Kedatanganmu membawa bahagia baru dalam hidupku namun juga luka baru yang begitu dalam yang akan menjadi sisa.
-Gmwr-
---
"Woy suteja" Teriakan melengking Karina berhasil menjadi pusat perhatian orang-orang yang sedang makan siang di salah satu rumah makan khas padang. Kalfani yang mendapatkan teriakan tersebut berpura-pura sibuk dengan ponsel pintarnya––mengabaikan Karina yang melambai-lambai di pintu masuk. Malu cuy.
Hatinya merutuk akan kelakuan Karina yang terkadang ajaib sekaligus malu-maluin. Ini Anak om Tito gak ada yang bener satupun gitu ya? Yang satu kaya kutub utara, satu lagi kaya cacing kepanasan yang ini cantik-cantik pentium III. Pikirnya kemudian
"Heh bambang suteja!" Panggil Karina yang kini telah duduk tepat di depannya lengkap dengan sunglasses yang membingkai kedua nata sipitnya.
"Bedul, nama aib gue jangan lu sebut-sebut" bisik Kalfani pelan.
Karina hanya tersenyum tanpa dosa memamerkan gigi putih dan mata segarisnya.
"Heh, elu doyan apa kelaparan sih?" Tanya Karina ketika melihat dua porsi nasi putih, satu piring rendang, satu piring kikil, satu piring udang balado dan satu piring ayam pop beserta lalap dan sambal yang Kalfani campurkan dalam satu piring sehingga membentuk gunungan makanan yang bikin malu Karina.
Porsi kuli ini.
"Dua-dua nya emang kenapa?"
Karina hanya menggeleng sambil melemparkan tatapan anehnya.
Pipi gembul Kalfani yang sejak tadi tak henti-hentinya mengembang mana kala suapan demi suapan nasi berhasil ia lahap dengan cepat. Layaknya mesin penggiling yang siap mencacah apapun.
"Jadi sebenernya ada apa?" Ujar karina penasaran. Memandang kalfani yang sedang asik menyantap makanannya dengan lahap.
"Santuy, gue laper mau makan dulu, motor aja perlu di kasih bensin biar gaspol"
Karina memutat matanya jengah. Ia menghirup napas dalam-dalam sebelum membuangnya kasar. "Makan mulu setan" umpatnya kesal.
"Iya lah semprul, kalo gak makan mati gue"
Karina mendesis dan menoyor kepala kalfani pelan. "Dasar kampret" makinya sebal.
Tanpa memperdulikan Karina yang sejak tadi menggerutu Kalfani kembali melahap makananya seraya berkata "Sabar dong, orang sabar pantatnya lebar"
"Bodo amat kalfani"
17 menit kemudian, setelah menunggu kalfani yang tak henti-hentinya mengunyah makan akhirnya karina kesal sendiri. "Lama bener sih" ujarnya sambil bertopang dagu.
"Iya iya ini udah, bentar cuci tangan sama minum dulu" ujarnya kemudian.
Tak lama dari itu kalfani mulai bercerita. Menjelaskan apa yang tadi pagi ia saksikan.
"Lo tau gak?" Tanya Kalfani serius.
"Nggak, kan lo belum ngasih tau"
"Yeu si bahlul" Kalfani mendengus sebal lalu kembali duduk pada posisinya "Tadi ya, asli ini gua liat pake mata kepala sendiri langsung secara live dari tempat kejadian perkara. Kira-kira jam 10 an ada kayanya, abang lo si es batu, nganterin zea ke kampus" jelasnya panjang lebar.
Karina tertawa mendengar penuturan yang kalfani sampaikan barusan "Anjir Chrysander lo serius?" Tanyanya tak percaya.
"Seriusan elah, live show pake mata sendiri, nih" Kata kalfani sambil menunjuk kedua matanya yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANILLA | WENGA
General FictionSelesai✔ Ini kisah tentang Alvian yang berusaha kembali setelah meninggalkan. Dan Danila yang mencoba berdamai dengan hatinya meskipun pernah di tinggalkan. storyline&cover by sillyouu_ -juni2018