Setelah acara kemah selesai, hubungan Rusya dan Damian kembali seperti biasanya. Selayaknya orang pacaran, ya seperti itulah. Tak ada hal yang berarti setelahnya. Tak ada chat romantis setelahnya. Rusya merasakan ada suatu hal yang berbeda di dalam hubungannya kali ini.
Rusya merasakan ada sesuatu yang berjalan tak sesuai lagi dengan jalannya. Rusya memang tidak berpikir jika Damian selingkuh, tentu saja Damian tak akan berbuat seperti itu. Rusya merasa Damian sudah bosan dengan dirinya atau malah mungkin Damian tidak mencintainya lagi. Atau, selama ini Damian mengira Rusya sudah tak mencintainya. Semua itu bagai tanda tanya besar dalam benak Rusya. Kenapa Damian berubah?
Hari itu, hari sekolah seperti biasanya. Tidak ada yang berubah. Hanya saja Zora terlihat menempel pada Rusya akhir-akhir ini.
"Rus..kalau aku nulis cerita true story tentang kamu sama Damian gimana?"Tanya Zora pada Rusya.
"Boleh, terserah sih. Kalau bias jangan pakai sudut pandangku aja, tapi juga pake sudut pandang Damian. Biar nggak cuman sepihak aja rasanya."jawab Rusya.
"Iya Rus, nanti aku tanyain ke Damian."kata Zora.
beberapa menit kemudian.
"Zor, boleh minta tolong nggak?"Tanya Rusya sedikit was-was.
"Apa?"tanya Zora.
"Tolong Tanya ke Damian, sebenernya perasaan dia ke aku gimana, gitu.."pinta Rusya.
Zora mengerutkan dahi. Karena hanya dimintai tolong, Zora tak ingin terlalu banyak tahu apa yang terjadi. Yang ada dipikirannya, teman dekatnya meminta tolong padanya dan sebisa mungkin Zora membantunya. Iya, sebisa mungkin.
"please..."kata Rusya.
"Ya nanti aku tanyain."jawab Zora menyanggupi
****
Malam ini, Zora sedang belajar ekonomi untuk persiapan ulangan harian sebanyak 2 bab, dia kembali teringat akan permintaan Rusya.
Zora memang tidak tahu apa yang hendak dia tanyakan pada Damian untuk memulai pembicaraan mereka. Zora masih berpikir bagaimana cara Damian mau bicara jujur padanya untuk menjawab pertanyaan yang dibuhkan Rusya. Tapi niat Zora malam ini, yang pertama dia hendak meminta pendapat tentang true story yang dibuatnya.
"Dam, aku mau bikin true story wattpad."kata Zora.
"Njir, terus ceritanya gimana?"Tanya Damian.
"Tentang kamu sama Rusya. Tadi gue juga udah bilang sama si Rusya. Kalau lo sendiri gimana nih? Merestui apa enggak?"tanya Zora.
"Silakan sih, tapi jangan jelek-jelekin gue ya?"kata Damian lagi.
"Enggak kok sans, palingan pembacanya malah kasian sama lu. Namanya mau dinamain siapa?" canda Zora.
"Terserah lo aja sih mau siapa namanya."kata Damian.
Zora mulai memutar otak lagi, apa yang harus dia tanyakan. Zora harus membuat suatu pancingan agar Damian ini bias jujur menjawab pertanyaannya nanti. Mungkin boleh kalian memandang ini sedikit licik, tapi Zora sudah menyaguhi permintaan Rusya dan dirinya juga harus bisa mendapatkan jawaban yang memang siapa tahu Rusya butuh,
"Lo jadian sama Rusya?"Tanya Zora.
Meskipun Zora tahu kalau Rusya dan Damian ini memang pacaran tapi hubungan mereka tidak terbuka dan tidak diketahui banyak orang, jadi itulah alasan memastikan bagaimana hubungan Rusya-Damian dimata Damian sendiri.
"Enggak."jawab Damian lalu tertawa,
"Serius ini Dam, jadian nggak?"Tanya Zora lagi.
"Aku aja nggak yakin."jawab Damian kemudian.
"Kalau kata Rusya iya, tapi gue pengen memastikan aja, sebenernya lo nganggep dia pacar apa bukan."jelas Zora.
Damian terkekeh ,..
"Padahal gue cuman bercanda ke dia, kalau gue nyuruh dia ngganggep gue jadi pacar. Nggak paham juga sih. Pacar agak temen mungkin."jelas Damian
"Sinting lo Dam,,"canda Zora.
"Jangan salahin gue dong,peace" kata Damian lalu kembali tertawa.
"Dam, gue kasih masukan ya sama lo, kayak gitu jangan buat mainan kasihan kali si Rusya. Terus Rusya di mata lo sendiri gimana?"Tanya Zora.
"Ya kan gue bercanda aja, kalau gue serius pasti gue bakalan ngomong langsung ke dia. Kayaknya awal dulu pernah bilang deh. Kalau bagiku si Rusya nggak gimana-gimana."jawab Damian santai.
"Terus lo ragu sama dia kenapa?"selidik Zora.
"Entah kenapa gue nggak ngerti, males aja rasanya lebih menyenangkan kesibukanku diluar. Ya karena gue ragu"kata Damian.
"Coy, gue kalau udah terlanjur suka, susah lupanya so gue nggak mau sembarangan suka sama orang."lanjut Damian.
"Yaudah Dam, nikmatin aja...sabar besok juga sifat kerasnya luluh sendiri."kata Zora yang berusaha menenangkan.
"Bukan itu, aku cuman belum nemuin tempat yang nyaman, kalau masalah dia keras sih nggak papa."ujar Damian.
hmm kira-kira kenapa sama Damian? Next Part..
Jangan emosi, calm aja. Happy Reading! Jangan lupa vote dan comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLAUBE [COMPLETED]
Teen Fiction[ True Story ] "Waktu aku liat kamu digerbang, kamu cantik, modelannya kayak anak kecil, gampang digoda lagi." "Jadi itu alsan kamu suka ?" "Bukan" "Terus.." Saya suka membuat orang tidak tahan dengan sikap saya. Tapi jika dia sabar maka dialah yang...