PART 32

12.4K 578 22
                                    


CERITA INI BELUM DIREVISI.
JIKA ADA TYPO,KALIAN BISA BILANG DIKOLOM KOMENTAR.
TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN NYA.

SELAMAT MEMBACA😆

Pasien : Sara velonita Navrie.
Tgl.lahir : 5 april 2001.

Penyakit yang diderita:
-jantung tidak berkerja dan berdetak dengan normal,
-paru-paru basah,
-sakit kepala yang terus menyerang yang diakibatkan dari amnesia.
-bertahan hidup dengan satu ginjal.

Tertanda
Dr.Diana

Apa lagi yang harus Sara lakukan?Mengapa banyak sekali cobaan yang dia hadapi? Satu masalah sja belum dapat diatasinya. Apalagi saat ini, banyak sekali masalah yang berdatangan pada dirinya.

Hufft...
Sara menghembuskan nafasnya panjang. Ah..rasanya Sara tidak ingin memikirkan semua ini. Sara mengembalikan surat tadi seperti semula. Dibiarkan nya surat itu berada diatas kasurnya.

Sara melentangkan tubuhnya diatas kasur. Tak lama kemudian, Sara pun tertidur.

Belum sampai setengah jam. Sara, sudah kembali terbangun dari tidurnya. Sara tak tahu harus melakukan apa dirumah ini.
Lalu dia mengambil handphonenya.

Ada lima panggilan tak terjawab.
Dan ada satu pesan belum dibaca..
Nomor tidak dikenal.
Sara membuka pesannya.

Selamat malam mbak.
Saya dari pengantar barang yang anda beli. Saya sudah menitipkan barang pesanan anda dipos satpam rumah anda. Terimakasih.

Oh ternyata dari pengantar barang yang Sara beli tadi. Sadar pun berniat mengambil barangnya itu.

"Pak Adii...!" panggil Sara kepada satpam dirumahnya dengan suara yang sedikit keras.

"Pak A--"

"Apaan sih neng?" tanya satpam itu.

"Mana barang Punya Sara?" tanya Sara sambil menyodorkan tangan kanannya yang menandakan meminta barang itu.

"Barang?" tanya Pak Adi

"Iyaa.." jawab Sara.

"Oh barang yang datang tadi!" seru Pak Adi membuat Sara kaget karena secara tiba-tiba Pak Adi berbicara.

"Astaga pak..kaget tahu gak" ujar Sara sambil memegang dadanya.

"Enggak" balas Pak Adi polos. Sedetik kemudian, Pak Adi tertawa terbahak-bahak melihat wajah Sara yang lucu dan cengok itu.

"Apaan sih pak.." ujar Sara sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada sambil melarikan perhatian.

"Ciee marah nih .." goda Pak Adi.

"Ishh...sebel aku tuh" balas Sara sambil menghentakkan kakinya .

"Iya-iya," ujar Pak Adi. "Ini barang kamu" kata Pak Adi sambil menyerahkan sebuah kunci.

"Kok kunci sih pak" tanya Sara heran.

"Iya" jawab Pak Adi sambil menahan tawa nya .

"Bapak ngerjain Sara kan?" tanya Sara menatap Pak Adi dengan curiga.

"Enggak. Siapa yang ngerjain?" tanya Pak Adi.

"Terus. barangnya kok ini?" tanya Sara. "Tadi tuh,Sara pesan banyak boneka pak. Bukan kunci" seru Sara.

"Yang biang kamu mesan kunci siapa?" tanya Pak Adi lagi.

"Gak ada," jawab Sara. "Tapikan Bapak ngasihnya kunci bukan boneka" ucap Sara.

SARAVERA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang