2.7K 155 6
                                    

Aure sedang berkaca di depan meja Rias lalu tak sengaja ia mengingat tatapan dari Laki-laki yang membantunya tadi "Tatapannya istimewa" Gumamnya pelan sambil tersenyum kecil melihat bayangan wajahnya di Kaca "What?! Ngapain gue mikirin dia?!" Aure tersadar jika dia telah memikirkan laki-laki yang baru ia kenal itu "Alvin" Gumam dia pelan lalu memutar bola matanya "Apa dia yang suka ngerjain tugas-tugas Alex?" Aure berfikir sambil mondar-mandir di depan meja rias. " kok gue jadi mikir semua tentang dia! Please Aure dia itu aneh! Sama anehnya kaya Alex! Stop mikirin cowok yang ga jelas asal usulnya dan ayo tidur" Aure berusaha memejamkan mata tapi tidak bisa.

Tit tililit tit ponsel aure berdering.

"Kenapa lagi sih! Dasar pembawa sial!" Aure meletakkan kembali ponselnya karena Alex yang menelponnya, Tapi ponselnya masih berdering dan selalu mengganggunya "Lo apa-apaan sih! Tau waktu ngga?! Ini udah malem Lex!" Alex tertawa terbahak-bahak "Sini minum sama aku,aku traktir" Aure menjauhkan ponselnya karena suara Bar yang rame "lo gila apa ke bar! Lo pasti minum kan?! Ngaku?!" Aure berteriak kasar "Iya,emang kenapa? Kamu juga ga peduli!!" Aure melemparkan ponselnya kasar ke atas ranjang .

"Bodoamat! Mati sana!" Aure sedikit bimbang dengan Alex jika sampai uang Alex diambil orang saat mabuk atau aset-aset berharganya diambil. Hal yang lebih parahnya lagi.. "ntar dia ngadu ke mama lewat telfon pas mabok gimana? Bisa berabe ini. Bisa-bisa blackcardku diambil lagi. Gak! Aku harus nyusul alex,jangan sampai dia nelfon mama. Pasti Alex ada di bar VVIP" Aure berniat izin tetapi kalau masalah Alex mungkin tidak perlu izin,ia keluar rumah dan melajukan mobilnya "Dih! Kalau sampai Alex kenapa-kenapa pasti gue yang disalahin! Dasar sial banget sih hidup gue!!!" Teriak Aure di dalam mobil.

•••

Aure masuk Bar VVIP yang terbilang bar paling elit dengan pelan,ia tak pernah kesini sebelumnya karena Aure tidak suka dengan bar yang menurutnya twmpat tidak aman untuknya sebagai anak CEO. ia memberanikan diri untuk masuk bertemu dengan Alex .

Tapi...

"lo kan cewek yang tadi? Yang mobilnya mogok" Alvin tersenyum pada Aure "Please ya gue ga mau ketemu Lo dan ga akan! beneran sial banget sih hidup gue." Aure meninggalkan Alvin lalu masuk ke dalam Bar yang diikutin oleh alvin "Ngapain lo disini? Ga seharusnya wanita cantik kayak Lo ke Bar" Aure menatap sebal "Ga usah ceramah di Bar,mending di masjid pinggir jalan sana noh" Alvin hanya tersenyum melihat wanita didepannya ga bisa santai.

Aure tidak mempedulikannya dan tetap masuk ke dalam untuk mencari Alex "Lex!" Teriak Aure yang mendapati Alex didampingi oleh seorang wanita yang berpakaian minim "Pulang! Lo itu apa-apaan sih!" Aure menyeret tangan Alex paksa.

"Dan lo! Dasar murahan! Lo pasti mau ngincar uangnya kan?! Ngaku!" Aure menampar kedua wanita itu kasar. Kedua wanita itu ingin membalas aure tetapi tidak bisa karena takut karena aure bisa saja memecat pekerjaan mereka sebagai pemandu karaoke maupun minum

"Re,tenang" Alex berbicara setengah tidak sadar lalu pingsan "Alex!!! Gue ga bisa tenang ya! Sampai lo berani pegang dia lagi abis nyawa semua keluarga lo!" Wanita itu lebih memilih untuk pergi daripada melawan karena tau Aure adalah anak CEO yang bisa dengan mudah membuat hidupnya sengsara, Aure berhasil membuat kegaduhan hingga semua sorot mata tertuju padanya.

Aure membantu Alex keluar dari Bar tersebut meskipun kesusahan karena Alex bertubuh lebih besar dari Aure "gue yang akan antar dia pulang" Aure mengabaikan Alvin dan berusaha memasukkan ke mobil.

"Lo bisa ngga sih ga ganggu gue?!" Aure membentak Alvin karena keadaan saat itu yang membuat Aure emosi,entah apa yang membuatnya marah. "Gue ga ganggu lo,gue temannya Alex dan gue kesini sama dia" Mungkin Aure lupa jika Alvin adalah teman satu jurusam alex dan ia sempat ingat bahwa ada seorang laki-laki yang menyuruh Alex untuk bertemu dengan Alvin karena menagih tugasnya.

"Oh jadi lo yang ajak Alex kesini?! Lo itu emang pembawa sial lebih buruk dari Alex ya! Udah cukup Alex buat gue terkekang dan sekarang Lo yang terus-terusan sok peduli dan stop deketin gue" Alvin hanya terdiam "gue cuman pingin berteman,Ada sesuatu yang mendorong gue harus dekat dengan lo entah apapun itu" Aure hanya tersenyum kecut "Oh jadi Cowo jaman sekarang itu suka Buat Quotes-Quotes ga jelas ya, gue udah kenyang sama Quotes dari Alex dan sekarang lo? Please gue ga mau nambahin masalah dengan Cowok-cowok sok puitis kaya kalian berdua! Permisi!"

Alvin hanya diam melihat Aure masuk mobil mengantarkan Alex pulang "Wanita yang aneh"

Aure mengantar alex ke Apartemennya "Gue lupa,kan Apartemen dia tutup jam 11, sial sekarang udah lebih 15 menit. Ini semua gara-gara Laki-laki itu! Pembawa sial banget sih!!" Dumelan Aure terdengar oleh Alex karena teriakan Aure sangat keras "Re, hentiin mobil gue mau keluar sebentar" Aure hanya mengangguk sambil kesal.

Di luar,Alex terlihat muntah-muntah dan Aure segera turun dari mobil lalu memegang lengan Alex "Lex!! Itu darah Lex!!" Aure menutup mulutnya karena semua yang dimuntahkan Alex adalah darah,sedangkan Alex hanya tersenyum "Kita kembali aja ke mobil" Aure menuruti Alex sambil membantunya masuk mobil.

Di perjalanan Aure hanya diam tanpa bertanya "Oh iya, tadi kamu bilang semua gara-gara laki-laki itu, laki-laki siapa?" Aure bingung akan menjawab apa, Alvin yang menghambat waktu pulang atau Alvin yang berusaha ngedeketin dia "lo kenapa sih mau diajak ketempat itu sama Alvin?!" Alex hanya tertawa "Oh jadi laki-laki itu Alvin?"

"Udahlah ga perlu dibahas! Mendingan lo  istirahat, habis muntah darah soalnya" Aure tetap fokus menyetir "Kita ke rumah sakit ya" Alex menggeleng "Jangan" Aure melotot

"Aku udah gapapa,cerita aja dia apain kamu sampai buat kamu kesel. Oh iya,yang ajak ke Bar bukan dia tapi Aku,Awalnya sih aku COD Modul praktikum sama dia di cafe depan Bar,Nah aku pingin nyoba aja apa dengan minum bisa meringankan masalah?"

Aure menghentikan mobilnya "Minum itu merusak Lex! Ga meringankan masalah malah buat lo muntah darah tau nggak! Lo itu bisa ga sih jaga diri! Udah besar masa ga tau mana yang benar dan salah! Lo itu CEO!" Alex tersenyum "Maaf, tapi ga biasanya kamu perhatian ke aku,kenapa?" Alex bertanya sambil tersenyum "mampus,lagian aku ngapain sih jemput-jemput dia. Tapi kan aku jemput dia karena aku ga mau semua uang Alex diambil sama Wanita yang keganjenan di Bar Apalagi Kalau sampai terjadi apa-apa pasti yang disalahin gue. Blackcard gue juga sih jadi masalah utama" Alex menggerakkan tangannya di depan muka Aure "Kok ngelamun sih" Alex tersenyum " idih siapa yang ngelamun" Aure kembali melajukan mobilnya.

Aure dan Alex sampai di depan rumahnya.

"Karena Apartemen lo tutup jadi lo pulang ke rumah gue aja" Alex tersenyum "Gausah senyum ke GR an deh,ini semua gue lakuin juga karena mbalikin waktu tidur gue di ranjang lo pas di apartemen,sekarang gantian Lo yang tidur di ranjang gue" Alex menggenggam tangan Aure "Oh jadi kamu mau berterimakasih?"

"Seorang Aure berterimakasih? Ngimpi dulu sana baru bangun ntar pagi terus pulang!" Aure meninggalkan Alex masuk ke dalam rumah.

"Bumi.. tolong beritahu dia bahwa aku ingin memijakmu bersamanya sampai Kamu ga lagi dipijak oleh siapapun"





















(\𖤐₊˚/)─͙─͙─͙──͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙─͙💌 ཻུ۪۪༣˚̣̣̣͙

(๑❛ᴗ❛๑)  setelah baca jgn lupa buat👇

▭∪.∪   ✧▭▭▭▭✦◦✧◦✦▭▭▭▭✧  FOLLOW+VOTE/KLICK ⭐+COMENT.

WAJIB LAKUIN😘☝️di setiap Chapter.

BIG THANKS n HAVE FUN FOR MORE CHAPTER🌻❤️

⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ⏝᭨ི ྀ ྀྀ⏝᭨ི ྀ

╰───╮❛✍️: :〻audrykansoo❜╭───╯

Share Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang