2.6K 173 0
                                    

Pagi menjelang...

"Selamat Pagi" Alex menyapa Aure yang sedang tertidur pulas di ranjangnya.

Aure terbangun dan kaget menatap Alex "kok lo di ranjang sih!  Jangan-jangan kemarin malam lo ngapa-ngapain gue ya?! Ngaku!" Tanya Aure sambil memastikan bahwa baju yang ia kenakan masih lengkap.

"Enak aja, tapi kalau Lo mau sih gapapa ntar malem juga bisa" kekeh Alex yang berhasil membuahkan luncuran cubitan dari Aure.

"Hari ini tanggal berapa?" Tanya Aure karena merasakan ada hal aneh

"20,kenapa emang?" Alex bingung

Aure meraba pantatnya secara diam-diam tanpa diketahui Alex "What?!!" Teriak Aure saat mendapati celananya basah apalagi Sprei Alex berwarna Putih pasti akan ketahuan.

"Kamu itu kenapa? Mendingan sekarang jogging sama aku" Alex menarik pelan tangan Aure "Lex lo mau bantu gue ga?" Aure memelas pada Alex "Bantu apa? Keluar gitu? Biar kamu bisa kabur kayak kemaren?" Alex duduk di pinggir ranjang

"Oke,mungkin ini sedikit bikin malu tapi okelah. Beliin pembalut" Jawab Aure Malu "Ya manabisa aku beli begituan" Aure melotot "Lo ga percaya?! Mau pembuktian?! Lo cek aja sendiri! Ayo kalau berani!" Alex menggaruk kepalanya "ya kali ngecek,udah ah kalau kamj gamau bikut jogging,aku jogging sendiri aja" Aure memegang tangan Alex "Gue mohon.. beliin ya" aure berusaha memelas agar permintaannya bisa diturutin.

"Ga ga beli aja sendiri, Malu lah aku beli begituan,Seorang anak CEO Oxelio masa disuruh beli barang begituan" Alex langsung berdiri dan mengomel ga jelas "Ya terus gimana? Gue bingung" Aure cemberut dan menunjukkan wajah semelas-melasnya.

"Ya kamu bangun dulu terus keluar beli" jawab Alex singkat "Celanaku warna cerah semua, yang dikirim mama" Aure memohon "Yaudah kalau lo ga mau beliin gue bakalan beli sendiri ga peduli kebocoran kaya gini meskipun dilihat pekerja lo atau orang-orang. Bodoamat"  Aure beranjak dari tempat tidur meskipun ia sendiri juga malu dengan Bekas darahnya yang banyak menempel di sprei dan baju tidur warna kuningnya, yang sedang dilihat Alex.tapi semua ini akal-akalan aure agar Alex mau membelikannya.

Sejujurnya Aure juga malu kalau misal dia beneran menuruti omongannya tadi . Ya ga mungkin lah seorang Queen seperti Aure kebocoran terus dilihat banyak orang.

"Berhenti! Balik ke ranjang. Parah banget!Mendingan kamu tidur aja, biar aku yang beli" Akhirnya Alex mau menuruti perintah Aure "Yang kayak iklan di TV kan?" Tanya Alex  malu sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Terserah lo" Jawab Aure tanpa panjang lebar "Oke, abis ini kamu cuci muka dulu aja biar wajah kamu ga merah karena malu" Aure ketahuan jika sangat malu.

"I-iya udah cepetan beli!" Aure kembali tidur sedangkan Alex keluar Apartemen menuju Mart terdekat.

Alex menghentikan Mobilnya di Mart dekat apartemen "Sebenarnya aku ga yakin kalau mau beli begituan,tapi ini demi aure. okelah" Alex keluar dari mobil dan percaya diri untuk masuk ke Mart.

Saat masuk Mart ia melihat penjaga kasir Mart bukan lagi penjaga yang kemarin malam. karena ia telah melaporkan kepada kepala Mart untuk memecatnya, sekarang penjaganya berganti  seorang wanita. Alex gugup karena akan membeli pembalut.

Ia masuk tenang menghirup aroma khas Mart lalu menuju ke stan Wanita,tentu saja banyak yang melihatnya karena ketampanannya tapi tidak mendapati membawa seorang wanita.

"Ada yang bisa saya bantu?" Salah satu wanita penjaga Mart lainnya mendapati Alex yang sedang kebingungan untuk memilih barang "Emm" Alex melihat sekelilingnya yang memperhatikan dirinya "Oke Alex, ini demi Calon tunanganmu" Batin Alex "Pembalut paling bagus buat wanita" Alex benar-benar malu sedangkan orang yang melihatnya hanya diam ada juga yang tertawa "Oh yang ini pak? Mau beli yang mana? Isi 24/48? " Tanya pekerjanya "Isi 48" Lalu Alex meninggalkan tempat itu merasa lega, Meski Alex tidak tahu pembalut itu yang mana tapi setidaknya ia pernah melihat iklan di Televisi.

"Totalnya 62.500" jawab Laki-laki yang menjaga kasir sambil tersenyum "ada yang mau dibeli lagi?" Tanpa menjawab Alex langsung memberi wanita tersebut uang 100.000 "Kembali 37.500" Alex langsung pergi tanpa menerimanya "Permisi,ini kembaliannya" wanita tersebut masih mengejar mungkin saja Alex lupa dengan kembaliannya padahal ia sudah tidak tahan jika berlama-lama membawa benda keramat yang ia beli "Ambil saja kembaliannya" Jawab Alex tanpa menoleh "Terimakasih tuan".

Mobil Alex melaju kencang kembali ke Apartemen,pekerja Melihat Alex yang membawa pembalut karena kantong plastiknya tembus pandang,tapi ia jalan biasa saja karena yang terpenting sekarang bukan malu tapi kemarahan Aure jika sampai lama.

Saat masuk kamar, ia tak mendapati wanita yang dicintainya Tertidur dan sprei sudah diganti dengan yang baru,dimana dia?

"Aure!! Aure!! Kamu dimana!!" Alex menaruh pembalut lalu mengecek setiap inti ruangan tapi tidak menemukan Aure

"Alex!! Cepetan bawa sini pembalutnya!!" Terdengar suara Aure yang berteriak dari Kamar mandi "iya sayang!! Ngagetin aja sih kukira diculik" Alex memberikan pembalut yang ia beli tadi saat Aure membuka pintunya sedikit "Sayang-sayang! Pala lu peyang! jangan ngintip!" Teriak aure "dih tepos aja sok jual mahal" kekeh Alex "Serah lo!" Aure menutup pintu dengan keras

"Dasar cewek ga punya terimakasih" Alex tersenyum mendengar Aure nyanyi di kamar mandi.

Selesai mandi Aure sudah berganti baju dengan rapi "Gue mau pulang" Aure langsung mengemasi tas yang mama kirimkan kemarin "Iya bentar ya" Jawab alex sambil sibuk membereskan kamar tidurnya.

Alex dan Aure keluar dari apartemen,lalu ada seseorang yang bertanya kepada Alex di bagian resepsionis "Permisi tuan muda,apa kamarnya sudah rapi?" Alex hanya mengangguk "Nanti atau besok tuan kembali ke apartemen atau tidak?" Alex menghembuskan nafas "Kapanpun saya mau balik kesini itu bukan urusan kamu" pekerja tersebut menunduk "Tap tapi tuan,tadi ada teman tuan yang kesini menunggu tuan,lalu dia bertanya apakah tuan sendirian lalu saya menjawab kalau tuan kesini sama calon tunangannya. Setelah itu dia langsung pergi dan bilang kalau akan kembali nanti malam" Aure menatap Alex "Bentar-bentar,setelah lo bilang kalau Alex sama gue disini dia langsung pergi,lah apa hubungannya?" Pekerja tersebut menggeleng "Bilang ke dia kalau nanti malam aku kembali kesini sendirian" Pekerja tersebut mengangguk.

Alex dan Aure berjalan ke parkiran lalu menaiki mobil menuju rumah Aure.

"Orang yang dimaksud pekerja itu siapa sih?" Alex hanya diam "Woy! Lex! Gue tanya!" Alex mengerem mobilnya dadakan "Aku gamau bahas dia ya" Aure mendecih "Gue juga gamau bahas dia. Tapi gue pengen tau kenapa dia langsung pergi pas tau Lo lagi sama gue" Alex hanya diam "Kalau Lo gamau kasih tau ke gue,nanti malam gue ikut lo temuin dia di apartemen!" Ucap Aure mantap "Tapi ingat,jangan ikut bicara sebelum dia sebut nama kamu atau ejek kamu. Karena ini urusanku. Aku gamau kamu nyakitin hatinya. Dan kamu gaboleh nolak kalau misal kuanggap calon tunangan di depan dia atau aku bakalan bilang ke mama, kalau kamu ga nurut" Aure menoleh "Iya-iya tuan muda Oxilio yang terhormat. Dasar!" Alex tersenyum lalu mengangguk.















(\𖤐₊˚/)─͙─͙─͙──͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙💌 ཻུ۪۪༣˚̣̣̣͙

(๑❛ᴗ❛๑)  setelah baca jgn lupa buat👇

▭∪.∪   ✧▭▭▭▭✦◦✧◦✦▭▭▭▭✧  FOLLOW+VOTE/KLICK ⭐+COMENT.

WAJIB LAKUIN😘☝️di setiap Chapter.

BIG THANKS n HAVE FUN FOR MORE CHAPTER🌻❤️

⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ ྀྀ⏝᭨ི ྀ

╰───╮❛✍️: :〻audrykansoo❜╭───╯


Share Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang