24°

2.2K 134 4
                                    

Aure membuka mata pelan-pelan "Kep-kepalaku pusing" Orang yang pertama kali dilihat oleh Aure adalah manusia yang ia benci 'Ara'

"Ngapain Lo disini?!" Aure membentak pelan Ara karena kondisinya yang lemas "Re Lo tenang dulu,Lo masih lemas" Ara memegang lengan Aure yang langsung ditepis kan oleh Aure "Ga usah sok peduli!" Aure berusaha duduk tapi terlihat kesusahan.

Ara membantu Aure duduk "Jangan pegang-pegang gue!" Ara diam lalu menunduk. "Dimana Alex?" Aure mengambil ponselnya lalu dicegah oleh Ara "Kenapa?! Lo juga suka sama Alex? Semuanya aja Lo ambil!"

Ara menggeleng "Alex sekarat" Aure melotot "Maksud Lo?! Lo jangan bercanda deh! Dia kecelakaan?!" Ara menggeleng "Ya terus?! Kenapa?! Cepetan jawab!!! Alex kenapa!!ha!" Ara menghela nafas panjang "Cinta Alex ke lo besar banget Re, Gaada cowok yang kayak dia. Gue juga ga bisa nyalahin Lo" Aure menyimak dengan sangat dalam hingga ia menangis.

"Maksudnya? Alex kenapa?! Jawab Ra!" Ara menunduk lalu menangis "Dia rela nyumbangin darahnya buat Lo! Dia minta suster untuk ngambil darahnya sebanyak mungkin biar Lo bisa bangun,Dan sekarang dia sekarat" Aure memejamkan mata lalu menangis sekencang-kencangnya.

"Ra.. dimana dia sekarang! Gue mau ketemu dia!" Aure berusaha turun dari ranjang dan melepas semua kaitan infus yang menempel di tubuhnya "Re! Lo jangan nekat!" Ara membantu Aure berjalan "Jangan halangi gue!!" Ara menggeleng "Gue ga akan ngehalangin lo,gue bisa antar Lo sampai ke ruangan Alex. Tapi pelan-pelan jalannya" Aure mengangguk.

Mereka berjalan ke ruangan Alex,Aure melihat Alex dari kaca pintu kondisi Alex lemah dan pucat sama seperti apa yang ia alami sebelumnya,badan kekar yang biasanya berjalan tegak kini harus tersungkur lemas. Aure berusaha membuka pintu tapi dikunci, ia memutuskan untuk menggedor-gedor pintu ruangannya "Re! Lo tenang! Alex masih kritis,dia ga boleh dijenguk, besok ya"

Aure terjatuh "Kenapa Lo lakuin ini Lex?!!! Kenapa!!!!!!!!! Gue ga pernah cinta sama Lo Lex!! Tapi kenapa Lo terus aja hujani gue dengan kepedulian Lo! Gue ga pernah peduli sama Lo Lex!!!!" Ara ikut menangis "Kenapa ga dari dulu Lo peduli sama dia Re, laki-laki yang Lo benci ternyata bisa bikin Lo sadar dan sehat. Sedangkan laki-laki yang Lo sukai ga pernah ada disamping Lo! Alex bukan hanya manusia tapi dia udah jadi Waktu,waktu yang selalu ngingetin kapan Lo minum obat,kapan Lo sedih,kapan Lo susah. Apa Alvin ngelakuin itu sama Lo?!!" Aure menggeleng

"Ra! Suruh Alex bangun Ra! Suruh Alex bangun sekarang!! Alex!! Alex!!!" Aure berdiri lalu menggedor-gedor pintu kamar Alex "Re! Lo jangan bikin keributan ntar Lo disuntik obat penenang! Lo telat kalau peduli sekarang! Penyesalan selalu datang di akhir!" Aure diam dan perlahan menyeka air matanya.

"Lo ga pernah tau posisi gue sekarang Ra! Lo ga bakalan tau! Yang Lo tau Alvin suka sama Lo! Alvin suka sama Lo Ra!" Ara hanya mengangguk "Puas Lo sekarang?! Lo dapetin cinta cowok yang gue cintai! Dendam Lo terbalas! Lo seneng kan liat gue susah kayak gini?!" Ara memeluk Aure "Gue ga pernah dendam ke lo re, Takdir Gaada yang tau. Ini semua takdir tuhan,Lo harus ikhlas dan ngejalanin kedepannya. gue juga ga terima,emosi,benci sama lo! Tapi sekarang semua itu gue lupain karena bagaimanapun juga lo,alex dan alvin adalah temen gue yang paling deket" Aure menangis di pelukan Ara "Sekarang antarin gue ke ruangan darah" Ara melepaskan pelukan "Lo mau ngapain re?" Aure menghela nafas panjang sambil tersenyum "Kalau memang ini takdir gue,gue bisa rubah ini semua. Gue bakalan balikin darah gue ke Alex" Ara melotot "Lo gila! Manamungkin!" Aure tersenyum "Kini gue tau siapa yang sungguh dan siapa yang singgah, Gue juga bakal lakuin apa yang Alex lakuin ke gue"

Ara menggeleng "Re! Lo jangan nekat!" Aure berlari ke Ruang darah "Re! Lo ga bisa lakuin ini!" Ara mengejar Aure dan menarik lengannya "Jangan halangi gue buat berjuang!" Ara menarik keras tangan Aure "Re! Lo jangan lakuin hal bodoh!"

Share Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang