29°

46 9 0
                                    

Ara menuju kamar Aure"Re?" Aure menutup pintu tepat didepan muka ara "Re? Buka pintunya" Tidak ada jawaban satu katapun dari Aure yang kini berbaring di ranjang.

"Lex? Lo bisa kesini ga?" Ara menelfon Alex "Bisa sih tapi nanti, soalnya ada meeting apartemen habis ini" Ara menghela nafas panjang "Lo tau sendiri watak calon tunangan Lo kayak gimana,pasti Lo udah tau tentang kak Aldeo dari dia" Alex mengangguk "I-iya gue tau"

"Sekarang Aure masuk kamar dan menutup pintu tanpa ada suara" Alex mulai takut "Lo jangan mikir aneh-aneh deh, Aure ga bakal kenapa-kenapa" Ara bingung harus bagaimana agar Alex mau datang "Gue posthink kok,tapi kondisi Aure sekarang ga baik. Kan Lo tau sendiri dia habis kena musibah tentang penyakitnya tapi sekarang musibah itu udah kelar nah sekarang musibah lagi tentang kematian kakak kesayangannya" Alex memutar bola matanya "Sorry gue bener-bener ga bisa karena ada meeting, ntar malam aja sekalian acara tunangannya.Meeting kali Ini bener-bener ga bisa dilewatin. Maaf ya"

Ara menutup ponselnya cepat. "Dasar!" Umpat Ara "Re? Gue mohon Lo keluar sekarang. Lo ga boleh sedih karena nanti malam Lo tunangan sama Alex" Masih tidak ada jawaban dari Aure "Re? Lo bisa denger gue kan? Kalau Lo gamau buka pintunya okey, tapi Lo jawab re biar gue tau kalau Lo di dalem gaada apa-apa" Ara menggedor-gedor pintu Aure,hanya balasan keheningan yang Ara dapat "Re?! Lo jangan bercanda!"

•••

"Selamat Pagi tuan dan nyonya, Presentasi kali ini akan disampaikan oleh Tuan Muda keluarga Oxelio" Alex maju ke depan untuk presentasi. Meski sudah biasa presentasi tapi Alex gugup karena memikirkan keadaan Aure.

"Selamat Pagi, Saya akan menyampaikan presentase dari Kerjasama kita selama satu tahun ini yang naik dan turun secara terus menerus sehingga tidak dapat dikatakan stabil" Semua orang yang ada di ruangan itu menyimak Alex seksama.

Tapi tiba-tiba ada pekerja yang masuk tanpa mengetuk pintu "Permisi! Maaf ini penting" Terlihat tergesa-gesa dalam bicaranya "Maaf pak,kami sedang presentasi jadi anda tidak diperbolehkan masuk" Sekretaris cantik apartemen milik Alex berbicara,Alex sangat ingin tau berita apa yang akan dibawa oleh pekerja itu.

"Maaf,tapi ini menyangkut tuan Alex" Alex berlari ke arah pekerja itu dengan tatapan penuh tanya. Semua orang memperhatikan pekerja tersebut "Pak, Nama perusahaan kita telah diatasnamakan oleh seseorang. dan semua saham telah mereka ambil alih" Alex melotot kaget karena pekerja ini tidak membawa berita tentang Aure tapi malah lebih parah  "Bagaimana bisa?! Siapa yang berani melakukannya?!" Alex memukul keras meja "Saya tidak tahu pak"

Alex melotot dan menarik kera pekerja tersebut "Anda bagian Keuangan bagaimana anda bisa tidak tahu?! Bagaimana bisa?!" Pekerja tersebut diam "Kenapa anda diam?! Jika anda tidak berbicara maka saya akan melaporkan anda ke polisi!" Pekerja tersebut memeluk kaki Alex "Jangan laporkan saya tuan,saya benar-benar tidak tahu kenapa ini bisa terjadi" Alex menendang badan pekerja tersebut lalu keluar dari ruangan meeting.

"Siapkan semua tim untuk menemukan bajingan dibalik semua ini!" Alex menelfon anak buahnya ,menggerakkan untuk mencari pelakunya. "Sial! Siapa yang berani bermain-main denganku!" Alex kembali ke ruangan meeting "Maaf meeting saya tunda karena ada hal yang lebih penting,jadi sekian untuk meeting hari ini" Alex berlari keluar dari apartemen.

Alex masuk ke dalam mobil dan menelfon Papanya "Angkat pa.. lama banget sih" Alex menelfon lagi tapi tidak kunjung ada jawaban "Sekarang Mama, angkat maa" Alex benar-benar gugup karena sebelumnya Mama dan Papa Alex tidak pernah mengabaikan telfon dari anak satu-satunya. "Sial! Mereka kenapa ga angkat sih!" Sekarang Alex mencoba menelfon Satpam dan pembantunya tapi juga tidak kunjung diangkat.

Share Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang