11 [repub]

6K 734 132
                                    

Barangkali, siang hanyalah cara langit menghangatkan sepi. Selepas pagi, berlari dari gelap yang sunyi. Meski nanti akhirnya kembali lagi; pada sepi.

-Rohmatikal Maskur-

• • •

Pagi hari di pertengahan bulan Maret kali ini terasa berbeda dari biasanya. Dentingan suara yang di hasilkan dari peralatan memasak yang jarang sekali ia sentuh pun berhasil menyapa indera pendengarannya, menemaninya kala langkah kaki kecilnya ia bawa menuju dapur. Disana, tepat di depannya. Sosok laki-laki dengan setelan formal berdiri tegap dengan kemeja putih serta rambut yang sedikit agak berantakan dengan potongan undercut menyapanya kala tubuhnya berhasil masuk di ambang pintu dapur.

"Jadi mau sarapan apa nggak?" Tanya Alvian ketika melihat presensi Danila yang berada di ambang pintu dapur masih lengkap dengan piama bebek berwarna genjreng yang semalam ia pakaikan. Wow, silau.

"Iya mau" jawab Danila pasrah, mau tidak mau dia menurut saja, jika tidak maka Alvian akan memaksanya dengan berbagai cara. Bagus-bagus jiga cara yang digunakannya sedikit lebih normal. Bagaimana jika tidak normal seperti tadi? Bahaya, dia gak mau mati muda gara-gara kena serangan jantung.

"Mau makan apa?"

"Apa ya?" Jawab Danila bingung.

"Sereal, nasi goreng, atau apa?" Tawar Alvian kemudian.

"Kenapa mau masakin?"

"Iya, aku jadi chef kamu sehari. Jadi tuan putri mau makan apa?" Tanya Alvian, bibirnya membentuk lengkungan bulan sabit yang terlihat begitu memukau.

Oh shit, that smile. Fuck you Alvian!

"Emang bisa masak?"

"Bisa lah, kalo gak bisa masak disana aku mau makan apa? Junk food, Indomie. Yakali, kasian perut"

"Duit kamu kan banyak. Bisa di pake buat beli makanan atau nyuruh orang masak. Atau mungkin pacar kamu yang  bule-bule itu bisa masakin kamu makanan. Apa gunanya duit kamu yang tebel itu?"

Alvian menggelengkan kepala mendapat respon demikian dari Danila. Ternyata masih tetep nyablak ya ini anak. Batin Alvian.

"Uang nya buat modal nikah la, lagian aku gak punya pacar, kamu aja deh yang jadi pacar aku, mau ya?" Alvian terkekeh geli ketika tanpa sadar berkata hal yang menggelikan seperti itu. Ia secara tidak langsung berusaha untuk menggoda Danila dengan cara yang tidak ada keren-kerennya itu.

Sekali-kali boleh dong ya godain anak orang. Siapa tau aja ucapan jadi doa.

Danila yang mendengar ucapan alvian barusan langsung melemparkan tatapan jijik ke arah Alvian. Ewhhh. Geli, 5 tahun gak ketemu, sekalinya ketemu ini orang datang-datang berubah 180 derajat jadi semenggelikan ini.

"you fucking bastard!" Umpat Danila kemudian. Kening nya yang mengkerut dengan tatapan yang masih sama seperti tadi. Bibir plum nya yang natural tanpa pulasan pewarna bibir itu mampu membuat Alvian terlena.

Alvian terkekeh mendapati umpatan pagi-pagi dari Danila. "Hey Baby, watch your mouth"

"Sorry sir, i'm not yout baby anymore"

DANILLA | WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang