PART 18

176 35 20
                                    

Note : gambar diambil dari salah satu episode I Live Alone

💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡💡

Setelah selama sembilan hari dirawat di rumah sakit, akhirnya Hareun sudah lebih baik dan diperbolehkan pulang. Pukul sepuluh pagi Dongwoon masuk ke dalam kamar saat Hareun sedang merapikan barang-barangnya.

"Kau sudah bersiap-siap, Noona? Mana Yoseob Hyung?" tanya Dongwoon.

"Dia sedang mengurus administrasi," jawab Hareun. "Kau enggak pergi kerja?"

"Hari ini aku tidak ada tugas. Kalau kau ada di kantor, mungkin aku hanya akan membantumu menerjemahkan artikel."

Setelah Yoseob kembali, mereka pulang dengan mengendarai mobil Yoseob. Dongwoon menyetir sementara Hareun duduk di sebelahnya, dan Yoseob di kursi belakang.

"Kau ingin membeli sesuatu untuk dimakan, Hyung?" tanya Dongwoon sambil melirik Yoseob dari rear mirror.

"Hareun belum boleh makan macam-macam," kata Yoseob yang sedang sibuk dengan ponselnya. Hareun langsung menoleh ke arahnya.

"Jadi kau akan memberiku bubur lagi?" tanya Hareun.

"Oh," jawab Yoseob sambil tertawa melihat Hareun cemberut. "Bahkan dokternya menyuruhmu makan bubur saja selama setahun. Kau enggak dengar?"

"Setahun, Hyung?" sahut Dongwoon dengan mata melotot. "Waah, kalau aku sih tidak tahu apa aku sanggup melakukannya."

Mereka tidak pulang ke apartemen Junhyung, melainkan ke apartemen Yoseob. Setibanya di sana, Yoseob memaksa Hareun untuk beristirahat di kamar. Setelah itu Yoseob mengupas buah pir sementara Dongwoon menyiapkan beras untuk dimasak menjadi bubur nanti.

Yoseob pergi ke kamar sambil membawakan piring berisi buah pir yang sudah dipotong-potong. "Makan buahnya dulu," katanya sambil meletakkan piring itu di meja. "Aku dan Dongwoon mau ke supermarket membeli bahan makanan. Kalau ada apa-apa, hubungi aku saja."

"Oke," jawab Hareun.

Lima belas menit kemudian Yoseob dan Dongwoon sudah mendorong troli di supermarket. Dongwoon berkutat dengan ponsel di tangannya, mencari resep untuk bubur.

"Mau membuat bubur abalone, Hyung?" tanya Dongwoon sambil menunjukkan ponselnya pada Yoseob.

Yoseob membaca resep itu dengan kening berkerut. "Kelihatannya enggak susah. Ya sudah, kita buat bubur abalone saja."

Dalam sekejap troli mereka sudah terisi bahan-bahan makanan. Mereka juga membeli daging untuk mereka sendiri. Saat sedang melihat-lihat camilan, ponsel Yoseob berbunyi. Rupanya Dujun yang menelepon.

"Kalian sudah pulang?" tanya Dujun.

"Sudah. Aku dan Dongwoon sedang belanja. Hareun istirahat di rumahku," jawab Yoseob. "Obat yang diberikan dokternya bisa membuat mengantuk. Kau tahu sendiri kan, dia seperti pingsan setiap habis meminum obatnya."

"Kalau begitu, dia boleh beristirahat di rumah sampai obatnya habis. Obatnya untuk berapa hari?"

"Dua sampai tiga hari."

"Oke. Oh ya, malam ini Junhyung sudah kembali. Apa kau juga akan memulangkan Hareun?"

Yoseob terdiam sesaat. "Enggak. Kurasa aku akan membiarkan dia beristirahat di rumahku. Maksudku, aku akan lebih mudah merawatnya di rumahku sendiri karena dia dalam pengawasanku. Enggak apa-apa, kan?"

"Baiklah. Aku yang akan memberi tahu Junhyung kalau dia sudah pulang nanti."

Yoseob menutup teleponnya. Selesai berbelanja, ia dan Dongwoon langsung kembali ke apartemen. Hareun sedang duduk di depan TV sambil memakan buah pirnya. Tak banyak yang bisa dia lakukan hari ini. Yoseob menyuruhnya menjauh sementara dia memasak di dapur bersama Dongwoon. Setelah makan siang, Hareun langsung minum obat dan tertidur hingga pukul lima sore. Hanya ada Dongwoon yang sedang sibuk di depan laptopnya saat Hareun keluar dari kamar.

Love Like This (HIGHLIGHT FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang