Pertunangan Lisa

976 167 21
                                    

Bebi terperangah mendengar ucapan Rizky barusan. Pasalnya laki-laki setampan dan sebaik Rizky akan merasa sangat beruntung bagi si perempuan yang sudah bisa memenangkan hatinya. Ya, perempuan yang akan terus merasa bahagia berada disisi pemuda itu.

Baiklah. Sudah cukup untuk terdiam membeku. Rizky akhirnya tertawa girang saat berhasil membuat Bebi bungkam. Hal itu malah mengundang pertanyaan di kepala Bebi tentang ucapan Rizky barusan.

"Iya aku tau kok kamu bahagia. Tapi ketawanya biasa aja dong," Bebi berucap lantas semakin membuat Rizky tertawa. Tidak ada pertunangan seperti yang dikatakannya sedikit menggeletik Rizky dengan respon teman lamanya itu.

"Aku cuman bercanda bebi, aku bahkan belum punya pacar. Yaa, ada sih orang yang aku harepin tapi aku belum berani ajakin dia buat pacaran atau tunangan. Resikonya berat kalau cowok udah di tolak sama cewek." kata Rizky panjang lebar.

Entah kenapa melihat pengakuan itu langsung membuat hati Bebi sedikit menghangat. Seperti itulah, mustahil tidak ada Cinta yang tumbuh dalam hati perempuan saat melihat kebaikan Rizky bahkan candaannya setiap ia berucap.

"Jadi, maksud kamu.. Sekarang ini kamu lagi ngerjain aku?"

"Enggak. Aku enggak ngerjain kamu. Kali aja aku bilang kayak tadi trus malaikatnya lewat dan catet kan. Bisa deh, aku tunangan tanpa ngayal-ngayal kayak gini." ucap Rizky sembari tersenyum girang ke arah Bebi, membuat gadis itu tersipu dibuatnya.

"Tapi, siapa perempuan yang sial yang harus dicintai sama laki-laki seperti kamu?" tanya Bebi, seketika membuat air muka Rizky berubah. Kini giliran gadis itu tertawa dengan ledekannya barusan.

"Baiklah, kamu bisa menang hari ini. Dan sebagai tanda kemenangan kamu, hari ini biar aku yang traktir." tutur Rizky sembari menunjuk beberapa makanan yang ada di atas meja.

Baik Rizky maupun Bebi kembali menertawakan diri sendiri. Beberapa saat, Bebi tersadar lantas menatap lamat ke arah Rizky yang masih tertawa tanpa mengenal tempat.

***

Tiba hari dimana Lisa dan Andra melaksanakan pertunangan itu. Pagi yang membuat siapa saja berada disana sangat sibuk untuk bergegas, beberapa rekan dan sahabat Lisa turut membantu.

Para hadirin sangat antusias menyambut jam pertunangan Lisa sebentar lagi. Semuanya sudah siap. Mulai dari makanan, kursi tamu, dan panggung mini yang menghiasi rumah itu.

Tak berapa lama, Rizky berdiri menatap seluruh ruangan sederhana karna sebentar lagi akan dipenuhi oleh para tamu undangan, matanya tidak berhasil mencari sosok perempuan yang ditunggunya. 'Enggak mungkin kalau dia belum keluar' pikir Rizky.

Saat hendak melangkah seseorang menahan langkah kakinya, Rizky berbalik lantas melihat kedua orang tuan Andra yang biasa Rizky sebutkan dengan kata 'om dan tante'.  Rizky tersenyum, meski dalam keadaan  terpaksa. Sejatinya, ia bahkan ingin menanyakan keberadaan Syifa pada Lisa langsung, namun sepertinya tidak mungkin. Perempuan itu sangat sibuk mengurus tamu yang berdatangan.

"Hey," sapa om Sofyan--ayah Andra.

"I.iya om," sahut Rizky.

"Kamu kenapa sih? Bingung banget?"

"Iya, kamu kenapa Rizky?" timpal ibu Andra.

"Enggak om, tante. Oh iya, ada apa?" ucap Rizky yang berusaha mengalihkan perhatian Om dan tantenya tentang kebingungan pemuda itu.

"Ini, Andra kemana sih? Daritadi om sama tante nyariin dia. Tapi, sudah tidak ada," kata Sofyan sembari melihat di sekitarnya.

"Ah,iya. Bang Andra lagi sibuk sama kak Lisa. Biasalah latihan dulu biar enggak grogi nanti acara tukar cincinnya. Hmm, begini tante dan om duduk sebentar. Aku bakal bantu cariin bang Andra nanti. Enggak apa-apa ya Tan,"

"Rizky tapii..." tanpa berbalik pemuda itu akhirnya berhasil lolos dari kedua orangtua itu. Bukan karna ia menghindari, namun keadaannya tidak lagi memungkinkan untuk mengajak bercanda pada mereka.

Dan kembali untuk mencari sosok Syifa. Kekhawatirannya dimulai, karna dari kemarin sore setelah acara berbelanja perlengkapan untuk acara hari ini gadis itu sudah tidak lagi mengabari Rizky. Tidak sampai pagi ini.

Ketika pandangan Rizky berhasil mendapati bibik yang sibuk mengangkat gelas, akhirnya pemuda itu berjalan menghampiri sang bibik.

Ya, mau tidak mau Rizky mengikuti langkah bibik untuk berjalan menuju meja tempat ditaruhnya makanan dan minuman untuk tamu nanti. "Maaf bik,"

"Eh den Rizky," ucap bibik buru-buru berjalan menuju meja lalu meletakkan gelas-gelas yang dibawanya dari arah dapur.

"Kok Syifa enggak muncul juga, dimana yaa anak itu?"

Bibik terdiam. Mendengar itu, alisnya otomatis berbentuk batang pohon karna seseorang dibelakang pemuda itu adalah Syifa. "Itu non Syifa," katanya lantas menunjuk gadis yang sedang berdiri tepat di belakang Rizky.

Akhirnya pemuda itu berbalik dan benar sosok Syifa sudah ada dibelakang punggungnya.

Saat hatinya sedikit merasa lega, kembali Rizky harus berkerut dahi karna melihat wajah gadis itu sangat pucat. Kamu kenapa Syifa? Apa kamu masih sakit?" tanya Rizky terdengar khawatir.

"Enggak apa-apa kok, maaf kalau tadi aku enggak bantu."

"Ngomong apa sih kamu? Kamu lagi pucat gini bilang enggak apa-apa, sini biar aku anter kamu ke kamar," tanpa menunggu pemuda itu merangkul Syifa, namun dengan cepat tangan gadis itu menepikannya.

"Enggak perlu, acara kak Lisa udah di mau mulai. Aku baik-baik aja kok ky, yuk kita kembali ke sisi panggung, takut kak Lisa sama kak Andra nyariin kita,"

"Yaa tapi..."

"Rizky, udah enggak apa-apa kok. Yuk." ajak Syifa. Gadis itu merangkul tangan Rizky penuh semangat, meski Rizky tau Syifa sedang berbohong.

-

Sepanjang acara tersebut, Rizky tidak bisa merasakan kebahagiaan yang dirasakan kakak sepupunya itu, sorot matanya terus memperhatikan tubuh Syifa yang terlihat pura-pura sehat.

Namun. Beberapa kali itu pun Rizky melihat senyuman Syifa yang sedikit membuat hatinya menghangat.

Riuh tepuk tangan akhirnya membuyarkan lamunan Rizky. Benar, acara pertukaran cincin baru saja usai. Rizky ikut bertepuk tangan dan mengabaikan pandangannya dari Syifa yang pada akhirnya..

Terjatuh..

Kerumunan orang-orang sedikit histeris yang akhirnya mata Rizky sudah tidak berhasil menangkap sosok Syifa yang sudah terjatuh ke lantai.

Semuanya berbalik terkejut. Lisa, Andra, dan kedua orangtua Andra pun ikut terkejut dengan apa yang sudah terjadi.

Syifa!!! Teriak Rizky yang tak lagi dapat menahan diri untuk tidak beranjak dari tempatnya. Dan berlari sebisa mungkin untuk melihat kondisi gadis itu.

-

Tbc!

Bunga Untuk SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang