"Selamat pagi, Gue udah siapin sarapan!!" Alvin berteriak ketika Aure turun dari tangga menuju meja makan "Bener ini Lo yang siapin? Wahh kebetulan gue belum makan dari kemaren malem" Aure langsung duduk dan makan Roti selai yang sudah disiapkan Alvin.
"Lo kelaperan ya? Cepet banget makannya" Alvin mendapati Aure yang sedang makan Roti sangat lahap "Udah diem mending Lo ikutan makan!" Alvin hanya tersenyum "Malah senyum lagi, jangan-jangan Lo tadi pagi udah ngeberesin barang-barang gue ya kaya pisau,piring,gelas dan semuanya kan Lo butuh uang banget" Alvin tertawa "Mana mungkin ngambil begituan, ya gue nyiapin ini semua karena gue tau Lo bakal bangun siang kan Lo pemalas" Aure menghentikan makannya "Apa Lo bilang?! Pemalas! Kalau pemalas ga bakalan secantik ini,Asal Lo tau, Gue rajin diet dan datang ke salon apalagi perawatan gue berjam-jam" Alvin memperhatikan Aure yang berceramah panjang lebar "Diet? Orang berat begitu pas gue gendong" kekeh alvin "ngatain gue gendut gitu maksudnya?! Mau gue bilangin alex h?" Alvin menggeleng "Jangan lah,tapi emang beneran berat hahaha"
Alvin memancing Aure agar ia marah tapi bener juga sih meskipun badan Aure ideal tapi berat "Mana mungkin? What?! Lo gendong gue?! Jangan-jangan Lo ngapa-ngapain gue ya tadi malem?!" Alvin mulai tegang dan takut jika aure salah paham "Jangan ngasal lah,gue gaakan ngelakuin hal serendah itu meski gue dari kalangan orang yang rendah" Alvin tertawa melihat Aure yang kesal dengannya "Terserah Lo lah" Aure meneguk susu yang telah disiapkan di sebelah piring roti "Lo mau bikin gue diabetes?! Susunya manis banget lagi" Alvin hanya tertawa "Mending Lo diem! Gue ga suka ditertawain" Alvin mengusap bekas cream yang ada di pinggir Mulut Aure, sontak Aure hanya diam "Udah besar kalau minum susu masih belepotan" Alvin menatap Aure yang sedang diam,ia pun ikutan diam.
"Ekhm!!" Alex tiba-tiba sudah masuk ke dalam rumah Aure sontak Aure dan Alvin membuyarkan saling pandang "Eh Lex, udah datang? Dari kapan?" Alvin sedikit takut bertanya "Daritadi ngeliatin kalian mesraan" Alex bertampang wajah tidak enak "Yang Lo liat ga seperti yang lo pikirin Lex" Alvin berkali-kali buka mulut sedangkan Aure hanya diam "Santai aja kali lex,malah bagus dong berarti masih ada yang lebih perhatian ke gue daripada Lo" Alvin berfikir kalau dia bener-bener bakalan nerima hukuman karena Aure telah membelanya. "Oh jadi maksud kamu lebih perhatian Alvin daripada aku?" Alex menatap Alvin tidak enak "Lex Lo salah ngira, kan Lo nyuruh gue buat ngejagain Aure ya pasti gue bakalan perhatian" Aure menggeleng "Gausah takut vin,lo jelas lebih baik dari dia karena mau ngejaga gue pas lo ninggalin gue gitu aja" Ketus Aure "Alvin? Lebih baik dari aku? Kamu ngigau?" kekeh alex "Lex,udah lex. Gue gamau bertengkar apalagi sama bos" Alvin sangat bingung harus bagaimana menghadapi situasi ini.
Alex tertawa sehingga membuat Aure dan Alvin bingunh "Gue ga bakalan curiga sama sahabat yang udah gue anggep saudara kayak Lo, gue percaya kalau Lo ga bakalan khianatin gue" Alex berjalan ke arah mereka lalu duduk di samping Aure.
Alvin sedikit lega karena Alex hanya bercanda "Rotinya boleh di makan?" Alvin mengangguk sambil tersenyum ke arah alex "untung aja bercanda,kalau ga bisa habis gue" batin Alvin.
"Ngapain Lo datang?! Setelah Lo ninggalin gue kemarin malem tanpa tanggung jawab" Aure berhenti makan "Oh jadi sekarang ga mau ditinggal nih?" Aure melotot ke arah Alex "Bukan gitu! Gausah kegeeran jadi orang! Kalau misal Gaada Alvin gue sama siapa? Lo sengaja kan biar gue kenapa-kenapa karena lo banyak cara buat dendam ke aku kan?!" Alex menutup mulut Aure menggunakan jari telunjuknya "Stsss diam, kalau kamu bawel mulu aku makin kangen" Aure menepis Tangan Alex kasar "Bisa sopan dikit gak?" Alex hanya mengangguk,sedangkan alvin hanya diam melihat adegan tadi.
"Lo kira gue baper? Buang aja jauh-jauh perasaan Lo!" Aure melanjutkan makannya "Aku minta maaf kemarin itu aku lagi emosi penuh dan aku pingin nenangin diri" Aure dan Alvin hanya menyimak "aku bener-bener jatuh cinta sama kamu, aku ga mau ada cowok yang ngedeketin kamu" Alvin hanya diam begitupula Aure "aku tau,kamu ga pernah sedikitpun mikirin perasaanku tapi aku sebaliknya" Aure bingung harus berkata apa tapi ia memutuskan untuk menolak beberapa kalinya "Lo sepertinya udah tau kalau sebenarnya Lo salah mencintai seseorang" Aure membuka mulut lalu Alvin meninggalkan mereka berdua agar memiliki waktu yang banyak untuk berbicara "gw kira kalian harus obrolin ini berdua tanpa ada gue" Gaada yang nyegah Alvin untuk meninggalkan meja makan karena mereka dalam posisi yang penuh dengan penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Share Love [Completed✓]
Teen FictionBagaimana jadinya jika 1 perempuan dicintai oleh 2 laki-laki tampan sekaligus. Kali ini takdir cinta memilih seorang wanita cantik bernama Aure, dia akan menghadapi kisah cinta yang tidak pernah di alami oleh jutaan wanita di dunia. Lantas Bagaimana...