PART 16

213 36 43
                                    

Sore itu Hareun sudah pulang, tetapi Junhyung belum ada di rumah. Jadi Hareun meninggalkan selembar post it yang ditempel di pintu bertuliskan "I'm here" disertai jamnya. Kebiasaan baru Hareun, agar Junhyung tahu bahwa dia sudah pulang, tapi belum bisa masuk ke dalam rumah. Setelah itu Hareun keluar dan berjalan-jalan di dekat sungai Han hingga matahari terbenam. Sebenarnya Hareun ingin menghubungi Yoseob, siapa tahu dia ada di rumah. Namun, Hareun takut Yoseob masih marah.

Ketika hari semakin gelap dan angin bertiup lebih kencang, Hareun pergi ke sebuah supermarket. Ia kehabisan stok makanan, yang mestinya masih cukup untuk dua hari ke depan, tapi lagi-lagi makanannya hilang. Jadi Hareun berdiri di depan rak, mengira-ngira berapa banyak yang harus ia beli karena uangnya juga menipis, dan gajian masih dua minggu lagi. Hareun mengambil beberapa cup mie instant, ramyeon, dan sebungkus roti sobek untuk sarapan besok.

Ketika sedang mengantre untuk membayar di kasir, Hareun melihat di luar mulai gerimis. Ia mulai gelisah karena tidak memiliki payung. Hareun harus segera pulang. Setelah membayar belanjaannya, Hareun bergegas keluar dan setengah berlari, tapi kemudian hujan turun semakin lebat. Hareun terpaksa berlari dan berteduh di depan sebuah toko. Gedung apartemen tidak jauh dari situ, jadi ia memutuskan untuk berlari menembus hujan.

Hawa dingin dari AC menyambut Hareun begitu ia memasuki gedung. Hareun meminta maaf kepada penjaga gedung karena masuk dengan tubuh basah kuyup lalu pergi menaiki lift. Setibanya di rumah, dilihatnya catatan yang ditinggalkannya sudah tidak ada di pintu. Berarti Junhyung sudah pulang. Hareun memencet bel sambil menggigil. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pintu terbuka. Junhyung sedang berjalan menuju kamar mandi dan berhenti di depan beranda ketika Hareun masuk.

"Aku pulang," kata Hareun dengan suara gemetar. Ia membuka sepatunya dan menyadari Junhyung sedang mengawasinya. "Maaf, aku kehujanan. Aku akan mengelap airnya nanti."

Hareun berlari ke kamar lalu meletakkan tas dan barang belanjaannya. Ia mengambil handuk dan baju ganti lalu buru-buru pergi ke kamar mandi, meninggalkan tetesan air di seluruh lantai. Ia menunggu Junhyung yang sedang berada di kamar mandi.

"Maaf, nanti akan kukeringkan," kata Hareun lagi begitu Junhyung keluar dari kamar mandi. Hareun buru-buru masuk ke kamar mandi lalu membuka pakaiannya yang basah. Ia menyalakan keran di wastafel untuk mencuci muka, tapi ternyata airnya hangat. Jadi Hareun memutuskan untuk sekalian mandi.

Begitu selesai mandi dan berganti pakaian, Hareun keluar dari kamar mandi dan melihat lantainya sudah kering. Mungkin Junhyung yang mengepelnya, mengingat dia orang yang suka kebersihan. Mana mungkin pria itu tahan melihat lantai yang basah sambil menunggu Hareun selesai mandi? Namun, Junhyung tidak terlihat di ruang tamu. Mungkin dia sedang berada di kamarnya. Hareun memasak sebungkus ramyeon lalu makan sebelum akhirnya pergi ke kamar untuk tidur.

~***~

Hareun terbangun karena kedinginan. Ia merapatkan selimutnya sambil memeluk tubuhnya. Hareun merasa demam, sepertinya ia flu. Dilihatnya jam di dinding menunjukkan pukul sebelas. Tiba-tiba Hareun merasa lapar, tapi kepalanya terlalu sakit untuk bangun. Akhirnya Hareun tetap berbaring di sofanya lalu bangun setengah jam kemudian karena perutnya terasa perih.

Hareun mengambil ponselnya dan terperanjat karena ternyata sekarang sudah siang. Ia punya banyak pakaian kotor yang harus dicuci. Hareun duduk di sofa dan terpaksa memejamkan matanya karena sakit di kepalanya. Ia menyalakan lampu ruangan lalu mengambil roti yang semalam dibelinya di minimarket. Setelah memakan beberapa potong roti, Hareun keluar dari kamar untuk mencari Junhyung, siapa tahu dia punya obat untuk meredakan demam. Namun, kelihatannya pria itu sedang keluar, jadi Hareun kembali ke kamar, dan memutuskan untuk beristirahat sebentar.

Hareun baru bangun kembali pukul empat sore. Perutnya terasa sangat perih, tapi kepalanya terlalu berat untuk bangun.

"Junhyung-ssi?" panggil Hareun. Namun, sepertinya Junhyung masih belum pulang. Hareun mengernyit menahan perih di perutnya. Ia harus memakan sesuatu.

Love Like This (HIGHLIGHT FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang