Masih di bulan Januari 2018, Rusya ketika itu mengumpat di hadapan Damian.
"Taik lu!"umpat Rusya ketika tengah berbincang dengan Damian pagi itu. Entah apa yang sebenarnya membuat dia sangat mudah mengumpat.
"Kamu tu makin lama makin kasar aja."goda Damian.
Meski Rusya ini sangat mudah sekali mengumpat, Damian tidak kaget karena dia sudah tahu Rusya sendiri seperti apa, dan tentu saja Damian menerima Rusya apa adanya.
"Kamu yang bikin aku kasar."kata Rusya dengan cemberut.
"Enak aja, aku tuh lembut yang ada gara-gara kamu aku jadi ikutan kasar." elak Damian.
"Idih, itu kan salahmu Dam, siapa suruh ikut-ikutan aku."kata Rusya.
"Ya kan anak kecil berkembang ikut lingkungannya."sanggah Damian.
"Damian, kalau kamu anak kecil aku apa?"Tanya Ruysa.Maklum tubuh Ruysa lebih kecil dari Damian, makanya Damian selalu mengatai Rusya anak kecil.
"Ruysa, secara usia kamu udah besar masih aja berkata kasar."kata Damian.
"Ngaca kali Dam,"
"Iya gue serba salah."keluh Damian.
"Kamu tu cowok Dam, ngalah dikit kek." pinta Rusya.
"Yaudah asal kamu seneng Rus, aku ikut seneng kok."kata Damian.Rusya memandang Damian dengan rasa jijik karena Damian terkesan alay di mata Rusya.
"Sok baik ..Damian sok baik."olok Rusya.
"Oiya, pengajiannya aku kamu presensiin nggak?"Tanya Damian.Hari itu, sekolah mengadakan pengajian yang diadakan oleh ROHIS.
"Enggak lah, siapa elu?"kata Rusya.
"Gue pacar lo, masa udah lupa?"Damian balik bertanya.
"Sejak kapan?Fitnah lo Dam."elak Rusya
"Sejak gue sayang sama lo, lo udah jadi pacar gue mulai detik itu."jawab Damian dengan lancar.
"Terserah lo Babi!"umpat Rusya.
"Eh buset dah, apa hubungannya gue sama Babi?Jahat amat!,.."ujar Damian.
"Emang jahat kan?"goda Rusya.
"Oke, kita putus,!.."kata Damian.
"Sip oke kalau gitu."Balas Rusya percaya diri.
"Gamau deh, nggak ada untungnya kita putus."kata Damian lagi.
"Emang kita pernah nyambung Dam?"Tanya Rusya.Damian diam.
"Kalau ada awalan pasti ada akhirnya, kalau disambung pasti ada putus, tapi kalau lo bilang kita nggak pernah di sambung berarti nggak ada putusnya, itu harapanku Rus.."jawab Damian.
Hening.
"Tauh ah! Dasar beruang,.."balas Damian.
"Enak aja, atas dasar apa ngatain gue beruang?"Tanya Rusya.
"Kamu tahu beruang yang mati itu kurus, putih lagi. Mirip banget sama kamu."jawab Damian.
"Serah Dam serah.."kata Rusya.
"Oiya aku kira dulu kamu bedakan sama lipstikan."kata Damian lalu tertawa.Rusya ini nggak pernah suka memakai make up , dia lebih sederhana. Style nya pun sederhana, dia tidak peduli dengan mode-mode masa kini. Dia hanya memakai apa yang membuat dia nyaman.
"Dasar..aku nggak pernah bedakan, apalagi lipstikan. Aku lebih suka pakai bedak bayi Dam."jawab Rusya.
"Habis lo putih banget.."seru Damian.
"Dam aku iteman ya sekarang?"Tanya Rusya.
"Enggak item banget sih, tapi yang jelas sekarang lebih item dari pertama gue lihat lo dulu, lo dulu kayak bidadari. Kalau kata Pak Sugeng lo itu keburu diambil orang."kata Damian.
"Yaelah, kita aja sekolah juga belum bener Dam."kata Rusya.
"Ngapain kita sekolah? Kalau nantinya kamu fotografer,vidiografer,calon usaha, BOS?Ada yang penasaran nggak sama rupanya si Rusya? wkwkwk:v. Hmm jujur nih, nulis part ini butuh kesabaran, habis Rusya ngasih infonya panjang banget saking panjangnya sampai mata pegel mantengin HP. Jangan lupa vote dan comment kalian ya?
Happy reading :)
![](https://img.wattpad.com/cover/145560618-288-k589118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GLAUBE [COMPLETED]
Teen Fiction[ True Story ] "Waktu aku liat kamu digerbang, kamu cantik, modelannya kayak anak kecil, gampang digoda lagi." "Jadi itu alsan kamu suka ?" "Bukan" "Terus.." Saya suka membuat orang tidak tahan dengan sikap saya. Tapi jika dia sabar maka dialah yang...