"Lepasin mereka!" Alex berteriak ke arah Ara "Kamu lupa? Aku dulu juga ngemis-ngemis ke kamu tapi kamu juga ga kunjung ngelepasin orangtuaku" Ara tersenyum manis "Iya gue salah tapi gue udah minta maaf dan gue juga udah ngelepasin Orangtua Lo" Alex mengakui kesalahannya "Karena Aure kan? Biar dia ngga kesepian pas kamu sekarat kan? pura-pura nenangin dia dengan cara aku ikutan nangis, baguskan aktingku? " Alex mendecih sambil memiringkan mulutnya.
"Sayangnya Aku dan Aure hanya akan bermusuhan. Siapapun yang berani satu langkah lebih dekat dengan kamu aku ga terima! Dendamku pada Aure gaakan habis, yang pertama dia udah rebut semua temanku,yang kedua dia udah ngerusak gaun sekolah tapi aku yang dituduh,yang terakhir kamu mencintainya meskipun DIA GA PERNAH CINTA SAMA KAMU! hahah" Alex berusaha melepas paksa ikatan yang ada di tangan dan kakinya "Jangan dipaksa daripada kamu capek sendiri ya kan?" Alex berhenti lalu menatap Ara tajam "Bagaimana kita buat kerjasama?" Ara tersenyum ke arah Alex "Beraninya Lo! Udah ngerusak akses keluarga gue!" Ara menggeleng pelan "Aku hanya bagian dari permainan ini sayang, aku ga butuh hartamu aku cuman butuh Kamu. Gimana? Aku lebih romantis daripada Aure kan?"
Alex diam dan tertawa "Lo Gaada apa-apanya sma dia! Aure lebih cantik dan lebih baik! Dan asal Lo tau! Dia sekarang udah cinta sama gue!" Ara mendesis pelan "Ohiya? Dugaanku salah dong, selamat ya" Alex melotot lagi "Apa Lo yang berani ngambil alih semua kekayaan Oxelio! Bagaimana bisa! Lo itu cuman rakyat rendahan! Manamungkin bisa ngambil kekayaan gue! Dan Lo ga pernah dekat sama keluarga gue!"
Ara tersenyum "Aku emang terlahir dari keluarga yang miskin,tapi otakku kaya. Aku pinter ga kayak kamu,Udahtau orang yang bisa ngambil alih adalah orang yang terdekat tapi masih mikir aku aja" Ara melipat tangannya di depan dada dan Alex mulai berfikir "Althan?! Apa Lo dibantu Althan buat ini semua?!" Ara tertawa "Tuh kan kamu itu emang bodoh!" Ara mendekat ke telinga Alex "Ga semua orang yang terlihat buruk akan melakukan hal buruk" Alex bingung "Hentikan omong kosong lo! Kasih tau siapa yang berani ngerencanain ini semua?! Siapa!"
Ara menutup mulut Alex menggunakan jari telunjuknya "sttssss.. tenang tapi jangan kaget ya" Alex menolehkan kepalanya agar tangan Ara lepas dari mulut nya "Kasih tau sekarang! Siapa dia! Akan kuhabisi dia!" Ara tersenyum "Yakin kamu akan menghabisinya? Setelah kamu tau siapa dalang dibalik semua ini?" Alex melotot "Katakan !! atau gue juga akan ngebunuh Lo!"
Ara menepuk tangannya lalu ada seseorang yang masuk menggunakan jubah berwarna hitam berdiri di depan Alex "Dia dalangnya" Alex melihat dari atas sampai bawah orang tersebut "Tunjukin wajah Lo sekarang! Sampah!" Ara tersenyum "Sabar,nanti kamu juga tau kok" Alex berusaha melepas ikatannya untuk kesekian kalinya tapi ikatan tersebut terlalu kuat "Tunjukkin wajah lo! Jangan lo sembunyi dari gue!!"
Seseorang misterius terebut membuka topi jubahnya pelan dan....
•••
Aure terbangun dari tidurnya lalu melihat sekeliling rernyata ia tadi ketiduran di sofa "Ma!! Mama! Pa!!" Aure memutar bola matanya "Mereka masih belum pulang? Udah mau sore lagi. Kemana sih" Aure menelfon Mamanya tapi tidak kunjung diangkat begitupula Papanya "Udahlah biarin, pasti mereka lagi nyiapin Surprize sederhana buat tunanganku nanti" Aure kembali tidur.
Lalu ponsel Aure berbunyi 'Mama'
"Halo ma?" Aure mengerjapkan matanya lalu duduk "Ma? Mama denger suara Aure kan ma?" Hanya ada isakan yang terdengar dari suara telfon mama "Ma? Mama kenapa nangis? Mama gapapa kan?" Aure mulai bingung karena mamanya hanya menangis "Mama salah milihin kamu pasangan" Aure melotot "Maksudnya?" Aure bingung dengan ucapan mama "Alex.." Aure menyimak dengan benar ucapan mamanya "Alex kenapa ma?" Lalu sambungan telfon mereka terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Share Love [Completed✓]
Teen FictionBagaimana jadinya jika 1 perempuan dicintai oleh 2 laki-laki tampan sekaligus. Kali ini takdir cinta memilih seorang wanita cantik bernama Aure, dia akan menghadapi kisah cinta yang tidak pernah di alami oleh jutaan wanita di dunia. Lantas Bagaimana...