PART 15

162 34 7
                                    

Sore itu Hareun sedang mengerjakan terjemahan subtitle untuk beauty vlog yang dibuat Somi. Ia memakai headset di kedua telinganya hingga tidak mendengar Yoseob memanggilnya sampai pria itu terpaksa menyenggol lengannya.

Hareun mendongak. "Ya?" tanyanya sambil melepas headset yang dipakainya.

"Gikwang menitipkan pakaianmu," jawab Yoseob sambil meletakkan paper bag di meja Hareun. Hareun melongok ke dalamnya. Rupanya pakaian yang di-laundry saat Hareun menginap di rumah Gikwang tempo hari.

"Makasih," kata Hareun.

"Aku pergi dulu. Sampai besok, semuanya!" kata Yoseob sambil melambaikan tangan ke arah Hareun, Key, Sejeong, dan Yerin. Mereka membalas sambil mengangguk pada Yoseob.

"Kenapa Gikwang Oppa memberimu pakaian?" tanya Sejeong begitu Yoseob pergi.

"Ini pakaianku," jawab Hareun sambil menyimpan paper bag itu di laci mejanya.

"Kenapa pakaianmu bisa ada di Gikwang Oppa?" tanya Sejeong lagi.

Namun, Hareun sudah memasang headsetnya kembali dan pura-pura tidak mendengarnya. Ia bisa mendengar Sejeong mengumpat disusul Key yang menegurnya.

Pukul enam sore akhirnya Hareun selesai dengan pekerjaannya. Ia merapikan barang-barangnya dan bersiap untuk pulang. Rupanya Sejeong dan Yerin juga sudah berkemas.

"Eonni. Kami mau makan malam di restoran favorit kami. Kau mau ikut?" ajak Yerin.

"Umm... kurasa aku enggak bisa ikut," tolak Hareun.

"Kenapa? Kita kan enggak pernah keluar bersama. Ayolah, besok kan hari Sabtu," bujuk Yerin.

Hareun mengangkat bahunya. "Baiklah."

Setelah itu Hareun, Sejeong, dan Yerin berpamitan pada Key yang masih melanjutkan pekerjaannya. Mereka pergi dengan bus ke sebuah restoran barbeque. Saat mereka duduk di salah satu meja sambil melihat-lihat menu, Hareun mulai merasa gugup. Makanan di sini mahal-mahal sekali. Bahkan Hareun tidak yakin bisa memesan menu paling murah sekalipun.

"Samgyupsal di sini enak. Kau mau coba?" tanya Sejeong pada Hareun. Hareun langsung menggeleng.

"Aku enggak makan samgyupsal," tolak Hareun. Akhirnya Hareun hanya memesan nasi dan japchae sementara Sejeong dan Yerin memesan tiga porsi samgyupsal dan dua botol soju.

"Kau mau minum?" tanya Yerin pada Sejeong dengan kaget.

"Tenang saja. Besok kan hari Sabtu," jawab Sejeong. Ia melirik ke piring Hareun. "Kau hanya memesan itu? Yah, kau jauh-jauh datang kemari dan hanya memakan japchae?"

"Aku enggak apa-apa," kata Hareun, mulai jengkel mendengar Sejeong seolah berbicara dengan teman sebayanya.

"Kau bisa makan japchae dan kimchi di rumah," kata Sejeong lagi.

Akhirnya Yerin memesankan seporsi bulgogi untuk Hareun. Hareun memakan makanannya diam-diam sementara Sejeong dan Yerin memanggang daging mereka sambil mengobrol berdua saja.

"Silakan diminum, Eonni," kata Sejeong sambil menyodorkan gelas berisi soju ke arah Hareun.

"Maaf, aku enggak minum alkohol," tolak Hareun.

Sejeong mendengus. "Payah," gumamnya lalu menenggak minuman di tangannya.

"Eonni," kata Yerin tiba-tiba. "Kami penasaran. Apa kau berpacaran dengan Yoseob Oppa?"

Hareun memandang Sejeong dan Yerin bergantian. "Aku?" Hareun balik tanya. "Enggak."

"Kalau begitu, Junhyung Oppa?" tanya Yerin lagi. Hareun menggeleng. "Lalu kenapa Yoseob Oppa bisa membawamu kemari?"

Love Like This (HIGHLIGHT FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang