33°

3.1K 158 10
                                    

Mobil Alvin berhenti di sebuah tempat di bawah jembatan tepat didekat danau besar.

"Disana ada tempat duduk, Lo pergi aja kesana dulu" Alvin menunjuk Kursi kayu panjang yang ada di pinggir danau

"Entahlah rasanya gue ga pengen jalan. Jadi gue duduk mobil aja"

"Coba keluar dan rasain suasana angin di dekat danau,pasti akan nyaman"

"Gaada yang lebih nyaman lagi selain menghilang dari kenyataan ini Vin" Aure tersenyum "Menghilang bukan jawaban yang tepat dari menerima kenyataan,tapi melupakannya dengan cara bahagia" Aure menggeleng "Hentiin quotes-quotes Lo,semakin Lo nguotes semakin gue pengen ngebunuh Alex" Alvin tertawa "Lo harus bahagia, lupain semuanya"

"Lo bilang bahagia? Lo bilang caranya ngelupain? Lo pikir mudah?! Lo pikir Lo tau gimana perasaan gue?! Orang yang udah gue percaya bakalan bisa buat gue bahagia ternyata ngehamilin orang" Alvin memegang tangan Aure "Emang ga mudah buat ngelupain semuanya,tapi gue mohon Lo keluar sekarang juga. Kali ini aja Lo keluar" Aure mengangguk cepat lalu keluar dari mobil "Sebentar lagi gue nyusul" Ucap Alvin.

"Halo Lex gue udah sampai di lokasi yang Lo inginin, Aure udah keluar mobil tapi gue belum nemuin penjinak bom yang siap untuk hari ini. Trus gimana? Gue bingung harus apa" Alvin bingung "Suruh lepas gaunnya,ganti pakai jas Lo atau jaket Lo, Gue kesana sekarang juga. Lakuin secepatnya "Oke" Jawab Alvin "satu lagi,jangan ngelihat pas dia ganti baju dan pastiin di tempat yang sepi" Alvin tertawa "Iya-iya siap"

•••

"Pasti sekarang Aure lagi sedih dan gamau ketemu lagi sama Alex" Mama Aure tersenyum "Iyadong Tante, apalagi tadi Alex serius banget pasti Aure bakalan percaya" Ara tersenyum "Kalian keterlaluan,demi harta kalian menghancurkan cinta Aure" Papa aure berbicara setelah lama melihat adegan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya "Papa, jangan marah-marah. Yang sudah terjadi biarlah,sekarang kita menikmati hasilnya saja. Kalau papa sampai berani mengacaukan ini semua,BOM yang ada di Gaun aure akan meledak" Mama Aure tertawa "Tapi gimana kalau misal Alex cerita ke Aure yang sebenarnya?" Ara menatap mama aure,Mama aure tersenyum "Putriku bukan orang yang mudah percaya pada orang selain orangtuanya. Jadi kamu tenang saja. lagian Semua hidup Alex termasuk orangtuanya ada ditangan kita" Ara mengangguk.

•••

Aure duduk di pinggir danau sambil menangis "Kenapa semua ini harus terjadi?!" Aure menangis sesenggukan sambil mengusap air matanya berkali-kali. "Aaaaa!!!!!!!!!!!!!!" Aure berteriak sekencang mungkin berharap kesedihannya berhenti,tapi semua itu hanya sebentar. "Re, kamu berdiri sekarang" Ucap Alvin dari belakang.

Aure berdiri menatap Alvin "Lo ga perlu nenangin gue vin,gaada lagi yang perlu dilurusin sekarang" Alvin menghapus air mata Aure "Lepas gaun kamu sekarang dan pakai ini" Alvin menyodorkan jas yang ia pakai dan kaos berwarna putih "Maksud Lo? Ini maksudnya apa? Gue bingung" Aure mendorong sodoran Alvin "Lo pakai dulu aja ntar Lo juga tau" Alvin memegang kedua pundak Aure "Gue sayang sama Lo re, semakin Lo jauh sama gue semakin gue sayang sama Lo" Aure berusaha mencari cara agar perbincangan ini tidak serius lagi "Lo pingin gue ganti baju kan" Aure mengambil Jas dan kaos ditangan Alvin lalu masuk kedalam mobil.

Alvin menatap aure sambil menuduk. Setelah Lama aure berganti baju akhirnya ia keluar "Untung aja jas sama kaos Lo kegedean jadi kayak Makai daster" Alvin tertawa "Tampilan Lo koplak" Aure melirik tajam ke arah Aure "Terus Lo mau ngapain kalau gue udah ganti baju?" Alvin menuju mobil dan mengambil gaun Aure "Lo liat ini baik-baik" Alvin menunjukkan Bom sekecil uang koin yang ada dibawah resleting "Lo kira ini style?! Ini Bom re! Ini bom!" Aure meraba pelan "Manamungkin, gausah ngaco deh" Alvin tersenyum "Lo search aja sekarang macam-macam bom kecil dan Lo cocokin satu persatu,ini bom apa" Aure mencoba search di internet dan benar bahwa yang ia kira hiasan adalah BOM "Gue buang ke danau sekarang" Alvin melempar gaun itu ke danau "Ga ga ga mungkin,kenapa Lo buang sih! Itu gaun mahal apalagi dari mama,terus kenapa bisa BOMnya ada di gaun itu?"

"Mama kamu yang naroh!" teriak Alex,sontak Alvin dan Aure menoleh ke sumber suara "Ngapain Lo kesini?!" Alex tersenyum "Selamat anda kena Prank!!" Aure menjauh dari Alex dan lebih dekat dengan Alvin "Pergi Lo darisini!" Alex semakin mendekat lalu memeluk Aure "Kamu kena Prank,ini semua cuman PRANK sayang, aku ga ngehamilin Ara" Aure menoleh ke arah Alvin "Alvin! Apa Lo yang ngebantuin Alex buat ketemu sama gue disini?! Jawab Alvin?!" Alvin memegang kedua lengan Aure

"Mama Lo jahat re, dia adalah dalang dari semua ini" Aure menggeleng "Kalian sekongkol kan?! Pasti kalian yang rencanain ini semua, dan seolah-olah mama gue yang ngelakuin ini semua! Secara mana ada Seorang mama yang bisa ngehancurin kebahagiaan anaknya sendiri!" Alvin mengangguk "Gue tau,tapi Lo coba ngertiin re dan Lo coba flashback,Lo inget seberapa ketatnya mama Lo ke harta,Althan dijodohin sama Lo juga karena harta! Mama Lo itu buta harta re! Lo dijual demi dia ngedapetin semuanya" Aure menampar Alvin "Lo ga pantes ngomong kayak gitu tentang mama gue! Dia sayang ke gue! Dia ga mungkin ngelakuin apa yang Lo omongin!"

Alex memegang tangan Aure "Aku punya buktinya re,semuanya. Kasih aku waktu!" Aure menepis kedua tangan laki-laki yang memegang tangan dan lengannya "Gue gaakan percaya lagi sama kalian! Dan satu lagi! Jangan pernah balik ke hidup gue lagi!" Aure berlari menjauh dari mereka

"Kejar dia Lex!" Teriak Alvin "Aure pasti masih terpukul karena kejadian ini, biarin dia sendiri" Alvin bingung "Bukannya Lo pengen ngejelasin semuanya?!" Alex tersenyum "untuk apa?! Semuanya udah selesai kan? Semuanya udah terlambat" Alvin bingung lagi "Lo nunggu apalagi?! Kejar dia sekarang! Lo pengen dia kembali lagi ke mamanya yang gila itu?! Iya?!" Alex tersenyum "Tuhan selalu tau jalan kedepannya. Gue gabisa apa-apa sekarang"

•••

"Ma.. aure pulang" Aure menangis sesenggukan "Sayang, udah kamu jangan nangis, mama ngertiin kamu kok. Mendingan kamu istirahat ya sayang" Aure memeluk mamanya "Kata mama, Alex yang terbaik, tapi apa?!"

Aure berteriak dipelukan mamanya "Sayang,mama kan manusia biasa, jadi bisa aja salah pilih" Mama Aure mengelus lembut rambut Aure "Apa salah aure ma,sampai Alex tega ngelakui ini?" Mama aure tersenyum "Semua laki-laki memang begitu kalau melihat wanita yang lebih cantik dari punyanya"

Aure melepas pelukan mamanya cepat "Maksud nama Aure ga cantik?! Lebih cantik Ara daripada Aure?!" Mama aure tersenyum "Jelas cantik anak mama lah,tapi terkadang Dimata laki-laki hal itu bisa berbalik" Aure menangis "Sekarang aure Gatau lagi harus apa! Pokoknya aure pingin nikah besok! Gamau tau! Aure udah capek deket-deket sama cowok! Aure pengen nikah aja! Pokoknya aure pengen nikah ma!!!!"



























(\𖤐₊˚/)─͙─͙─͙──͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙💌 ཻུ۪۪༣˚̣̣̣͙

(๑❛ᴗ❛๑)  setelah baca jgn lupa buat👇

▭∪.∪   ✧▭▭▭▭✦◦✧◦✦▭▭▭▭✧  FOLLOW+VOTE/KLICK ⭐+COMENT.

WAJIB LAKUIN😘☝️di setiap Chapter.

BIG THANKS n HAVE FUN FOR MORE CHAPTER🌻❤️

⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ ྀྀ⏝᭨ི ྀ

╰───╮❛✍️: :〻audrykansoo❜╭───╯

Share Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang