36°

845 40 0
                                    

Alvin dan Alex sampai di rumah yang di dikirim oleh Ara melalui ponsel.

"Lo yakin ini lokasinya? Gue gamau ya sampai ngeliat Lo malu salah rumah" kekeh Alvin pelan "Iya,ini bener sesuai dengan nomor rumahnya juga" Ucap Alex sambil mengeluarkan sedikit kepalanya di kaca mobil "Yaudah Lo langsung kesana aja,gue tunggu sini. Jangan lupa dengerin earphone yang tadi gue kasih" Alex tersenyum "Iya-iya,thanks ma bro. Gue masuk ke sana dulu" Alvin mengangguk dan mulai berjaga-jaga apakah ada yang mencurigakan. "Gue haus lagi,Woy! Lex! Gue ke Indomaret dulu! Haus parah!" Alex yang hampir dekat gerbang mengangguk ke arah alvin

Alex berdiri didepan gerbang rumah mewah itu "Permisi pak,apa bapak mau menemui seseorang?" Ucap salah satu satpam yang sedang berjaga di belakang pagar "Ah iya, Ara namanya apakah dia disini" ucap Alex "Lex!! Cepet masuk!" Setelah Ara berteriak ara pun berlari masuk ke dalam rumah "Ra!" Pak satpam langsung membuka gerbang membiarkan Alex masuk "makasih pak".

Alex masuk ke dalam rumah saudara ara, rumahnya besar dan sepi "Gue ga pernah tau kalau ara punya saudara kaya" ucap Alex "Lex!! Buruan Lo naik ke atas" teriak Ara dari lantai dua "aduh lupa! Nih tangkap kuncinya! Kunci pintunya Lex! Gue takut ada yang masuk" Ara melemparkan kunci pintu ke arah Alex "Lo ga perlu takut! Ga perlu dikunci. Mending sekarang Lo ikut gue dan ngejelasin semuanya ke aure sebelum terlambat!" Teriak Alex "iya! Gue tau tapi kunci dulu! Gue mau ganti baju dikamar,setelah ganti gue ikut lo" Alex menggeleng "Yaudah sana lo ganti baju aja! Gue tunggu dibawah" Ara mengangguk "tapi kunci dulu plis kunci! Gue mohon" Alex akhirnya mengunci pintu daripada Ara tidak berganti baju dan ikut dengannya. "Udah gue kunci,sekarang Lo ganti baju sana" Ara mengangguk lalu naik ke tangga "eh!! Tunggu! Saudara Lo kemana? Kok sepi" Ara mundur lalu menengok Alex yang masih berdiri di depan pintu "mereka berusaha melindungi gue dengan berjaga selain di rumah ini" Alex mengangguk "emm" ara menunggu pertanyaan Alex "apa?" Alex menggeleng "gajadi,udah sana Lo ganti! Gw ga punya banyak waktu" ara langsung belari ke atas.

•••

"Lo janji kan? Setelah denger pengakuan dari ara, Lo bakalan ngebiarin gue sendirian?" Alan mengangguk "tapi tergantung apa pengakuannya" Aure menggigit kecil bibirnya "kan dia bisa aja bohong atau apa gitu biar kita percaya" Alan menghentikan mobilnya "Ntar kita bawa are ke dokter dan tes kehamilan kalau benar dia hamil kita cari si Alex kita tes juga apa darahnya" Aure mengangguk "oke,gue setuju"

Setelah lama di perjalanan akhirnya Aure dan Alan sampai di depan rumah saudara ara "Kok disini? Bukannya ini bukan rumah Ara? Secara Ara kan miskin masa punya rumah Segede ini" Alan tertawa "ini rumah pemberian Alex untuk ara mungkin,untuk kehidupan mereka nanti sama bayinya" Aure menggeleng "Alex kan sekarang udah bangkrut" Alan lagi-lagi kesal "Bangkrut uangnya,rumah dan pembelian tanah kan engga" Aure semakin panas,ia semakin ingin menemui Ara dan mendengar kebenaran nya karena setelah kejadian itu aure berjanji tidak akan bertemu dengan Ara lagi.

...

"Lex!! Lo bisa naik ke atas ga?! Resleting gue nyangkut. Tolong benerin dong!!!" Teriak Ara  "kalau nyangkut ganti baju aja!! Kan beres!!! Cepetan!" Teriak Alex "Kalau Lo gamau naik keatas yaudah gue gamau ikut lo! Gue pengennya pakai ini!!!" Alex memutar bola matanya kesal "Bodoamat!" Alex mengusap kasar wajahnya "iya-iya gue keatas!!!!" Alex ke lantai dua melihat sekeliling lantai dua mencari kamar ara "Ra, Lo dimana?" Kepala Ara muncul di salah satu kamar "gue disini,cepet" Alex masuk ke kamar lalu melihat pakaian Ara "Lo apa-apaan pakai baju kurang kain begitu" Ara terlihat memakai gaun mini "Gue ajak Lo buat pengakuan bukan ke pesta!" Ara menuju arah Alex "udah Lo diem aja,benahin resleting gue! Cepet! Atau gue gamau ikut lo" Ara berbalik badan di depan Alex "Ganti gak?! Ga sopan baju Lo!"

•••

"Apakah anda mencari seseorang?" Alan mengangguk "Ara" pak satpam tersebut membukakan gerbang. Alan dan aure masuk ke halaman rumah saudara ara lalu berdiri di depan pintu. Alan memencet bel berkali-kali tapi tidak keluar bunyi "dih rumah mewah tapi bel rusak!" Ketus aure "Udah,sabar" Alan mencoba mengetuk pintu dengan tangannya "Ra! Keluar Lo!" Teriak aure "Jangan gitu kalau bertamu,kita masuk lewat jendela aja" Aure melotot "Eh jangan! Ga sopan! Ya mungkin aja Ara gaada di rumah" Alan mencoba membuka jendela Ara "Lan! Lo gila!" Alan tersenyum "Kalau pak satpamnya ngebolehin masuk berarti Ara ada di rumah" Aure memutar bola matanya kesal "terserahlah" Alan masuk pelan-pelan dari jendela.

Share Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang