Be with me and only me choose me always because i'll always choose you
◾◾◾
Kira-kira sudah berapa lama ya dia tidak pulang. 2 tahun, 3 tahun atau mungkin 4 tahun? Cukup lama mungkin. Pantas saja banyak hal yang berubah.
kira-kira bagaimana kabar keluarganya, adik kecilnya, teman serta mantan-mantan yang dulu alvian tinggalkan. Apa mereka semua baik-baik saja? Atau tidak sama sekali. Apa mereka semua masih mengingatnya atau tidak ya?
Ah bodo amat dengan mantan-mantan nya dulu, yang terpenting baginya sekarang adalah adik kecilnya baik baik saja, terlebih si slebor danila. Alvian yakin seratus persen jika saat ini danila mengetahui atau melihat alvian pulang, mungkin saja dia akan menghadiahi alvian dengan cubitan maut sebagai hadiah selamat datang karena meninggalkannya secara diam-diam. Bagi alvian, cubitan maut danila yang mampu membuat kulit putih pucatnya berubah seketika menjadi ungu adalah hal yang paling menakutkan, setelah tendangan kidal kaki danila yang selalu pas mengenai tulang keringnya.
Cantik-cantik bar-bar, pikir alvian sambil terkekeh mengingatnya.
Ah ternyata dia merindukan kota kelahirannya ini. Kota di mana suka dan duka hidupnya bercampur menjadi satu kesatuan menciptakan kenangan yang sulit untuk dilupakan. Sejauh apa pun alvian pergi. Selama apa pun alvian pergi, dia pasti merindukan rumah beserta seluruh kehidupannya di sini.
"Den alvi?" sapa seseorang yang alvian yakini sebagai mang ujang.
"Mang ujang? Saya kira ardan yang jemput." Maklum saja pakaian yang alvian kenakan saat ini terlihat seperti ninja, serba tertutup. Terlebih masker hitam yang menutupi hampir separuh wajahnya hingga terlihat seperti kakashi dalam serial anime naruto, serta topi yang ia kenakan sukses mengahalangi penglihatannya, sehingga ia harus mendongak guna melihat kedepan. Untung saja dia tidak menabrak atau terjatuh ketika tadi berjalan keluar dari bandara.
"Mas ardan sedang ada urusan den"
"kalo karina kemana?"
"neng audy barusan pergi makan-makan sama temannya"
"Teman yang mana?"
"itu den teman kuliah nya, ada neng zea sama den kalfa terus ada den adrian sama saya lupa lagi, ada 3 orang lagi."
Ah trio kwek kwek. Eh tapi tunggu dulu, barusan mang ujang menyebutkan nama Adrian? sebentar, rasa-rasanya alvian familiar dengan nama itu "Adrian syailendra?" Tanyanya memastikan nama yang tak asing ia dengar.
sambil memasukkan beberapa barang yang alvian bawa ke bagasi mobil, mang ujang sedikit berpikir mengingat adrian mana yang karina ajak barusan, hingga akhirnya dia ingat bahwa memang benar adrian rekan kerja ardan atau teman kuliah alvian dulu. "iya den"
KAMU SEDANG MEMBACA
DANILLA | WENGA
General FictionSelesai✔ Ini kisah tentang Alvian yang berusaha kembali setelah meninggalkan. Dan Danila yang mencoba berdamai dengan hatinya meskipun pernah di tinggalkan. storyline&cover by sillyouu_ -juni2018