DAN VOTE DISETIAP PART.
"Halo ma"
"Halo sayang,bagaimana keadaan Sara sekarang?" tanya Mama.
"Sara baik baik saja Ma,dia hanya butuh semangat buat sehat,dan jantungnya melemah" kata Jovian yang memelankan suaranya pada 2 kata terakhir.
"Hah?jantungnya melemah?bagaimana bisa kamu katakan baik baik saja?"kata mama cemas.
"Tenang Ma,Sara baik baik saja.tidak banyak resiko yang dia tanggung,hanya saja dia tidak dapat berada ditempat yang berisik dan ribut."
"Dan dia juga harus menghindari keterkejutan,karena keterkejutan dapat membuat jantungnya lemah dan dirinya langsung drop"lanjutnya.
"Astaga..."
"Mama akan keRumah Sakit sekarang."
"Iya Ma"jawab Jovian.
Bankar membawa Sara keruang rawat dari UGD dalam keadaan tidur.
"Pa,Mama sebentar lagi akan datang"kata Jovian.
Papa melirik kearah William yang sedang menggenggam erat kedua tangan Sara,putrinya.William yang sangat menyayangi Sara.
"Willi pulanglah,besok kamu akan ujian disekolah,disini ada kami,kamu tenang saja"ujar Papa.
"Hm.."William berdiri dan mencium kening Sara dan berkata lirih,
"Cepat sembuh sayang,kakak pulang dulu,besok kakak datang lagi""Aku pulang Pa"pamit William sambil mencium tangan Papa nya.
"Hati-hati,jagain Vera"
"Iya Pa"
Setelah kepergian William,tidak berapa lama kemudian Mama datang.
"Bagaimana keadaan Sara Pa?"tanya Mama.
Papa merangkul Mama
"Dia baik baik saja Ma"kata Papa."Mama mau lihat Sara"
"Ayo"
Mereka pun masuk kedalam ruangan Sara yang damai."Sara...Mama sayang sama kamu,jangan sakit lagi ya sayang,berjanjilah ini yang terakhir kali"kata Mama pada Sara yang sedang tidur.
"Dia lagi tidur Ma,nanti saja kalau dia sudah bangun."kata Jovian yang duduk di Sofa ruangan itu.
"Pa,lihatlah.Wajah Sara ketika dia tidur,sangat damai"
"Iya Ma"
🐼🐼🐼🐼🐼
Dilain tempat,seseorang duduk sendirian dibangku taman yang sedang meperhatikan wajah seorang perempuan dalam HandPhone nya.
"Gue tau lo orang yang cuek,dingin,dan lo kelihatan arogan"ucap orang tersebut.
"Gue juga tau,pasti diri lo itu sebenarnya sangat rapuh,hanya saja lo menutupi semua itu dengan bersikap cuek dan dingin"lanjutnya.
"Gue sayang sama lo,cepat sembuh.Gue hanya bisa melihat lo dari kejauhan.Gue takut lo menjauh dari gue."ucap orang itu lagi,lalu meninggalkan taman itu,lalu pergi entah kemana.
***
21:03
Rumah SakitAngin malam bertiup menusuk kulit.
Dingin?pastinya.Itulah yang dirasakan oleh Sara sekarang.Dia sudah bangun dari tidurnya sekitar setengah jam yang lalu.
Sara diam,dan tidak melakukan apapun.Dia menatap lurus dan tidak memperhatikan keadaan disekitarnya yang ada Mama,papa dan Jovian.
Dia tidak suka berada di Rumah Sakit,di sini dia hanya akan menemukan orang orang yang sakit,bukan orang orang yang sehat.
Ini Rumah Sakit bukan Rumah Sehat.
Itulah yang ada didalam pikirannya.Dia tidak ingin dirinya sakit,hal itu sudah biasa baginya.
Tapi kali ini tidak.dirinya merasakan sakit dibagian dalam dadanya.Dia tersenyum miris melihat keadaan dirinya yang lemah.
Sudah lama dia tidak pernah tersenyum,tertawa.Hanya William yang bisa membuat dirinya tersenyum,tertawa tulus dan bahagia.
Dia sangat menyayangi William.hanya william yang mengerti akan perasaannya.
Tes...bulir bulir bening jatuh dari kedua matanya.
"Kak..."ucap Sara menangis."Ada apa sayang"tanya Papa dan Mama pada Sara.
"Kak.."tangis Sara lagi.
"Kak?jovian ada disini Sara"ucap Mama.
"Kak William dimana?"ucap Sara.
Kedua orangtua Sara hanya sedih melihat putri mereka bangun dari tidurnya menangis memanggil William,bukan mereka yang Sara cari.
"Dimana kak Willi?"tanya Sara melihat lurus kedepannya tanpa melihat kedua orang tuanya dan Jovian,sambil megeluarkan bulir bulir bening dari matanya.
VOMENT,SHARE GUYS.
itu yang ada tanda bintang ⭐️ disebelah kiri bawah.tinggal disentuh doang kok.
⬇️
⬇️
⬇️

KAMU SEDANG MEMBACA
SARAVERA [COMPLETED]
Teen FictionSara terlalu kuat untuk remaja seusia nya. Selalu serba salah? Saudara yang tak acuh? Dianggap sebagai pembawa sial? Percayalah! Sara tidak menginginkan itu semua. Sara pikir penderitaan nya hanya sampai disitu saja. Bahkan lelaki yang di cintai ny...