PART 20

192 37 47
                                    

Pagi itu mobil Yoseob menepi di depan gedung Around Us. Hareun turun dari mobil dan mengikuti Yoseob memasuki gedung. Ia melambaikan tangan ke arah Joy ketika menaiki tangga lalu pergi ke lantai dua.

"Selamat pagi!" sapa Hareun. Ruangan itu sepi, hanya ada Key di mejanya. Key langsung menoleh.

"Pagi, Noona, Hyung!" sapa Key, dibalas lambaian tangan oleh Yoseob yang kemudian pergi ke lantai tiga. "Kau sudah sembuh, Noona?"

Hareun mengangguk. "Sudah jauh lebih baik," jawabnya sambil pergi ke mejanya. Ia terbelalak begitu melihat catatan terjemahannya di meja.

"Ada apa?" tanya Key sambil melongokkan kepalanya.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya Hareun sambil memperlihatkan kertas-kertas yang sudah rusak dengan noda kopi dan noda berwarna merah yang kemungkinan berasal dari kuah ramyeon.

Key ikut terkejut melihatnya. "Apa? Memangnya kau menyimpannya di mana?"

"Aku menyimpannya di laci meja, tapi kenapa semuanya bisa ada di luar?"

"Seingatku tidak ada yang memakai mejamu selama kau tidak masuk kerja. Kau yakin sudah menyimpannya dengan benar kemarin?"

"Tentu saja!" jawab Hareun frustrasi. "Astaga. Beberapa di antaranya belum aku masukkan ke web."

"Lebih baik kau segera mengerjakannya lagi, karena artikel sudah menumpuk selama kau tidak ada. Nanti akan kubantu memasukkannya ke web," kata Key.

Hareun mengangkat gagang teleponnya dan menghubungi Yoseob. Setelah memastikan pria itu tidak sibuk, Hareun membawa ordner dan buku catatan terjemahannya. Yoseob sedang mencetak sesuatu di printer saat Hareun tiba di lantai tiga.

"Ada apa dengan catatanmu?" tanya Yoseob.

"Rusak," jawab Hareun lesu. "Entah siapa yang bersantai-santai sambil ngopi dan makan ramyeon di mejaku."

Setelah itu Yoseob membantu Hareun membacakan artikel yang belum sempat dikerjakan. Ia juga menyiapkan artikel yang tertinggal selama Hareun tidak bekerja. Hareun bersyukur Yoseob datang ke kantor hari ini. Karena jika tidak, ia tidak tahu bagaimana mengejar seluruh pekerjaannya yang tertunda.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Yoseob menyuruh Hareun kembali ke tempatnya untuk bersiap makan siang. Ketika Hareun kembali ke lantai dua, ruangan itu sudah kosong. Sepertinya Key, Sejeong, dan Yerin sudah keluar untuk makan siang. Hareun merapikan mejanya kemudian berjongkok dan membuka laci untuk mengambil mie instant cup. Namun, ia terkejut begitu melihat lacinya kosong. Padahal Hareun ingat betul ia masih memiliki empat cup di sana. Apa ada yang memakannya tanpa ijin lagi?

"Kau sedang apa?" tanya Yoseob mengagetkan Hareun.

Hareun menutup laci mejanya dengan gugup. "Anu, aku..."

"Kalau kau mencari mie instant-mu, aku sudah mengambil semuanya kemarin," kata Yoseob. Ia melotot ke arah Hareun. "Yah, kau ini habis sakit karena kebanyakan makan mie. Sekarang kau mau memakannya lagi?"

Hareun merengut. Sebenarnya dia sendiri juga tidak ingin makan mie terus, tapi dia tidak punya pilihan lain.

"Ayo ikut makan siang denganku. Aku harus memastikan kau enggak memakan yang aneh-aneh," kata Yoseob.

"Baik!" jawab Hareun bersemangat. Ia bangkit, tapi langsung terhuyung karena tiba-tiba kepalanya berkunang-kunang. Yoseob langsung berlari menghampirinya.

"Kenapa? Ada yang sakit?" tanya Yoseob sambil memegangi lengan Hareun.

"Enggak, hanya pusing sedikit," jawab Hareun sambil mencengkeram pinggiran mejanya, menunggu sampai sakit di kepalanya menghilang.

Love Like This (HIGHLIGHT FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang