25°

2.2K 117 1
                                    

"Gue pergi dulu ya re,Lo istirahat aja dulu" Ara meninggalkan Aure keluar dari ruangan.

Aure berbaring di ranjang ruangannya lalu memejamkan mata "Tunggu" Aure merogoh saku baju yang ia kenakan "Gue pengen Lo bangun lagi Lex" Aure memutar-mutar ponsel Alex lalu membukanya terpampang lockscreen foto Aure yang sedang tidur

"Kapan dia ngefotonya,muka gue pas jelek lagi" Aure tersenyum lalu menekan tombol utama "Di password,password-nya apa ya.. masa ulang tahunku lagi" Aure mencoba membuka lockscreen dengan tanggal ulantahunnya "Kok gabisa? Terus passwordnya apa dong" Aure berfikir keras "Ngapain gue mikir tentu Password nya cuman Alex yang tau, palingan dia juga nitip doang biar ponselnya ga ilang,udahlah gue tidur lagi"

Aure memejamkan matanya tapi ia tidak bisa tidur jika ada yang ia fikirkan lalu Aure terbangun lagi dan mengambil ponsel milik Alex "Ga ga,kalau di Ponsel ini Gaada apa-apa terus kenapa kata dokter ia nyerahin ini sebelum operasi,pasti ada yang ga beres"

Aure membuka ponselnya lagi walaupun ia masih tidak tau passwordnya "Pasti ada yang pingin dia tunjukkin,terutama ke gue" Aure mulai berfikir keras lagi "Apa ini ada hubungannya sama lockscreen? Tanggal pas waktu gue tidur" Aure mencoba mencari ponselnya tapi tidak ia temukan "Ponsel gue kemana ya?"

Aure sibuk untuk mencari ponselnya dan membuka laci. Ia temukan ponselnya "Huh.. semoga aja beneran passwordnya tanggal gue pas lagi tidur di apartemennya" Aure mencoba mengaktifkan ponselnya tapi baterainya habis "Sial Mulu kalau masalah Alex emang, gue harus cari charger dimana cobak" Aure turun dari ranjang dan keluar dari kamarnya

"Semoga aja ada yang mau minjamin gue charger" Aure mencari ruangan yang terbuka karena ruangan yang terbuka akan membantunya untuk melihat orang yang menjenguk pasien.

Ia temukan satu ruangan yang terbuka "Permisi.." Ia masuk ke ruangan itu tapi langsung berhenti "Aure.. Kamu Aure kan?" Aure hanya diam bingung akan bergerak kemana "Tante.." Aure gugup karena dilihat oleh 2 orang yang tidak dikenal dan satunya yang telah lama ia kenal "Kamu sakit nak? Kok pakai baju rumah sakit?" Aure mengangguk "Kemarilah..." Aure maju secara perlahan ke arah wanita seumuran mamanya Yang sedang berbaring di atas ranjang "Kamu sudah besar dan makin cantik. Bagaimana kabarmu?" Aure tersenyum tipis "Ak-aku baik-baik saja Tante" wanita tersebut tersenyum "Kata Althan kamu sudah punya tunangan ya" Aure mengangguk "Iya Tante saya sudah punya tunangan namanya Alex" Tante tersenyum. Aure menangis teringat calon tunangannya itu sedang berjuang melewati masa kritis.

"Kenapa kamu menangis? Apa Anakku Althan menyakitimu lagi?" Aure menggeleng  "Andai saja semuanya tidak terjadi pasti kamu sudah menjadi tunangan Althan anakku" Aure tersenyum lalu menjauh "Em... Maaf tante Saya harus kembali ke ruangan takut dokter mencari" Aure keluar dari ruangan itu. "Aure,tunggu!" teriak ibu alvin,Sure pun menghentikan langkahnya lalu menoleh kepada sumber suara "Jangan pernah berfikir seseorang yang berbuat jahat adalah orang jahat,karena orang baik saja bisa punya niatan jahat" Aure sedikit bingung dengan apa yang dikatakan ibu Alvin "Satu lagi,terkadang yang terdekat yang terjahat" Aure mengangguk lalu tersenyum ke arah ibu Alvin lalu keluar dari ruangan.

"Kenapa sih, Sehari aja ada orang yang stop bikin quotes,bikin bete aja" Aure kembali ke ruangannya "Lahlah kok gue balik kan tadi niat cari pinjaman charger" Aure keluar lagi dari ruangannya lalu melihat seorang anak, lalu ia menghampiri anak kecil yang sedang bermain game dengan powerbank yang ada disebelahnya

"Dek, boleh pinjam powerbank nya? Ponsel kakak lowbat banget nih" Laki-laki berumur 7 tahunan itu menyerahkan powerbank lalu bermain lagi "Makasih ya dek" Aure menancapkan USB ke ponselnya "Huhh untung aja ada kamu dek kalau ngga kakak gabisa tau tanggalnya" Aure membuka ponselnya "Gue tidur di apartemennya setelah hari ulangtahun gue dan mama nelfon gue waktu itu"

Aure membuka riwayat panggilan "Oke,saat gue tidur di apartemen Alex ada panggilan dari mama. Dan sehari setelah ulangtahun ku,yah panggilan setelah 18 Agustus" Aure melotot dan tersenyum "Yes! 19 Agustus" Aure melepas USB lalu mengembalikan powerbank disebelah Anak kecil itu "Thanks ya dek" Saat Aure ingin berbalik ia menabrak laki-laki yang sangat ia kenal 'Althan'

"Aure.. Lo sakit?" tentu saja Althan akan bertanya seperti itu karena aure memakai baju rumah sakit "ngapain sih Lo nanya-nanya! Gausah sok peduli! Mending Lo pergi. Jangan-jangan Lo ngikutin gue ya!"

Althan tersenyum "Ngikutin Lo? Buat apa? Gue mau manggil saudara gue masuk ke dalem biar lo ga minjem powerbanknya terus" Aure melotot "Di-dia saudara Lo? Tau gitu gue ga minjem powerbanknya lagian gue cuman bentar minjemnya" Althan Semakin mendekat ke arah Aure "19 Agustus hari apa emang sampai seneng banget bukannya 18 Agustus ya yang harusnya Lo seneng soalnya ulangtahun lo" Aure menyilangkan tangannya di depan dada "Bukan urusan Lo! permisi"

Aure masuk kembali ke dalam ruangannya lalu menutupnya "Baru aja sial ada lagi kesialan!" Aure langsung membuka password hp Alex  "1908 yes! Akhirnya" Aure berhasil membuka password-nya yang kini terpampang banyak aplikasi "Jadi mau buka yang mana dulu, kalau dia mau nyampaiin pesan pasti ada di catatan. Coba gue buka catatan" Aure membuka catatan yang hanya berisi jadwar dan tugas-tugas saja "Dugaan gue bener ternyata Alex cuman nitip aja" Aure keluar dari aplikasi catatan "Yah jadi usaha gue buat nyari charger sia-sia,malah Baterai cuman 2% lagi, mau tidur juga ga bisa jadi yaudahlah gue otak-otik ponsel Alex aja.

Aure mengotak-atik ponsel Alex "Gue harus buka apa sekarang? Galeri? okelah" Aure membuka galeri dan menemukan banyak foto "Lucu juga pembawa sial itu waktu kecil" Aure tersenyum karena hampir semua galerinya full muka dirinya,mulai dari yang cantik sampai yang aib. "Ihh apaan coba,dia ngefans banget perasaan ma gue. Sampai gue aja tapinya foto wajah gue sebanyak ini"

Aure terus saja menscroll fotonya kebawah hingga mendapati foto Alex dan Ara bergandengan tangan yang sedang ada di luar negri "Ara? Mereka berdua ke luar negri? Pasti mereka sangat bahagia saat punya hubungan" Aure menggeleng "Ara bohong! Emang benar dugaan gue dia menyukai Alex dan Alvin. Hal itu sama kaya gue,juga menyukai dua orang laki-laki" Aure tersenyum tipis "Andai gue bisa membuka hati buat Alex,pasti ga akan serumit ini. Andai aja gue bisa jujur ke dia kalau gara-gara kejadian ini gue makin yakin kalau Alex dihadirkan Tuhan buat gue. Lantas mengapa Tuhan juga menghadirkan Alvin?"


Aure keluar dari galeri "Coba video, mungkin gue bisa temuin lagi kebersamaan Alex dan Ara" Aure membuka video yang langsung terpampang jelas wajah Alex yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit "Video apa ini?" Aure membuka video itu "Congratulations,sayang karena udah bisa nebak password-nya. Kamu pasti udah bangun ya? Asik.. bisa marahin aku lagi,tapi aku ga janji kalau bisa dapat marahan dari kamu lagi di kondisiku yang kaya gini,ohiya, pasti kamu punya fikiran kalau password-nya ultah kamu, tapi salah.Aku takut orang lain tau dan bisa membukanya makanya aku lakuin cara itu. Hari ini..




















(\𖤐₊˚/)─͙─͙─͙──͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙💌 ཻུ۪۪༣˚̣̣̣͙

(๑❛ᴗ❛๑)  setelah baca jgn lupa buat👇

▭∪.∪   ✧▭▭▭▭✦◦✧◦✦▭▭▭▭✧  FOLLOW+VOTE/KLICK ⭐+COMENT.

WAJIB LAKUIN😘☝️di setiap Chapter.

BIG THANKS n HAVE FUN FOR MORE CHAPTER🌻❤️

⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ ྀྀ⏝᭨ི ྀ

╰───╮❛✍️: :〻audrykansoo❜╭───╯

Share Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang