Masih berkutat di bulan April 2018. Masih berputar dengan kondisi yang sama, masih dengan Rusya berusaha untuk mendapatkan hati Damian. Masih dengan Damian yang dingin pada Rusya. Zora turut prihatin melihat hubungan temannya ini walaupun dia sendiri juga prihatin dengan dirinya.
"Terus gue harus apa sekarang, chat juga itu-itu aja. Chat gue udah nggak di pin lagi."keluh Rusya.
"Ya mau nggak mau lo minta kesempatan jadi lo punya tanggung jawab buat memperbaiki. Tapi menurut gue Damian juga salah sih kenapa dia jadi dingin ke lo? Kalau emang niatnya memperbaiki ya diperbaiki dong sama-sama. Sama-sama berubah sama-sama introspeksi diri."jelas Zora.
"Yaudah terus gue harus gimana sekarang?"Tanya Rusya.
"Kata Wildan, ibarat pegang mawar, semakin menggenggam maka semakin terluka."
Wildan adalah kakak sepupu Rusya, selisih mereka hanya satu tahun.
"Jadi lebih baik dilepasin aja."lanjut Rusya.
"Tapi Rus, ini kesempatan kedua...kalau dia nggak bisa jadi pasangan yang baik buat lo setidaknya lo bisa jadi pasangan yang baik buat dia, Inget sama tanggung jawab lo di kesempatan kedua."kata Zora.
"Ya tapi gimana? Kenapa dia malah gitu ke gue?"
"Mending lo tanyain Damian, dia sebenernya kenapa kayak gitu ke lo, lo bicarain lagi sama Damian."saran Zora.
Atas saran Zora, akhirnya Rusya menghubungi Damian. Masih jam KBM kebetulan aja jam kosong (jamkos). Rusya menghubunginya lewat pesan singkat didampingi Zora yang duduk di sebelahnya ada Arta juga yang lagi makan di bawah meja sembarri duduk di lantai.
"Dam, aku udah usaha kenapa responmu dingin kayak gitu?"Tanya Rusya melalui chat.
"Aku belum bisa nemuin tempat nyaman."jawab Damian singkat.
"Aku udah usaha buat kamu Damian, kalau emang niatnya kamu memperbaiki jangan cuman aku yang usaha tapi kamu juga usaha memperbaiki diri kamu."
"Aku udah usaha dulu Rus.."bantah Damian.
Dulu? Dia bilang dulu? Kenapa dia menyangkutkan kata dulu pada masalah yang berbeda. Ini tentang kedepan bukan tentang masa lalu, tentang bagaiaman hubungan ini harus berubah ke arah yang lebih baik. Tentang Rusya dan Damian yang pernah melakukan kesalahan dan sama-sama memperbaiki.
"Kenapa kamu ngasih kesempatan aku kalau kamu udah memprediksi hasilnya. Kamu tau kamu nggak bisa nyaman kenapa nyuruh aku berubah dan ngasih kesempatan kedua buat aku?"
"Aku punya hati Rusya, aku kasihan sama kamu."
Kasihan? Astaga, bagaiaman cara piker Damian?
"Kenapa kamu nggak bilang dari dulu, kenapa kamu nggak pernah jujur. Aku kan bilang kalau udah nggak kuat bilang. Aku nggak paham kode-kodean."balas Rusya.
"Aku dulu udah bilang, secara terang-terangan."bantah Damian.
Rusya kembali mengingat hal-hal yang telah lalu dan men-scroll chat mereka tapi chat yang dulu sudah Rusya hapus. Tolol, gumamnya.
"Terus kamu mau gimana?"
"Yaudah."
"Yaudah giamana? Intinya aja."kata Rusya.
"Itu udah inti, mau inti gimana lagi."
"Oke."kata Rusya kemudian.
Bulan April hubungan Rusya dan Damian sudah resmi berakhir sampai di situ. Karena tidak ada kecocokan dianatara mereka maka mungkin ini adalah jalan terbaik dari akhir hubungan mereka. Damian tidak perlu menderita karena gengsi dari Rusya dan Rusya kini tak perlu lagi untuk memenuhi tanggung jawabnya di kesempatan kedua.
Tapi mau dikata apa? Semua ini sudah digariskan. Mungkin ini takdir yang Tuhan berikan untuk Rusya dan Damian. Mungkin akan ada orang baik yang menanti mereka di lain waktu, yang sama-sama bisa memahami dan merasa cocok satu sama lain.
Rusya menangis, tapi tidak lama sebeluk ia mengusap air matanya lagi. Ia sadar ia sedang berada di sekolah. Ia tak ingin teman-temannya tahu kalau dia menangisi Damian. Zora menyaksikan kala itu, dia tahu tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Ada rasa bersalah di dalam hatinya. Seandainya dia dulu tak memulai, seandainya dia tidak menyarankan apapun pada Rusya. Tapi Zora harus apa? Dia tidak bisa melihat temannya digantung seperti kain jemuran yang ditinggal dibawah teriknya matahari. Zora menyayangi temannya, Rusya.
Ini adalah akhir dari GLAUBE. Akhir dari kepercayaan diantara mereka.
Hmmm udah ending. Wkwkwk:v ada ekstra part. JANGAN LUPA NEXT dibaca ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
GLAUBE [COMPLETED]
Teen Fiction[ True Story ] "Waktu aku liat kamu digerbang, kamu cantik, modelannya kayak anak kecil, gampang digoda lagi." "Jadi itu alsan kamu suka ?" "Bukan" "Terus.." Saya suka membuat orang tidak tahan dengan sikap saya. Tapi jika dia sabar maka dialah yang...