Nak,nama kamu Sara kan?" Tanya ibu tadi.Sara hanya mengangguk dan menunduk,bahkan sedari tadi tidak ada yang berniat membantu dia berdiri.
"Ayo berdiri" seru ibu itu sambil menaruh tangan kanan Sara pada bahunya dan sebelah tangan ibu itu merangkul pinggang Sara.
Namun Sara sangat merasa lemas,tidak bisa menjaga keseimbangan dan dirinya jatuh kembali.
"Astaga" seru ibu tadi.
Sara sangat heran mengapa dirinya tidak sanggup berdiri lagi."Bu,sara gak kuat berdiri.tapi Sara ingin menyampaikan sesuatu pada ibu" jawab Sara
"Yaudah ibu juga duduk didekat kamu" jawab ibu tersebut.
"Kita bisa bicara berdua saja Bu?" Tanya Sara sambil melihat sekeliling nya.
"Baiklah kalian pergi dahulu, sebentar lagi aku akan menyusul" ujar ibu tersebut pada segerombolan orang tadi.
"Ada apa nak?" Tanya ibu tadi
"Saya sangat heran dengan semua ini Bu.Siapa laki-laki yang telah tiada itu,apakah aku pernah mengenal dia?bahkan aku belum pernah pacaran dengan siapapun"
"Tidak ada laki-laki yang ingin berpacaran dengan saya.Saya bodoh,tidak baik,saya jelek,saya penyakitan,bahkan saya bisa bersekolah di sekolahan elite hanya karena itu milik orang tua saya"lanjutnya
"hidup saya suram,bahkan banyak orang yang menghina saya karena saya memiliki kembaran yang jauh dari sifat saya.Dia pintar bahkan sampai mengikuti setiap olimpiade,dia cantik,baik." Seru Sara
"Mustahil jika ada laki-laki yang berpacaran dengan saya,kadang ibu dan saya menganggap saya hanya anak yang memalukan,kakak tertua saya sangat menyayangi kembaran saya.Bahkan mereka sering menampakkan rasa tidak suka pada saya."
"Kamu jangan bicara seperti itu sayang,pasti banyak laki-laki yang menginginkan dirimu" ujar ibu tadi.
"Tidak.jika mereka ingin berpacaran dengan saya pun hanya karena harta dan ketenaran saya.saya dikenal dengan sara bad girl.
Jahat memang,saya berusaha untuk tidak mendengarkan hinaan dari para haters saya hingga saya sering berkelahi." Jawab Sara."Sabar lah nak,Tuhan punya balasan untuk orang-orang yang menghina kamu" jawab ibu itu
"Iya bu.maaf jika dalam keadaan duka keluarga ibu,saya datang dan hanya memperburuk keadaan.
Demi Tuhan saya tidak mengenal Reymond" seru Sara"Tidak nak.Reymond memang mantan kekasih kamu,bahkan dulu kamu sering main kerumah saya" jawab ibu itu.
"Kamu kenapa bisa dirumah sakit ini?" Tanya ibu itu
"Saya sakit Bu.Saya bisa kesini karena saya merasa sangat bosan diruangan saya,tidak ada yang menemani saya jadi saya memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi rumah sakit ini,namun saya.." ujar Sara sambil terisak kembali.
"Apakah laki-laki yang membentak saya tadi anak ibu?" Tanya Sara
"Iya dia Reyhan anak saya,maafkan perkataan dan perbuatan nya ya nak.Saya tidak pernah mengajarkan dia untuk berbuat seperti itu" jawab ibu itu
"Dia tidak salah Bu, saya memang buruk" ujar Sara.
"Tapi saya sangat merasa takut dibentak seperti tadi." Seru Sara.
"Maafkan dia nak.apa kamu tidak kembali ke ruanganmu?nanti orang tuamu mencarimu." Tanya Ibu itu
"Sampai saya tidur disini pun mereka tidak perduli,bahkan mereka senang tidak ada yang mengganggu mereka." Jawab Sara
"Bu saya boleh minta tolong?" Tanya Sara
"Tentu saja" jawab ibu itu
"Biasa jam segini kakak kedua saya sudah menjenguk saya,bisa panggilkan dia diruangan saya?Nama kakak saya William Bu." Ujar Sara
"Baiklah,kalau begitu saya permisi-"
Ucapan Ibu tadi terhenti karena seseorang berseru memanggil nama Sara"Sara.." panggil William
"Kakak?" Tanya Sara
"Kamu kenapa bisa disini dan kenapa kamu duduk dibawah? Ayo berdiri"
Seru Sara.Sara tersenyum sambil memanggil kakaknya itu.
"Kak!sini deh dekat aku dulu" suruh Sara"Kamu kenapa? Tanya William yang bingung karena Sara tidak pernah bersikap seperti ini.
"Sini deh" suruh Sara membuat William berjalan mendekat kearahnya dan berjongkok didekat Sara
"Bantu aku berdiri ya" bisik Sara pada William
"Kamu,kamu kenapa?" Tanya William heran
"Kak bantu Sara jangan banyak bicara deh" ujar Sara sambil merentangkan tangannya pada William
"Sini.." ujar William.
Sara mengeratkan tangan kanannya pada bahu William.
William merasa Sara sangat lemas sehingga tangan Sara yang disampirkan di bahunya terasa sangat berat dan dingin?ya William baru menyadari bahwa wajah dan tubuh Sara sangat pucat dan juga dingin
"Terimakasih ya Bu sudah menolong dan mendengarkan curhatan saya"
Ujar Sara sambil memeluk ibu itu dengan tangan kirinya."Saya sangat berterima kasih karena bisa bertemu dengan ibu" lanjutnya
"Saya yang berterima kasih dan maafkan anak saya ya,jangan dimasukkan kedalam hati yang paling dalam ya" ujar ibu itu sambil terkekeh
"Iya Bu,ibu hati-hati dijalan ya" Seru Sara
"Baiklah" jawab ibu itu kemudian meninggalkan Sara dan juga William

KAMU SEDANG MEMBACA
SARAVERA [COMPLETED]
Ficção AdolescenteSara terlalu kuat untuk remaja seusia nya. Selalu serba salah? Saudara yang tak acuh? Dianggap sebagai pembawa sial? Percayalah! Sara tidak menginginkan itu semua. Sara pikir penderitaan nya hanya sampai disitu saja. Bahkan lelaki yang di cintai ny...