Paginya Rusya sudah check-out dan melanjutkan perjalanan ke Brajasandi. Hari itu Mia dan Rusya bertukar tempat duduk, jadi pagi itu Rusya duduk dengan Zora di bis tapi hanya sementara.
Zora dan Rusya, sama-sama makhluk tidak paham dengan dunia koplo dangdut. Padahal selama karya wisata lagunya dangdut terus. Dengan lagu yang sama dan diputar berulang kali. Bosan, itu terkadang muncul dalam benak Zora yang tidak punya interest tentang dangdut.Meski begitu, Zora dan Rusya hanya bisa menikmati, dan melihat teman mereka yang berjoged ria di bus selama perjalanan panjang ini.
Hari itu, Damian dan Rusya tidak pernah putus komunikasi. Sampai detik itu tidak ada yang tahu tentang hubungan mereka, yaa hanya mereka yang paham tentang hubungan mereka sendiri.
Damian
Nanti aku mau pindah ke busmu. Terus duduknya sama kamu ya?Rusyana Brenda
Gak mau.Entah apa yang ada diotak Damian. Anak itu, selalu mengikuti Rusya kemana pun dia pergi. Mungkin kesempatan emas untuk bisa berdua dengan Rusya. Jadi Damian begitu ngotot untuk selalu bersama Rusya. Tapi apa peduli Rusya tentang hal itu? Sejujurnya itu malah membuat Rusya merasa malu dengan sorotan semua orang. Apalagi sampai guru tahu. Ini hubungan pribadi bukan untuk konsumsi masyarakat luas yang tidak tahu menahu tentang seluk beluk mereka dan hanya bersorak "Cie...".
Oke, selanjutnya setelah makan siang, benar apa kata Damian. Dia pindah bus 5, dan menemui Rusya. Tentu saja kembali jadi sorotan setelah seorang Damian menyusup di bus 5 dan menggemparkan seisi bus. Termasuk tour dari biro busnya. Semua jelas bisa menebak dengan gamblang apa tujuan Damian menyusup di bus 5.
Suasana menjadi ramai. Tentu saja karena cemooh yang lain dan bersorak "Cie"berualang kali.
Kemudian Damian duduk bersama Wijaya.
****
Makan malam tiba, Rusya terbangun dari tidur lelapnya dan segera buru-buru untuk turun dan makan. Damian sebenarnya mengajak Rusya untuk.makan malam bersama. Hm...apa boleh buat, Rusya baru setengah sadar.
Selesai makan Damian menemui Arta bus. Malam itu rencananya kami sebus akan menonton Mr. Bean.
"Arta..."kata Damian.
"Kenapa Dam?"
"Ntar tukeran bentar boleh ya? Lo kan tiap hari duduknya sama Rusya. Ntar tukeran. Gimana?" Tanya Damian.
"Terus gue sama Wijaya?" Tanya Arta.
"Iya...janji deh nggak lama."
"Sampe kapan?" Tanya Arta.
"Sampe filmnya selesai."jawab Damian.Akhirnya negosiasi dengan Arta selesai. Kemudian Arta membicarakan hal itu dengan Rusya.
"Rus..gue mau duduk sama Wijaya sebentar. Lo sama Damian nggak papa kan?"tawar Arta.
Rusya sebenarnya sudah menebak ini adalah bagian dari rencana kreatif Damian yang kesekian kalinya. Oke tak apa.
"Sampai kapan?"tanya Rusya.
"Sampe film Mr. Beannya selesai."Akhirnya Rusya duduk bersebelahan dengan Damian. Agak eneg Rusya memandang Damian dengan tingkahnya yang kadang memang membuat dirinya tidak tahu harus menaruh mukanya dimana. Mahkluk anti jaim Damian, Damian yang konyol dan kadang penuh kejutan. Sebut saja Damian mahkluk ajaib yang terlahir di bumi.
Sepoting dulu:v..baca next part. Vote !!
KAMU SEDANG MEMBACA
GLAUBE [COMPLETED]
Teen Fiction[ True Story ] "Waktu aku liat kamu digerbang, kamu cantik, modelannya kayak anak kecil, gampang digoda lagi." "Jadi itu alsan kamu suka ?" "Bukan" "Terus.." Saya suka membuat orang tidak tahan dengan sikap saya. Tapi jika dia sabar maka dialah yang...