Sara pun memasuki ruangan Vera yang dapat dikatakan mewah ini.
Sara melihat Vera yang di infus dan wajah lelah Vera Sangat kelihatan."Ngapain lo diri dipintu?" Tanya Jovian.
"Terus gue harus ngapain disini?" Tanya Sara balik.
"Lo gak sedih melihat kondisi saudara Lo kayak gini?" Tanya Jovian lagi-lagi.
"Dia pernah sedih gak sama kondisi gue?" Tanya Sara dan Jovian hanya diam tak berkutik.
"Keluar deh Lo,gue pengen bicara" usir Sara pada Jovian.
"Nyusahin Lo" seru Jovian sambil meninggalkan Sara dan Vera diruangan itu.
Sara pun mengambil kursi dan duduk disamping bankar Vera.
"Hai Vera" sapa Sara kikuk.
"Hai Ra,apa kabar?" Tanya Vera.
"Gue baik.Lo jangan sakit lagi,gue gak pengen dibenci lagi Vera" seru Sara sendu.
"Gue juga gak pengen kayak gini Ra,Gue juga pengen banget sembuh kayak Lo" ujar Vera.
"Jangan pernah Lo bermimpi pengen sehat seperti gue Ver.
Gue lebih sakit dari lo dan seharusnya Lo gak boleh kayak gue Ver" seru Sara."Kenapa?" Tanya Vera.
"Jika ginjal Lo rusak,masih ada pendonornya.Tapi jika Lo kayak gue,hilang ingatan gak bakalan ada pendonornya Ver" jawab Sara.
"Sara? bagaimana bisa?" Tanya Vera terkejut.
"Lo gak tau?" Tanya Sara.
"Enggak" jawab Vera sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"Ver,rasanya sakit banget jika seorang pun gak ada yang perduli sama gue.
Gak ada yang sayang sama gue.
Tapi Lo sayang sama gue kan Ver?" Tanya Sara."Ya,sangat" jawab Vera.
"Maafin gue gak bisa melindungi Lo dari kecelakaan waktu itu.
Gue udah berusaha supaya yang kena tusuk itu gue bukan Lo" ucap Sara yang tak sadar air matanya sudah mengalir."Sebenarnya gue udah ingat semuanya.Kemarin gue marahan sama William" seru Sara.
"Kok bisa?" Tanya Vera.
"Gue ditinggal sendirian dirumah dan gue ketemu Reyhan ditaman dekat rumah,terus William marahin gue,dia gak suka gue dekat sama Reyhan,Jovian juga gak suka dengan kedekatan gue sama Reyhan.
Dan Lo tau yang lebih parah lagi mereka bilang,setelah Reymond tiada jadinya sama Reyhan" ujar Sara membuat Vera terdiam."Maksudnya apa?Karena Reymond udah gak ada lagi gue harus terpuruk terus menerus?gue gak boleh jatuh cinta lagi?gue harus apa?Apa mereka senang jika gue menderita?" Tanya Sara pada Vera.
"Ada lagi perkataan jovian yang sangat menggores perasaan gue Ver" ujar Sara.
"Jovian bilang Apa?" Tanya Vera penasaran.
"Dia bilang gue nyusahin,buat keluarga malu dan yang sangat menyakitkan,dia bilang kenapa gue gak hilang aja di dunia ini.
Lo bisa rasain gak Ver?bahkan kakak gue gak menginginkan diri gue.
Apa takdir gue harus kayak gini?" Tanya sara pada Vera yang sudah menangis."Ra seharusnya Lo gak melindungi gue dari tembakan itu,seharusnya Lo biarin peluru itu mengenai gue" sesal Vera.
"Gue gak bakalan biarin adik gue menderita didepan gue,gue pastikan itu" seru Sara.
"Ra,gue sayang banget sama Lo" uajr Vera.
"Iya gue tau itu" Jawab Sara.
"Lo kenal sama Melly sahabat gue kan?" Tanya Sara.
"Iya" jawab Vera.
"Dia berubah,dia ninggalin gue" seru Sara sedih.
"Lo jangan pernah kayak gue ya,jangan pernah berteman pada orang yang ada saat Lo senang aja dan pergi pada saat Lo sedih" ujar Sara.
"Iya" jawab Vera.
"Mama sama papa udah jenguk Lo?" Tanya Sara.
"Udah,kayaknya mereka lagi nemuin dokter operasi ginjal gue" jawab Vera.
"Ya udah gue keluar dulu ya,Lo cepat sembuh" ujar Sara.
"Iya makasih Ra,Lo yang semangat ya" seru Sara.
Sara pun keluar dari ruangan Vera kemudian berjalan menuju taman rumah sakit.
Disana Sara duduk dbangku taman yang sepi dan Sara menatap langit dan menangis.
"Gue harus apa?gue gak tega melihat Vera dengan kondisinya sekarang" ujar Sara dalam hati.
Tanpa diketahui siapapun,sedari tadi Jovian mendengar percakapan Sara dan Vera yang sangat menggores perasaan nya,bahkan Sampai sekarang pun Jovian masih mengikuti Sara.
Jovian sangat kecewa karena dirinya yang gagal menjadi kakak yang baik bagi adiknya.
Jovian yang seharusnya melindungi adik-adiknya,Jovian merasa malu akan dirinya yang Terus membenci Sara dan tanpa dia sadari selama ini perkataannya sangat menyakiti hati sara.
Seharusnya dia tau adiknya bukan hanya Vera yang sakit tetapi juga Sara
Yang sangat merasa tersakiti disini.Apalagi Mama dan Papa mereka yang sangat marah pada Sara.
Jovian juga sangat merasa janggal selama ini. Sara yang penuh prestasi dan keceriaan menjadi Berputar 180 derajat.
Rasa bersalah dan menyesal pun menyelimuti diri jovian.

KAMU SEDANG MEMBACA
SARAVERA [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsSara terlalu kuat untuk remaja seusia nya. Selalu serba salah? Saudara yang tak acuh? Dianggap sebagai pembawa sial? Percayalah! Sara tidak menginginkan itu semua. Sara pikir penderitaan nya hanya sampai disitu saja. Bahkan lelaki yang di cintai ny...