DANILLA | WENGA

Alvian side story

You're the missing lyrics
To the song that i lives within my soul

🌹🌹🌹

Kau tahu? Apa yang lebih menyakitkan di banding patah hati?

Di tinggal pergi ketika sedang cinta-cintanya?

Atau

Mencintai seseorang yang seharusnya tak boleh kau cintai?

Sepertinya mencintai seseorang yang seharusnya tak boleh kau cintai terasa lebih menyakitkan.

Sama seperti yang alvian rasakan dulu. Dengan segala rasa yang membuncah di dalam hatinya, ia harus merelakan cintanya tak pernah tersampaikan. Menahannya hingga akhirnya terlupakan dan mengendap di dasar hatinya yang paling dalam.

Dulu, Bukan karena alvian pengecut atau tak berani mengutarakan nya, tapi ia masih meraba-raba perasaannya.  Alvian takut menyalahartikan rasa yang timbul dalam hatinya sebagai rasa cinta. Alvian takut jika ternyata yang timbul dalam hatinya hanya sebatas rasa sayang yang mendalam dari seorang kakak untuk adiknya. Hingga akhirnya alvian sering menyangkalnya. Menganggap angin lalu mengenai rasa yang ia miliki, sampai-sampai melampiaskan nya pada orang lain.

Mencari pelampiasan adalah cara terbaik melupakan rasa yang timbul semakin hari semakin kuat. Selain itu dengan melampiaskan rasanya pada orang lain, alvian dapat mengetahui apakah perasaan yang selama ini muncul dalam hatinya bisa di katakan cinta atau bukan. menguji segala rasa yang timbul dalam hatinya, membandingkan rasa yang timbul dalam hatinya. Hingga pada akhirnya, alvian dapat menyimpulkan bahwa tak ada seorang pun yang ia dekati dulu mampu membuat rasa itu muncul.

7 tahun terjebak dengan perasaan abu-abu yang sulit ia artikan, hingga beberapa penyangkalan yang mampu membuatnya lupa mengenai perasaannya pada danila,  kini perasaan harus muncul kembali setelah alvian melihat dengan mata kepala sendiri, ketika gadisnya menangis tersedu-sedu di balik kemudi mobil.

Katakanlah alvian bodoh, baru mengetahui dan menyadari perasaan apa yang selama ini tumbuh dalam hatinya setelah 7 tahun berlalu.

Alvian terlalu sibuk menyangkal perasaannya sendiri. Hingga pada akhirnya Kenyataan berhasil membuatnya sadar, bahwa ternyata gadis cantik yang selama ini ia anggap layaknya adik sendiri, sama-sama memendam rasa untuknya.

Jika saja pagi itu, alvian lebih memilih pergi ke bandara di banding ke kampus adiknya, mungkin ia takan menyaksikan kejadian yang sukses meremukkan hatinya. Kejadian di mana gadis cantik yang begitu ia sayangi, terpuruk dalam rasa sakit yang teramat dalam karena ia tinggalkan.

Jika saja pagi itu, alvian tetap memilih pergi ke bandara tanpa menyempatkan diri pamit pada adiknya, mungkin sampai saat ini alvian takan menyadari perasaannya sendiri.

Jika saja pagi itu, alvian tak melihat langsung kejadian danila menangis di dalam mobil, mungkin sekarang alvian masih akan kekeh dengan pendiriannya, bahwa rasa yang timbul dalam relung hatinya hanyalah sebuah rasa  biasa. Rasa sayang seorang kakak terhadap adiknya.

Tapi ternyata bukan, bukan rasa seperti itu rasa yang alvian milik. Perasaannya lebih rumit. Perasaan yang sebenarnya tidak boleh ia miliki sebagai seorang kakak pada adiknya. Ya, alvian menganggap danila layaknya adik sendiri, ia menyayangi danila selayaknya ia menyayangi karina dan sepupunya kalfani. Namun ternyata ia salah.

Ternyata selama ini, perasaan yang ia sangkal memang benar-benar perasan cinta. Perasaan yang tak seharusnya ia miliki.

Terlambat menyadarinya membuat alvian menyesal. Tapi berlarut-larut dalam penyesalan tak akan membawa danila kembali padanya. Jadi yang harus ia lakukan sekarang adalah berjuang, meskipun memang terlambat.