PART 31

12.5K 626 43
                                        


Eh...tunggu
Vote dulu deh..
Biar gua semangat lanjutin ceritanya.

Btw ini udah mau end.
Ada yang tahu end nya kayak gimana?
Comment ya😊

Selamat membaca...

Sesampainya dua paruh baya ini dirumah, mereka langsung beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa penat mereka selama di perjalanan.

Dan mereka berniat jika hari akan menjelang malam nanti, mereka akan pergi kerumah sakit. Saat ini juga mereka menantikan kehadiran Sara, putri sulung mereka.

Berbeda dengan Sara yang mulai memasuki rumahnya dengan menggenggam tali sling bag nya.
Entah mengapa tiba-tiba saja perasaan nya tidak enak. Dan rasa gugup menjalar ke seluruh tubuhnya.

Sara pun mulai membuka pintu rumahnya. Aman, tidak ada apapun yang terjadi. Sara bernafas lega.
Namun, ketika Sara akan membalikkan tubuhnya. Sosok Papanya tiba-tiba berdiri di hadapan nya dengan menampilkan raut wajah dingin dan menakutkan.

"Astaga" umpat Sara. Namun, sadar atas apa yang ia perbuat, Sara langsung menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya.

"Darimana?" tanya suara dingin nanti menyeramkan itu.

"Eh..emmmm..dari..rumah teman" jawab Sara gugup yang awalnya tidak tahu ingin menjawab apa.

"Satu minggu tanpa ada pemberitahuan?" tanya Papa dengan senyum smirk nya.

"Eh?" Sara kesimpulan mencari alasan lain.

"Selama seminggu kami mencari dirimu dan selama itu kamu tidak memberi kabar?HAH!JAWAB!!" bentak nya.

Sara terdiam. Lalu  dari arah tangga, William datang menemui mereka.
"Penampilan lo lesuh banget. Lo gak ngapain-ngapain kan?!" tanya William dengan senyum devilnya.

"Apaan sih lo! Buang deh pemikiran jorok lo itu!" bantah Sara.

"Ya mungkin aja ya kan secara  seminggu lo gak ada kabar!" seru William berusaha memanas-manasi.

"Lo diam deh kalau gak tahu kejadian sebenarnya. Jangan jadi penyebar hoax jadi orang! Percuma juga sekolah mahal-mahal kalau ujungnya hanya tahu menyebar berita bohongan!" balas Sara.

"Bedanya sama lo?" sindir William.

"Jelas beda lah" sanggah Sara.

"Ngapain aja selama seminggu?" tanya Papa lagi.

"...main" jawab Sara tak yakin akan kebohongan nya itu.

"Nah kan.." ujar William berusaha membuat Papa tidak mempercayai Sara.

"Jadi manusia otaknya dipake dikit kek. Jangan hanya tahu menyebar hoax. Lo juga gak harus memperburuk keadaan!dasar bajingan,brengsek lo!!" teriak Sara tak suka.

"SARA!!" bentak Papa "jaga ucapanmu. Atau apa yang dikatakan william itu benar? Jika tidak bisa membanggakan kami setidaknya jangan mempermalukan kami dengan semua tindakan mu dan jangan jadi WANITA MURAHAN!!"

Jleb.
Bagai petir disiang bolong.
Bagai pedang yang menusuk hatinya.
Bagai pisau menusuk jantungnya.
Bagai peluru yang menancap dadanya.

Perkataan Papa nya sangat menusuk 
Dan Sara sangat terkejut akan apa yang dikatakan Papanya.
"Sara bukan wanita yang murahan!" teriak Sara didepan papanya.

Plak.
Papa nya menampar pipi sara dengan sangat kuat bahkan tangan Papanya tercipta di pipinya. Sara semakin tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Papanya barusan.
Selama ini Papanya tidak pernah main tangan padanya sekalipun karena tindakannya.

SARAVERA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang