18. Persiapan

1.9K 190 2
                                    

Part ini bakal full Jinyoung-Nayoung moment kaya part sebelumnya. Ga ada yang kangen momentnya Jeno Nayoung gitu?? 😢😢
Tenang aja besok bakal kukasih moment Jeno-Nayoung spesial buat kalian nguengggggg
Weh spoiler 😂


Hey, ini memang sudah gila.

Jinyoung sekarang benar-benar aneh. Sebangun tidur, Nayoung dipaksa untuk bersiap-siap pergi. Hey, padahal acara pesta peluncuran novel itu baru berlangsung malam nanti dan ini masih jam 3 sore. Hell.

Gadis itu tak tahu apa-apa dan hanya menuruti ketika pria itu menariknya paksa ke dalam mobil. Percuma saja ia bertanya, pria itu hanya akan tersenyum misterius seraya menggeleng kecil. Enggan memberitahu kejutan selanjutnya.

Dan di sini lah kejutannya. Pusat perbelanjaan.

"Jinyoung, kita-" Ucapan Nayoung terputus ketika dengan santainya Jinyoung memasuki tempat yang berisi pakaian-pakaian modis. Yang membuatnya menganga adalah nama brand yang terpampang di etalase, brand yang bahkan mampu membuatnya pingsan hanya dengan melihat label harganya.

Jinyoung berdecak saat Nayoung hanya terdiam di depan pintu dengan pandangan kagumnya. Lantas ia tertawa kecil dan menarik tangan gadis itu untuk berhenti bertingkah memalukan-atau mungkin menggemaskan?

Selain Nayoung, langkah Jinyoung juga diikuti oleh seorang wanita berpakaian seragam hitam dengan senyuman menawan. Wanita itu berjalan beriringan di samping Jinyoung seraya sesekali menjawab pertanyaan Jinyoung seputar pakaian-pakaian yang dipajang.

Nayoung sempat memperhatikan wanita yang terlihat begitu good-looking itu. Kemudian berdecih ketika wanita itu tertawa setelah mendengar penuturan Jinyoung yang bahkan tak dapat ia dengar. Wanita itu kemudian melangkah mendahului Jinyoung menuju pusat gaun-gaun setelah pria itu membisikkan sesuatu ke telinganya.

Jinyoung menoleh ke arah Nayoung yang telah memasang wajah datarnya. Tanpa peduli ekspresi sang gadis, ia menarik lagi tangan Nayoung agar mengikuti wanita tadi. "Untuk pergi ke pesta Profesor Yuan kita harus tampil mengagumkan, 'kan?"

Gadis itu mengerjap. Jadi, pria itu membawanya kesini hanya untuk mencarikan busana untuk nanti malam? Apa pria itu terlalu takut Nayoung akan kembali memakai pakaian yang salah lagi? Memikirkannya membuat gadis itu sedikit kesal. Yang benar saja.

Senyum Jinyoung terkembang menerima sebuah gaun selutut tanpa lengan berwarna putih tulang. "Coba yang ini." Tangannya masih terangkat mengamati setiap lekukan gaun tersebut seolah sedang menganalisis kekurangannya.

Kedua mata Nayoung berputar setelah melihat gaun tersebut. "Kau tidak bermaksud memarahiku dan menyuruhku mengenakan jasmu lagi, 'kan?" cibirnya seraya menerima gaun tersebut dari tangan Jinyoung.

Untuk alasan yang tidak jelas, tatapan Jinyoung mengeras. "Ini bukan untuk pesta itu," jawabnya sedikit gemas. Dengan cepat, ia membalikkan tubuh Nayoung dan mendorongnya menuju kamar pas. "Sudah coba saja."

Rahang Nayoung jatuh mendengar Jinyoung kembali memakai nada tingginya. "Astaga, baiklah." Dengan langkah tersentak ia memasuki kamar pas. Tentu saja dengan kepala yang sedikit berasap. Ia mulai kesal-lagi-dengan Park Jinyoung.

Tangan lebar Jinyoung mengusap kasar wajahnya yang sedikit kaku dan ergh, memerah. Ia lantas menoleh ketika wanita tadi sudah membawakan gaun lain berwarna merah gelap. Gaun kali ini terlihat lebih panjang dari yang sebelumnya dan tentu saja berlengan. Jika bisa ia perkirakan, lengan itu akan tepat berhenti di siku Nayoung.

Ketika ia masih mengamati pita kecil yang tersemat di punggung gaun tersebut, tirai kamar pas terbuka. Menampilkan Nayoung dengan gaun putih tadi. Gaun yang benar-benar membalut sempurna lekuk tubuh gadis itu.

FOR GOOD - Park Jinyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang