BUS 03

1.7K 215 19
                                    

Baiklah. Rizky menghembuskan napas panjang setelah dirinya benar-benar menyetujui apa yang dikatakan Andra. Bukan keputusan yang gampang tapi yang pasti ia berusaha untuk membantu sepupunya itu.

Terbilang bagaimana pemuda itu juga sudah banyak dibantu oleh Andra sendiri, dan tidak mungkin kalau dia menolak hanya karna dia tidak mengenal atau tidak tahu siapa yang akan dilatih untuk berjalan.

Toh. Juga tidak masalah kalau mencoba mencari tahu sendiri dengan orang itu.

Andra tersenyum merasa puas dan berdehem pelan. Hari inilah waktunya, Andra akan membawa Rizky ke rumah pacarnya itu.

"Sudah siap? Hari ini hanya perkenalan dulu, besok dan seterusnya kamu bisa kan? Udah siap mengajari adik pacar saya itu?"

"Ya mau gimana lagi kak." balas Rizky lantas mengangkat bahu. Pasrah.

"Yaudah. Tunggu apa lagi?" ucap Andra lantas berjalan menuju garasi mobil dan Rizky ikut mengekor dibelakang pria itu.

Skip..

"Pokoknya kamu hanya perlu menghibur dia, supaya dia mau diajar berjalan sama kamu. Tenang aja, saya jamin dia anak yang manis kok."

Andra berucap pelan sembari melirik Rizky sesekali. Andra juga yakin kalau Rizky bisa cepat akrab dengan Syifa itu, apalagi dengan sikapnya yang ramah dan suka menolong.

"Oh iya kak. Emangnya perempuan itu udah lama lumpuh?"

"Sekitar hampir satu tahun lah, tapi yang buat dia trauma hanya karna kedua orangtuanya meninggal didepan matanya waktu kecelakaan itu. Dan juga, kamu tau sendiri kan kalau perempuan yang trauma itu akan menjadikan dia lebih memilih untuk menyendiri, bahkan ada yang tidak sanggup dan memilih jalan pintas. Ngerti kan?"

"Jalan pintas?"

"Iya, bunuh diri." sambung Andra begitu serius.

"Berarti. Adiknya si kak Lisa ini mentalnya kuat ya. Buktinya dia bisa hidup dengan baik." puji Rizky. Sementara Andra hanya tersenyum sembari mengangguk tanda membenarkan ucapan Rizky.

Diam. Rizky kembali berpikir, akan sangat menyenangkan mungkin mengetahui sikap gadis itu dari perkenalannya saja. Okeh, tidak ada masalah selagi dirinya masih mempunyai kebiasaan yang bisa buat orang disekitarnya tertawa. Dan Rizky berharap akan terus seperti itu untuk gadis lumpuh itu.

**

Lisa tersenyum bahagia ketika melihat Andra dan juga seseorang yang akan mengajari Syifa sudah berdiri didepan teras rumahnya. Dengan cepat perempuan itu lalu mempersilahkan masuk keduanya untuk duduk sembari ia memanggil sang adik yang masih terdiam menunggu aba-aba darinya.

"Syifaaa.." Rizky diam, memasang telinga untuk mendengarkan nama dari sigadis lumpuh. Ketika Lisa memanggil nama tersebut untuk beberapa kali Rizky sedikit was-was.

Nama yang tidak asing, dan pasti dengan keadaan sama seperti waktu itu dia menolong seseorang yang lumpuh ditaman beberapa waktu yang lalu. Tentu saja, gadis bernama Syifa sangat banyak di kota hujan ini, tapi dengan kondisi fisik yang lumpuh mungkin hanya sebagian orang.

"Kamu?!" ucap Syifa gelagapan, ia tidak menyangka dengan orang yang dibawa Andra adalah orang yang sama yang membantu dirinya ditaman.

"Loh, kamu?" ucap Rizky. Jelas, tergambar keceriaan diwajah Rizky saat itu juga, hal yang juga membuat Lisa dan Andra saling menatap bingung. "Hay." sapa Rizky lagi.

"Kalian udah saling kenal? Syifa kamu tau dia? Tau darimana?" selidik Lisa.

"Iya, kalian sudah saling kenal. Bagus kalau begitu. Kalian bisa dengan cepat menjalin pertemanan. Iyakan?" sambung Andra.

Bunga Untuk SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang