40°

66 10 0
                                    

Lalu..

Ibumu berusaha memohon agar mereka tidak membawamu dan adikmu "Aku akan membesarkan anakmu ini dengan kasih sayang dan mereka tidak akan hidup miskin sepertimu" Ucap bos "Saya tidak bisa hidup tanpa anak saya, jadi tolong bawa aku saja jangan anakku" Tangisan ibumu sangat jelas di telingaku. Saat itu aku tidak bisa membantunya karena aku takut kau dan malah akan dibunuh "Aku masih berbaik hati padamu! Aku akan bawa gadis kecil ini. Jadi aku kembalikan yang cowok" Bos tersebut menyuruh bodyguardnya mengembalikan kamu ke kamar. Sedangkan  Ibumu sangat lemas hingga ia pingsan.

Mereka membawa adikmu saja karena anak bos itu sudah ada yang laki-laki makanya ia ingin adikmu karena perempuan. Ibumu seperti orang gila,aku yang merawatmu saat ayahmu masih belum datang dari luar kota. Ibumu dibawa ke rumah sakit jiwa oleh kepala desa karena dia suka mengambil bayi perempuan warga. 5 hari setelah kejadian adikmu diambil,ayahmu pulang,ia membawa banyak uang untuk melunasi hutangnya,tapi aku tidak tau dia dapat uang itu darimana.
Saat ia pulang ke rumahnya tidak ada orang, Dan aku menceritakan semuanya meski sedikit berat hati.

Ayahmu mengajakku datang ke rumah Bos yang menghutanginya karena marah dan ingin mengambil adikmu kembali agar ibumu bisa sembuh dari penyakitnya. "Keluar kau! Kembalikan anakku! Kau sudah menghancurkan keluargaku! Aku membawa uang untuk melunasi hutangku!" Ayahmu berteriak di depan gerbang tapi tidak ada yang membukakan gerbangnya.

"Buka gerbangnya sekarang! Buka!!!" Karena ayahmu memberontak memanjat pagar yang tinggi akhirnya bos keluar dari rumah dan menyuruh satpam untuk membukakan gerbangnya. Kami masuk ke halaman luas "Kembalikan putriku! Ini uang untuk melunasi hutangku" Ayahmu menunjukkan uangnya ke hadapan bos dan istrinya.

Bos mengisyaratkan anak buahnya memberi uang satu koper "Terima itu, dan ambil uangmu" Ayahmu menggeleng "Aku memang miskin! Tapi aku tidak akan menjual anakku!" Bos tersebut tertawa "Aku masih baik denganmu karena mengambil satu anakmu,kau masih punya satu anak lagi" Ayahmu mengambil belati dan mengarahkan berlati ke arah bos "Kembalikan anakku sekarang!! Atau saya akan berbuat kasar pada anda" Ayahmu melakukan itu karena secara tidak langsung,bos tersebut mengatakan bahwa ayahmu adalah orangtua yang menukar anaknya dengan uang,seperti merendahkan  tapi anak buah bos menembak ayahmu hingga ia jatuh tersungkur.

Aku hanya bisa melihatnya dan membantunya bangun tanpa bisa membalasnya karena jika aku mati maka keluargamu juga akan dibunuh "Bangun mas, bangun" tapi tidak ada jawaban dari ayahmu,dan dia tewas. Airmataku tak bisa terbendung lagi karena melihat pembunuhan tepat didepan mataku.

"Apa kau saudara dari orang ini?" Tanya bos padaku dan aku menggeleng "dia tetanggaku" Bos tersebut tersenyum "Bawa uang itu,untuk keluargamu. Lupakan kejadian ini atau keluargamu dan keluarga tetanggamu ini akan bernasib sama seperti orang ini" Aku menggeleng "Aku tidak akan menerima uang ini,aku akan melupakan semuanya tapi jangan ganggu hidupku dan hidup keluarga tetanggaku" Aku berusaha menggendong ayahmu untuk kembali pulang dan menguburkannya.

Ibumu belum tahu jika ayahmu sudah tewas karena aku takut ibumu akan tambah parah jika tau hal ini. Seiring berjalannya waktu akhirnya ibumu sehat, saat kau berumur 1 tahun. Istriku tidak merawatmu lagi karena hamil tua dan akan melahirkan Ara. Ibumu sehat dan merawatmu, semua orang di kampung sudah sepakat bahwa tidak akan mengingatkan ibumu pada adikmu. Untung saja ibumu lupa jika memiliki anak kembar karena saat itu dia jatuh dari jembatan dan mengalami amnesia karena berlarian mencari adikmu. Hingga saat ini ibumu penyakitan karena kondisinya dalam setahun tidak baik saat di Rumah sakit jiwa. Setelah kejadian itu aku tidak pernah bertemu lagi dengan adikmu dan dirimu karena ibumu pindah ke kota ini,dan ibumu merelakan kepergian ayahmu yang tidak ia ketahui apa penyebab nya,kami merahasiakan kematian ayahmu dari ibumu agar kondisinya membaik. ibumu merelakan ayahmu pergi dan memilih hidup bersama denganmu sampai saat ini. Itulah ceritanya.." setiap kalimat yang diungkapkan oleh ayah ara membuat Alvin meneteskan air mata dan membiarkan dadanya basah karena air mata.

Share Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang