28°

263 21 2
                                    

"Re? Kamu ga perlu maksain ini. Kamu ga cinta sama aku,aku ga bisa terima pertunangan ini" Mama Alex melotot ke arah Alex "Alex! Kenapa jadi berbalik sih? Dulu Aure yang gak suka, sekarang kamu! Mama gamau tau pokoknya kalian harus cepat-cepat tunangan" Alex hanya menunduk "Selamat sayang, Besok Mama dan Papa akan mengusahakan acara tanpa pesta seperti keinginan kamu" Mama Aure memeluk Aure yang dibalas pelukan juga dari Aure "Dan jangan kasih tau siapapun,hanya keluarga Velior dan Oxelio. Kalau teman Aure Hanya Ara dan Alvin yang akan datang" Mama Aure mengangguk "Akhirnya ya jeng, mereka bisa kompakan" Mama Alex sedikit tidak fokus karena Alex yang tiba-tiba membatalkan pertunangan.

"Re? Kamu bercanda kan? Kamu jangan lakuin ini re,kamu ga cinta sama aku,kamu cinta sama alvin." Alex menatap mata Aure "Lo gamau nerima pertunangan ini? Sekarang gue atau lo yang egois?!" Aure berlari keluar dari rumah lalu dikejar oleh Alex.

Kini mereka berada di halaman rumah "Re? Kamu jangan marah, Bukannya aku ga nerima,tapi kamu cinta sama Alvin bukan aku" Aure menggeleng "Ga usah berbelit-belit! Bilang aja Lo masih punya hubungan sama Ara!" Alex menggeleng bingung "Mau ngeles?! Setelah ada bukti foto kalian berdua yang masih kamu simpan di hp kamu!" Alex memutar bola matanya sambil tertawa "Kamu cemburu?" Aure mendecih "Siapa yang cemburu? Jelas-jelas gue lebih cantik dari Ara, dan ga semurahan dia yang sama Alvin mau sama Lo juga mau"

Alex memeluk Aure dari belakang "Jangan marah,nanti aku jelasin semuanya" Pipi Aure berhasil merah sekarang, karena dipeluk spontan "ngap-ngapain njelasin! Ga penting!" Aure berusaha berlagak marah padahal dia tidak ingin marah sekarang "Masa ga penting,Tapi kalau orang marah ga mau dipegang, kamu dipeluk diam aja. Kangen ya?"  Aure langsung melepaskan pelukan Alex. "Gue kok jadi gini sih, tenang Re" Batin Aure,Alex tersenyum melihat tingkah Aure barusan.

"Jadi? Besok Beneran mau tunangan?" "Ngapain nanya? Katanya gajadi!" Alex tersenyum "Kok marah sih,kan cuman bercanda, Emang keputusan kamu udah bulat?" Aure berbalik badan menghadap ke arah Alex "Seorang Aure ga pernah merubah keputusannya!" Alex berakting berfikir "Apa aku jadi pelampiasan?" Aure menggeleng keras sambil melotot.

"Lalu? Tunangan ini apa atas dasar terimakasih kamu karena dapat darah dari aku?" Aure menggeleng lalu memegang kedua tangan Alex "Lex, Darah Lo emang ngalir didalam tubuh gue, tapi Apa yang Lo fikirin sekarang salah. Lo laki-laki yang baik dan gue baru nyadar itu. Gue minta maaf karena udah ngerepotin Lo dan gue berterimakasih karena Lo udah berjuang demi hidup gue. Gue sebenernya sayang sama lo dari pertengahan kita deket lex,cuman gue ga suka dengan cara lo yang terlalu ngekang gue. Dan gue cinta kalian berdua" Alex tersenyum "Makasih sayang. Kami juga mencintai kamu"

Alex menggenggam balik tangan Aure "Semua itu aku lakuin karena kamu,semua orang pasti bakal lakuin apapun demi seseorang yang dicintainya bertahan hidup dengan kebahagiaan" Aure tersenyum "Sampai kapanpun gue gabisa balas semua jasa lo, hidup itu pilihan dan gue memilih Lo untuk kehidupan gue" Alex tertawa "Ini mimpi ga sih?" Aure mencium pipi Alex spontan "Masih mimpi?" Alex memeluk Aure semangat "Makasih ya re karena udah buat gue bahagia banget malam ini" Aure mengangguk di pelukan Alex "Gila bro!! Gue speechless!!" Aure tertawa mendengar teriakan Alex. "Alay Lo!" Aure tertawa.

"Ekhm! Ekhm!" Aure dan Alex membuyarkan pelukannya karena dilihat dua pasangan yang telah menikah bertahun-bertahun "Jadi? Besok tunangan atau langsung menikah aja?" Kekeh mama Aure "Ih mama apa-apaan sih,aure malu nih" Mama Aure tertawa "Oh.. jadi pingin berduaan? Yaudah yuk jeng kita masuk rumah biarin pengantin baru mesraan" Mereka telah masuk ke dalam rumah yang dibalas dengan senyuman oleh Alex.

"Mmm.. Pelukannya mau dilanjutin?" Aure memukul lengan Alex "Lo mau kan nerima gue?" Alex tertawa "Seorang Queen minta penerimaan? Ngaco deh lo" Aure tersenyum palsu "Aku gamau nerima kamu jadi tunanganku,maaf"

Aure diam "Tapi aku mau nerima kamu sebagai istriku" Aure tertawa "Emang sanggup dapat bacotan gue tiap hari? Tiap jam? Tiap menit? Tiap detik?" Alex tersenyum dan memajukan posisinya membuat jarak hidung mereka hanya 3 cm "Everytime,apapun yang kamu lakuin aku sanggup asal kamu ga jauh dari aku" Aure tersenyum "Gue ga pernah jauh dari lo,darah kita nyampur soalnya" Alex tertawa "Ya dipisahin" Aure melotot "what?Lo kira air sama minyak ala?!" Alex dan Aure saling tertawa.

Share Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang