24

5K 619 52
                                    

Bagaimana mungkin aku berpindah jika hanya padamu hatiku bersinggah?

-Distilasi Alkena-

•••

"Mau ke siapa ya mas?"

"Mau ke mbak Danila, ada?"

"Iya saya sendiri" Danila nampak bingung ketika mendapati pengantar makanan online berdiri tepat di pagar rumahnya. Masalahnya ia tak memesan makanan apapun.

"Oalah.. ini mbak pesanannya. American Cheeseburger kan mbak?"

"Tapi saya nggak pesan go food mas"

"Memang bukan mbak yang pesen, tapi tadi yang pesen suruh saya anterin kesini" jelas abang-abang go food yang kini memberikan satu keresek berisi satu box pizza dari salah satu gerai ternama.

"Memang yang pesan siapa mas?" Tanya Danila masih penasaran. Siapa tahu makanan yang kini berada di tangannya sudah terlebih dahulu di beri racun, lalu ketika ia memakannua nanti dia mati kaya di film atau cerita-cerita. Begitulah pikirnya.

"Aduh maaf mbak, katanya saya nggak boleh bilang dari siapa-siapanya"

"Oh gitu ya mas, yaudah bentar ya saya ambil dulu uangnya"

"Eh... gak usah mbak! Tadi sudah di bayar"

"Udah di bayar sama siapa?"

"Sama yang pesen"

Danila hanya mengangguk pasrah sambil memasang senyum manisnya, "Yaudah deh makasih mas" ujar Danila sebelum kembali ke Dalam rumah.

Tak berselang lama, lebih tepatnya sekitar 5 menit kemudian Pak Ujang Satpam yang berjaga di depan rumahnya tiba-tiba masuk kedalam rumah sambil menenteng dua keresek berisi martabak dan nasi padang, "Neng ada kiriman makanan, nggak tahu dari siapa. Tadi teh pas mang ujang suruh tunggu eh si aa yang nganterinnya malah pergi. Cenah udah di bayar"

"Di tanyain dari siapa gak mang?"

"Ngga hehehe, lupa"

"Yah, yaudah deh gak papa. Makasih mang" ujar Danila sopan.

Tak hanya sampai di situ saja beberapa menit kemudian hal serupa terjadi sampai terus menerus mulai dari yang mengantar kopi, kue-kue manis, nasi goreng sampai pada akhirnya 2 menit yang lalu Danila menerima satu buah rice box salah satu gerai makanan cepat saji. Dan semuanya sama, sudah di bayar oleh pemesan yang ia tidak ketahui.

Karena merasa jengkel dan penasaran pada akhirnya ia mendesak abang-abang go food yang terakhir untuk memberi tahu siapa yang memesan, lalu kemudian ia di beri tahu bahwa yang memesan atas nama "Bimbim"

Bimbim? Siapa bimbim tanya Danila dalam hati. Masalahnya ia tidak punya teman bernama bimbim. Apa mungkin bimbim adalah Bima teman kuliahnya. Atau siapa? Yang jelas seseorang yang mengirimnya setumpuk makanan adalah orang yang sangat kurang kerjaan meskipun baik.

Ya mari kita anggap saja ini sebagai berkah karena telah berbuat baik menolong anak kucing tetangga yang hampir saja bunuh diri karena hamil tanpa ayah yang jelas.

Ketika memasuki ruang tengah Danila menggeleng pelan ketika menyaksikan berbagai macam makanan yang kini bertumpuk memenuhi meja ruang tengahnya.

Segala jenis makanan yang biasanya ia konsumsi semuanya ada di sana layaknya ia akan menggelar pesta ulang tahun atau mengadakan acara nonton bareng piala dunia atau nonton bareng asian games cabor bulu tangkis satu blok.

Danila mulai menerka-nerka siapakah kiranya orang yang dengan kurang kerjaannya mengiriminya makanan layaknya ia sedang kelaparan karena tidak mendapat jatah makan selama satu bulan.

DANILLA | WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang