BUS 05

1.5K 231 24
                                    

"Kakak berangkat kerja dulu ya, kamu baik-baik dirumah. Kalau Rizky nya udah dateng kamu boleh pergi sama dia, tapi ingat kamu harus ijin dulu sama bibik." ucap Lisa lantas segera mencium Puncak kepala sang adik begitu tulus.

Sementara Syifa ikut tersenyum dan mengangguk tanda mengerti dengan semua ucapan Lisa. Tanpa menunggu, perempuan itu berlalu meninggalkan Syifa yang terduduk menatap punggung Lisa semakin menjauh dari hadapannya.

Gadis itu kembali mencerna ucapan terakhir Lisa, tentu Syifa tidak begitu yakin tentang kedatangan Rizky untuk hari ini, mengingat kejadian kemarin bagaimana Syifa memperlakukan pria itu sedikit lebih kasar.

Meski dia tidak bermaksud dan hanya merasa shock akan perlakuan Rizky padanya, tetapi sama saja Rizky tidak mungkin mengerti itu. Hatinya sudah terlanjur merasa tersinggung dan tidak enak pada ucapan gadis itu. Begitu pikir Syifa.

Bodoh.! Umpat Syifa. Seharusnya hari ini dia bisa berjalan-jalan membuang semua rasa penat dihatinya dengan pria itu, tapi yang terjadi sekarang hanya bisa terduduk dan menunggu untuk beberapa saat meski dirinya bahkan tidak yakin akan kedatangan Rizky.

Syifa tertunduk lantas menatap kedua kakinya secara bergantian, bagaimana mungkin kedua kaki itu akan berjalan tanpa bantuan siapapun disisinya.

Padahal Lisa dan Andra sudah berusaha membantu dengan mempertemukan dia dan Rizky, tapi apa yang dilakukan Syifa malah membuat semakin berantakan.

Dengan segala keberanian yang terkumpul, perlahan gadis itu mengangkat kaki kirinya untuk menapaki tanah lebih dulu, disusul dengan kaki kanannya. Syifa menarik napas dalam, dan sekuat mungkin berdiri dengan menopang tubuhnya menggunakan kedua tangannya. perlahan. Syifa tersenyum bahagia ketika ia mampu berdiri. Meski beberapa detik kemudian tubuhnya kembali terduduk di kursi itu. Syifa mendengus.

"Padahal hampir saja." kata seseorang yang sudah berada dihadapannya. Syifa terkejut, karna seseorang itu adalah Rizky. Pria yang ditunggu-tunggunya. Gadis itu terlalu asik memperhatikan kedua kakinya sampai dirinya tidak menyadari Rizky sudah memperhatikannya disana. "Tapi aku seneng, udah Bagus tadi."

"kamu kapan datang? Kenapa enggak nyapa dulu sih?"

"Sengaja, kebetulan tadi aku lebih dulu liat kamu berusaha berdiri, dan itu sangat mengagumkan bagi aku. Kamu hebat" kata Rizky lantas segera melangkah menghampiri kursi roda milik gadis itu.

Syifa terdiam.

"Mau aku bantu?" tawar Rizky lantas segera membuka kedua tangannya untuk meraih gadis itu.

"Masuk dulu, kamu udah sarapan?"

"Apa kalau aku bilang enggak, kamu bakal menawarkan aku sarapan.?"

"Boleh." ucap Syifa mantap.

Rizky tersenyum lantas mendorong perlahan kursi roda milik Syifa, sementara gadis itu hanya berkerut dahi karna Rizky malah mendorong kursi itu keluar menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari rumahnya.

"Kita mau kemana?"

"Aku mau mengajak ke tempat dimana kamu bebas belajar berjalan."

"Hah, tapi aku belum ijin.."

"Udah, aku udah ijin sama bibik buat ngajakin kamu pergi."

Bunga Untuk SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang