27°

2.2K 119 6
                                    

Wajah Alex semakin pucat dan lemah seperti sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi.

"Waktu kamu tinggal 5 menit untuk minta maaf dan semuanya Re" Ara menghela nafas pelan,Aure menghampiri Alex secara perlahan "Gue pingin banget nggantiin Lo lex, sebelumnya makasih karena udah bikin video yang buat gue kecapean lari. Thanks banget buat semuanya,Gu-Gue cuman pingin Lo bangun,gue pingin ada di samping Lo Lex. Iya gue tau gue salah karena udah nyia-nyiain Lo" Aure menangis sesenggukan

"Terusin Re,Lo pasti bisa ucapin semuanya" Aure menggeleng "Gu-gue ga kuat kalau harus ngelihat orang lemah karena gue" Ara memeluk Aure sambil menangis "Betapa beruntungnya Lo pernah ketemu sama Alex Re" Aure menunduk sambil menangis "Gue ga bisa hentiin air mata gue"

Ara tersenyum menangis "Ikhlasin dia Re, kurang 1 menit lagi, tapi dia ga kunjung bangun" Aure sesenggukan "Nggak ra! Alex ga boleh mati!! Alex!! Alex!! Bangun!!!" Aure menggoyang-nggoyangkan tubuh Alex "Alex!! Bangun Lo!! Jangan tinggalin gue Lex!! Jangan!! Alex!! Jangan lex!!!." Aure tersungkur di lantai dengan banjir Airmata. Sudah tidak ada lagi kekuatan di dalam tubuh Aure segalanya seperti mimpi di siang hari.

Alex,laki-laki yang selalu ada untuknya,laki-laki yang selalu perhatian,Laki-laki yang siap menjadi pendamping hidup Aure harus pergi meninggalkan dunia tempat dia berjuang mendapatkan Wanita yang ia cintai yaitu Aure Putri Velior.

"Waktu habis Re" Aure menghentikan tangisnya dan menguatkan hatinya "Alex ga mati kan? Alex masih hidup tunggu aja besok" Ara semakin menangis melihat Aure sangat syok "Re,ikhlasin Alex dia udah pergi"

Tittttttttttttttttttt Bunyi monitor yang menandakan nafas Alex terhenti "Alex!!!!!" Aure memeluk Alex dan menggoyang-goyangkan tubuhnya "Alat ini pasti rusak Ra!!!! Alat ini rusak" Aure memukul-mukul Monitor tersebut "Re! Lo tenang" Ara memeluk Aure berusaha menenangkan." Ra.. gu-gue ga bisaa"

Tiba-tiba dokter masuk ruangan "Kita terlambat suster" Aure berdiri ke arah dokter "Apa kamu bilang?! Terlambat?!! Ini nyawa orang!!!Kenapa bisaaa kalian terlambat membantu?! Saya akan laporin kalian ke polisi!" Dokter turut berduka

"Kami sudah lakukan yang terbaik,dan hasilnya menunggu keputusan hari ini ,tapi ternyata.. tuan Alex sudah tidak bisa diselamatkan lagi" Aure berjalan lemas menuju Alex "Tuhan... Sekali saja selamatkan dia atau ganti dengan nyawaku.. hikss" Aure menangis sambil menggenggam tangan Alex "Itu ga mungkin re,nafas Alex sudah terhenti" Ara terduduk lemas

"Alex,Lo inget kan kalau kita akan tunangan,Lo bilang kalau akan hidup bareng sama gue,Lo inget pas gue sakit Lo slalu ada disamping gue,Lo inget kejadian kita main kejar-kejaran di apartemen Lo,Lo inget kita pernah terjebak di lift berdua.. lex.. Lo inget kan? Hikss.. gue mohon kali ini aja lo bangun.." Dokter menuju ke arah Aure "Kami akan segera menghubungi keluarga tuan Alex yang berada di luar negri secepatnya,Permisi"

Saat dokter ingin meninggalkan ruangan itu  Monitor Alex berbunyi lagi dengan normal tit tit tit

"Ini mustahil" Dokter menuju ke arah monitor tersebut "Lex??? Alex!!! Lo bangun?!! Lex!!!!" Aure memeluk lengan Alex lebih erat "Re!!! Detak jantung Alex normal!!!" Ara memeluk Aure "Tuhan ngabulin doa Lo re" Aure tersenyum bahagia sambil menangis "Makasih tuhan..." Dokter dan suster bahagia dan tersenyum lebar "Selamat nyonya Aure, Tuan Alex akan segera siuman" Dokter dan suster kaget "Kami akan kabari keluarganya" Aure menggeleng "Jangan dokter,kami sudah dewasa dan bisa ngelewatin ini semua. Jadi tolong kerjasamanya" Dokter mengangguk lalu meninggalkan ruangan.

Share Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang