Aku suka menatap matamu tanpa berucap
Rasanya seperti memandang jutaan cerita
Yang pernah dan akan terjadi.
Bersamamu aku siap melewatinya.-Fiersa Besari-
•••
Cinta, satu kata terdiri dari dua huruf vokal dan tiga huruf konsonan yang tercipta sebagai penggambaran dari sebuah reaksi tak wajar ketika berdekatan dengan lawan jenis hingga menimbulkan debaran pada jantung.
Cinta bisa tumbuh karena terbiasa.
Misalnya dua orang yang terbiasa bersama sejak kecil, melewati repetisi yang begitu-begitu saja lalu lambat laun tanpa disadari munculah benih-benih perasaan yang menjalar layaknya tanaman merambat.Cinta juga bisa tumbuh dimana saja, kapan saja dengan siapa saja tanpa pernah kita duga.
Ada yang terbiasa bersama namun tak berujung cinta.
Ada yang terbiasa bersama namun berujung cinta sepihak.
Ada yang saling membenci namun pada akhirnya berujung cinta.
Bahkan yang paling klise sekalipun seperti terbiasa bersama namun terlambat menyadari lalu seketika sadar ketika cinta itu pergi.
Point terakhir hanya berlaku pada siapa saja yang memiliki ego tinggi, terlalu denial, kurang peka, terlalu menutup diri sampai pada akhirnya goblok sendiri.
Contohnya Alvian. Ia terlalu bodoh untuk menyadari rasa tak wajar yang timbul dalam hatinya ketika bersama Danila. Alvian hanya mengandalkan logika tanpa melibatkan hati hingga pada akhirnya jarak memberinya pelajaran berharga bahwa ternyata cinta akan terasa jika sudah dipisahkan jarak.
Masih terdengar jelas serentetan kata penuh luka yang Danila utarakan malam itu.
Serentetan kata yang mampu membuatnya kembali percaya bahwa setidaknya masih ada harapan untuknya bisa kembali bersama dengan wanita cantik yang kini meringkuk di atas kursi penumpang tepat di sampingnya dengan keadaan setengah sadar.
"You are my sunshine my only sunshine, you make me happy when sky are grey, you never know dear how much i love you, please don't take my Alvian away oououoooooo" Ia bernyanyi sambil bertepuk tangan dengan kedua mata yang terpejam.
"Tapi ian nya udah gak ada. Dia pergi. Aku di tinggal sendiri"
Alvian terdiam, dengan perlahan ia memarkirkan mobilnya.
"Dasar bego. Alvian bego" lagi, suara lembut yang terdengar lirih berhasil menyapa telinganya.
"Iya la, marahin aja, dia emang bego. Bego sampai ke pankreas. Hujat aja la ayo hujat" ujar Alvian sambil meneliti mahakarya indah di depan nya. Tanpa sadar sebelah tangannya mulai mengelus pipi kemerahan yang terasa hangat itu dengan lembut membuat Danila memejamkan matanya.
"Kalo mau pergi mah yaudah ya pergi aja gak usah ada acara bawa-bawa aku"
"Bawa-bawa kamu?"
"Iya, masa hati aku dia bawa juga, udah gitu nggak di balikin lagi. Dasar maling"
"Yaudah laporin aja gih, biar dia di penjara"
Danila menggeleng pelan, "jangan, kasian. Tar kedinginan pas tidur, terus tidurnya di bawah tar di gigit nyamuk jadi bentol-bentol terus gimana nanti kalo di ospek sama napi lain. Kan ian kecil, di sentil aja mental. Nggak tega ah"
"Nggak bakal la, kan Ian banyak duit. Tar nyewa satu sel lengkap sama ac, tv, internet yang sepuluh giga, laptop sama kasur biar gak dingin"
KAMU SEDANG MEMBACA
DANILLA | WENGA
General FictionSelesai✔ Ini kisah tentang Alvian yang berusaha kembali setelah meninggalkan. Dan Danila yang mencoba berdamai dengan hatinya meskipun pernah di tinggalkan. storyline&cover by sillyouu_ -juni2018